Part 4-Scholarship and Jae Eun's room

11 4 2
                                    

Seungmin melemparkan tubuhnya ke atas kasurnya. Hari ini sungguh melelahkan namun menyenangkan. Padahal rencana awalnya hanya berpiknik untuk merayakan kelolosan Chaeyoung dan Jeongin yang masuk Seoul National University, tetapi mereka sampai bersepeda dan melakukan kuliner makanan.

Ketika mengingat apa yang dilaluinya hari ini, Seungmin tersenyum senang. Namun, tiba-tiba Seungmin teringat dengan pesan Felix yang membahas Sam. Dengan gerakan cepat Seungmin menelepon Felix untuk menanyakan maksudnya.

Tuut... Tuut...

Seungmin menunggu Felix mengangkatnya.

Sorry, the number you calling is not answered. Please try again.

Mendengar suara operator yang menjawab, Seungmin lalu melirik jam digital yang ada diatas meja belajarnya. Saat ini sudah pukul sebelas lebih empat belas menit di Korea. Karena perbedaan waktu, berarti disana sudah pukul dua belas. Pantas saja jika Felix tidak mengangkatnya.

Seungmin menghembuskan nafasnya pelan, "Sebaiknya besok pagi saja aku menghubungi Felix kembali. Ia pasti sudah tidur."

Seungmin lalu melepaskan coat-nya dan memasukkanya ke dalam lemari serta mengambil satu setelan piyama. Kemudian pergi mengistirahatkan tubuhnya.

---

"Seungmin! Seungmin-ah! Bangun! Sudah pagi."

Seungmin mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang ada di sekitarnya. Lalu memandang wajah ibunya. "Hmm iya." Dengan masih berusaha mengumpulkan nyawanya, Seungmin berjalan menuju kamar mandi.

Brakk...

Seungmin menutup pintu kamar mandi dengan kakinya.

"Ya! Seungmin, kau melupakan baju gantimu." Teriak Yujin dari luar.

"Eomma keluar saja dari kamarku, nanti aku akan mengambil bajunya."

"Heumm dasar. JANGAN LUPA BERESKAN TEMPAT TIDURMU NANTI SEBELUM SARAPAN!!" Pesan Yujin dengan berteriak.

"NEE!" Balas Seungmin dengan teriak juga.

Ceklek...

Seungmin keluar dari kamar mandi dengan rambut basah dan juga handuk yang melingkari pinggangnya. Ia mencari baju santai karena hari ini ia masih belum ada keinginan untuk keluar rumah.

"Morning, mom!" Sapa Seungmin lalu mencium pipi kiri eommanya yang sedang memasak.

"Eoh, kau cepat sekali mandinya?!"

"Eyy, dari dulu aku kan memang cepat mandinya."

"Halah, dulu kamu itu kalau mandi, berendam dulu gitu kayak anak cewek."

"Itu kan sebelum..."

Seungmin terdiam, ia tidak bisa melanjutkan ucapannya. Pikirannya berkelana menuju hari dimana ia masih suka mandi lama dan berendam. Hari dimana Sam meninggal.

"Sebelum?" Yujin menoleh menatap Seungmin. Mendengar pertanyaan ibunya, Seungmin menggeleng. "Sebelum aku pindah ke Korea."

Kemudian tidak ada percakapan diantara keduanya. Yujin sibuk memasak sementara Seungmin sibuk menyiapakna makanan di meja makan.

Hubungan Yujin dan Seungmin memang sedikit canggung. Walaupun terlihat harmonis dari luar, keduanya jarang berinteraksi. Yujin terlalu sibuk dengan pekerjaannya untuk bisa menghidupi mereka berdua. Cukup sudah, Seungmin hidup sengsara di Australia, Yujin tak mau ia juga sengsara di Korea. Sebisa mungkin Yujin memberikan perhatian pada anaknya walaupun terlihat canggung.

GNOSSIENNE [KIM SEUNGMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang