16. You Are Crazy!

11.3K 851 106
                                    





"Jaemin~~ Lihatlah aku menangkap ikan besar.." Teriakan renjun membuat Jaemin melirik ke arahnya, pria Na tersenyum lebar di sela kegiatan yang tengah ia lakukan, memotong kayu untuk ia jadikan kayu bakar.






Menghela nafas lelah sebelum tangannya membawa beberapa potong kayu untuk ia simpan di atas pundak. Jaemin berjalan ke arah renjun yang sudah selesai dengan acara memancing ikan di tepi sungai.





Lelaki manis itu memperlihatkan ember berisi banyak nya ikan hasil tangkapannya sendiri. "Sudah cukup?"






Renjun mengangguk kemudian menggandeng tangan Jaemin untuk berjalan beriringan ketempat pulang.






Jalanan setapak dengan rimbunnya pepohonan di kedua sisinya, mereka lewati untuk pergi ke tempat di dalam sana yang mereka sebut dengan rumah.








Sebuah rumah kayu sederhana berdiri Kokok di hadapan. Jauh dari pemukiman, atau pun orang-orang, mereka hanya berdua di sini.








Keduanya memutuskan pergi jauh dari kota, membangun sebuah rumah kayu di sisi hutan. Hidup berdua, dan hidup untuk berdua.






Asap mengepul di udara bersamaan bau lezat dari ikan bakar yang mulai tercium oleh hidung membuat perut keduanya sudah meronta-ronta.







Hingga beberapa saat kemudian, ikan hasil tangkapan renjun sudah matang dan siap untuk mereka santap. Renjun tersenyum dalam langkahnya. "Jaemin ikannya sudah matang"








Keduanya duduk berhadapan, menyantap ikan bakar dalam diam. Setelah selesai Renjun membereskan semua bekas makan kebelakang, sementara Jaemin menggelar kasur lipat di ruangan.







Menyandarkan punggungnya pada dinding dengan kaki yang berselonjor santai, Jaemin mengambil sebuah buku untuk ia baca.






"Kau sedang apa?" Tanya Renjun yang baru saja kembali dari belakang, dia mendudukan dirinya di antara sela kaki Jaemin yang renjun lebarkan.





Punggung serta kepalanya bersandar di dada bidang Jaemin. Renjun menurunkan sedikit buku tersebut agar ia bisa melihat apa yang sedang Jaemin baca.






"Aku sedang melihat bagaimana cara merakit kursi, serta ranjang untuk kita menyimpan kasur" jawabannya sambil mengusak Surai halus renjun, lalu mengecup kilat. "agar tidak terlalu keras saat bercinta nanti." Renjun memekik tertahan di saat pria Na mulai menciumi lehernya.




Si manis mendelik kesal. Menyingkirkan kepala Jaemin yang berada di pundaknya. "Dasar mesum!"





"Tidak masalah, aku hanya melakukan semua ini denganmu, sayang"






"Ah.. Jaemin hentikan~~" rengek Renjun disaat jaemin malah semakin gencar menciumi wajah serta lehernya.








Pria Na terkekeh. "Kita harus melakukan penyatuan lebih banyak agar kita segara mendapatkan seorang anak——" ucapannya terhenti disaat Jaemin mengingat sesuatu.







Dan benar saja, dia lupa kalau renjun benar-benar sensitive dengan topik seperti ini. Wajah Renjun tampak murung disaat Jaemin tak sengaja membicarakan tentang anak, pria itu lupa kalau renjun tak bisa mengandung lagi.






Karena ulahnya! Dan sialnya renjun lah yang harus menanggung kesedihan ini.







"Sorry baby" Jaemin memeluk pinggang renjun semakin erat, wajahnya yang berada di pundak renjun bergerak maju untuk mengecup pipi renjun.







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Crazy Me | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang