5. Again

7.6K 1K 208
                                        

Langkah Jaemin terhenti disaat dia merasa ada seseorang yang mengikutinya. Tubuhnya berbalik kebelakang, setelahnya kerutan di keningnya terlihat.

"Siapa?"

Ternyata benar, ada seseorang yang mengikutinya.


Pria itu tersenyum tanpa arti. "Hallo.. aku kemari karena suatu urusan"



Lantas Jaemin bertanya. "Urusan? Mengikutiku? Apa urusanmu denganku?" Pertanyaan bertubi-tubi pria Na lemparkan.



"Aku hanya ingin mengajakmu untuk pulang" jawab pria itu yang membuat Jaemin semakin bingung.



"Aku tidak mengenalmu!" kalimat terakhir sebelum kakinya kembali melangkah, Jaemin rasa dia tak memiliki urusan dengan orang itu, bahkan mereka baru bertemu kali ini.



"Adik.. kau tidak ingin pulang pada ayah?" Namun kalimat berikutnya membuat langkah Jaemin terhenti. "Ayah menunggumu dirumah. Datang padanya dan kau akan mendapatkan semua hal yang tak pernah kau miliki sebelumnya, adik"



Mendengar kata ayah membuat Jaemin terpaku di tempat, dia menatap pria itu lamat melisik apakah mereka pernah bertemu sebelumnya, tidak. Dia baru melihat nya sekarang!



Tak lain dan tak bukan, dia pasti seorang penguntit!


Pantas saja belakangan ini Jaemin merasa di ikuti terus menerus. Jaemin menggelengkan kepalanya, menatap tajam kearah pria asing tersebut.




"A-aku.. aku tak mempunyai ayah!"
























•🐰 You Crazy Me 🦊


























"Setelah apa yang kulakukan untukmu, dan kau membalasnya dengan ini? Lee donghyuck?" Suaranya bergema di penjuru ruangan, Jaemin menatap tajam donghyuck yang berada di bawahnya, berlutut tak berdaya.



Keadaannya jauh dari kata baik, wajahnya di penuhi oleh memar akibat ulah pria Na. Donghyuck meringis pelan disaat hidungnya terasa linu, sepertinya tulang hidungnya patah.



"Akh.." kembali donghyuck meringis, disaat tendangan ia rasakan pada ulu hati, donghyuck tersedak, memuntahkan darah segar akibat tendang dari jaemin.



Dengan angkuh Jaemin berjalan pelan, menelusuri rak yang berisikan bermacam jenis senjata. Matanya menelisik, memilah senjata apa yang cocok untuk ia gunakan.




"Kau tau bukan aku membenci penghianat?" Tangannya mengambil salah satu senjata api, ditatapnya lamat lalu terkekeh pelan. "Dan kau pasti tau apa yang selalu ku lakukan pada mereka yang berkhianat padaku" suaranya mengalun, dia berucap dengan pelan, tetapi tidak ada yang bisa menjamin apa yang akan Jaemin lakukan saat ini.




Tubuhnya berbalik, bersimrk menatap donghyuck yang berlutut disana. Setiap langkah yang Na Jaemin tempuh bagaikan langkah kematian yang menghampirinya.





Semakin dekat, dan semakin jelas--- bayangan kematian seolah ada dihadapanya.



Moncong pistol itu di tempelkan pada dahi donghyuck yang sudah mengeluarkan keringat dingin. Dari penghujung matanya donghyuck bisa melihat kalau pria Na bisa menarik pelatuk itu kapan saja.




"Kita lihat sejauh mana Renjun bisa pergi dari diriku, dia lupa akan satu hal, kalau aku tidak pernah melepaskan apa yang sudah menjadi miliku! Tidak ada yang bisa lepas dari jeratan seorang Na Jaemin!"



You Crazy Me | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang