10. Touch of love

8K 900 51
                                    

Tubuh renjun berayun pelan, manik indahnya terpejam menikmati angin musim gugur yang menerpa wajahnya.


Sudah beberapa bulan ia lewati dengan pikiran tenang, tentang Jaemin, tentang dirinya, tentang keduanya yang berjalan semakin baik.


Tidak ada paksaan, tidak ada tangisan. Membuat renjun selalu berpikir apa Jaemin benar-benar sudah berubah?



Tangannya memegang rantai seiring dengan tubuhnya yang mundur kebelakang, membuat papan yang tengah ia duduki mengayun dengan gerakan ke depan-belakang, terus seperti itu.


Hari ini cuaca sedikit dingin, dimana musim gugur telah datang. Itu artinya sudah tiga bulan semenjak renjun tau akan kehamilannya tetapi ia belum juga memberitahukan Jaemin sampai saat ini.


Dirinya masih ragu, meskipun pria itu tak lagi memaksanya, renjun masih mencoba untuk memulai segalanya dengan Jaemin.



Saat ini dirinya tengah berada di halaman belakang rumah mewah milik pria Na. Menatap donghyuck lekat yang tengah menyapu dedaunan yang mulai berjatuhan.



Tak jarang renjun tertawa kecil disaat melihat donghyuck berdecak kesal karena dedaunan yang ia sapu malah tertiup angin. Sehingga donghyuck harus memulai pekerjaannya dari awal, lagi dan lagi.



Satu daun pohon maple hinggap di antara surainya, renjun mengambil daun tersebut lalu melihatnya lamat.


Membawanya pada satu ingatan tentang pertemuan keduanya pertama kali. Entah kenapa memori itu hinggap dalam pikirannya, Renjun pun tak begitu mengerti.



Dan disaat dia menjauhkan daun poho maple dari hadapan, ia melihat Jaemin yang tengah berjalan kearahnya. Renjun baru menyadari kalau sedari tadi donghyuck sudah pergi.


Menggigit bibir seiring dengan pegangan panda rantai ayunan mengerat. Renjun selalu gugup jika berdekatan dengan pria itu, padahal sudah beberapa bulan ia lewati tinggal bersama pria Na. Sehingga sedikit banyaknya renjun sudah menerima kehidupan barunya.



"Sudah hampir malam, kau tidak ingin masuk?"


Dan segala sikap lembut serta manis dari pria Na masih belum bisa membuat renjun terbiasa, sedangkan sebagai jawaban renjun hanya menggelengkan kepalanya pelan.



Pria Na nampak tak peduli. Dia terdiam sejenak mengamati renjun yang seperti menghindari kontak mata dengannya.


Situasinya berubah, Jaemin juga tak tau ada apa dengan dirinya. Jaemin bahkan ragu hanya untuk menyentuh renjun yang berada di depannya.

Pria itu terlalu rapuh untuk ia genggam, Jaemin hanya takut setiap gerakan miliknya akan melukai renjun.

Semuanya berubah disaat dia menangisi kematian ayahnya, Jaemin merasa dia sudah tak memiliki siapapun lagi didunia ini begitu pula renjun, jadi Jaemin pikir bayaran atas segala usaha balas dendamnya hanya dengan renjun yang ada disisinya.



Tangan pria Na terangkat untuk mengelus Surai halus di hadapannya, sementara Renjun hanya menunduk membiarkan Jaemin melakukan apapun yang pria itu mau.


Namun hingga beberapa detik kemudian nyatanya tangan Jaemin hanya mengambang di udara lalu terkepal erat. Dia tak bisa hanya untuk sekedar mengelus surai Renjun.

Renjun yang tak merasakan sentuhan apapun di kepalanya terdiam, setelahnya dia melihat tangan Jaemin kembali terjatuh di antara sisi badan.

Itu yang membuat perasaan renjun mengganjal, disaat dia berharap kehidupan baru dengan Jaemin, tetapi pria itu bahkan tak pernah menyentuhnya lagi.


You Crazy Me | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang