Part 9 - Is He Haechan or Dean?

6 5 1
                                    

Setelah beristirahat selama tiga hari, akhirnya Sky bisa keluar dari ruang tidurnya tanpa ada omelan larangan dari Felix. Selama itu Sky hanya berkutat dengan pikirannya tentang apa yang tiba-tiba diingatnya sebelum pingsan juga percakapan Chris dengan Felix tentang Sam. Hingga Sky lupa jika ia belum mengisi daya ulang ponselnya selama berhari-hari.

"Matilah aku, kemana ponselku berada?" Ucap Sky ketika menyadari ponselnya tidak ada.

Sky mencari-cari ponselnya mulai dari koper, lemari, meja nakas, hingga laci. Akan tetapi, Sky masih belum menemukan ponselnya itu.

"Duhh, dimana ya? Seingatku terakhir kuletakkan di dalam tas yang ada di koper tapi kenapa tidak ada?"

Karena tak kunjung menemukan ponselnya, Sky memutuskan untuk keluar dan bertanya pada Felix.

Tok.. Tok..

"Felix!! Kau ada didalam?!"

Tak ada jawaban dari sang pemilik kamar. "Felix?!" panggil Sky lagi, barangakali ia sedang mandi atau tertidur lagi setelah sarapan. Namun, lagi-lagi tak ada jawaban. "Felix?" Panggil Sky lagi sambil mencoba membuka knop pintu kamar Felix.

Kosong.

Tidak ada siapapun di dalam kamar Felix. Sky kemudian mendekati kamar mandi tapi tidak ada suara gemericik air sama sekali. "Felix? Kau ada di dalam?" Tanya Sky sambil menarik knop pintu kamar mandi.

Kosong juga.

"Kemana dia? Jika ia pergi kenapa aku tidak mendengar suara pintu terkunci?"

Sky lalu melihat sekeliling kamar Felix, lalu melihat matanya tertuju pada meja belajar Felix. Di meja belajar itu terdapat sebuah pigura kecil berisi foto dirinya bersama Chris, Felix, dan juga Sam. Foto yang diambil saat mereka pergi ke kebun binatang yang ada di Pelabuhan Darling, empat tahun yang lalu. Sky tersenyum, ia sangat merindukan saat-saat itu.

"Sam, maafkan aku. Aku dulu telah berjanji di hadapan makammu jika aku akan membalas dendam siapapun yang membunuhmu. Akan tetapi, hingga saat ini aku belum bisa mewujudkannya. Aku berjanji kali ini aku benar-benar akan mencari pembunuhmu, sekalipun itu ayahku sendiri. Akan aku buktikan janjiku ini, Sam."

"Sky.."

Sky mengalihkan perhatiannya dari pigura yang ada di tangannya ketika mendengar suara Felix. Kemudian ia meletakkan kembali pigura tadi ke tempat semula.

"Eoh, kau darimana saja, Lix?" Tanya Sky.

"Sedang apa kau dikamarku?" Tanya Felix balik dan memilih mengabaikan pertanyaan Sky sebelumnya.

"Eum, aku sedang mencari ponselku. Apa kau menyimpannya? Aku tidak menemukannya dikamarku." Seketika Felix menepuk jidatnya.

"Ah, iya, aku menyimpannya. Ponselmu lowbatt dua hari yang lalu, kemudian aku isi ulang dayanya. Sebenarnya aku ingin mengisi ulang dayanya dikamarmu tapi aku tidak kunjung menemukan chargernya," jelas Felix sambil mencari ponsel Sky di laci meja nakasnya.

"Ini ponselmu."

Sky menerima ponselnya yang masih dalam keadaan mati itu, lalu ia menekan tombol power untuk menghidupkannya. Berhasil, dan ponselnya dalam keadaan full.

"Oh iya, kau hari ini ada registrasi ulang, kan?" Tanya Felix mengalihkan perhatian Sky yang sedang mengecek pesan-pesan yang masuk.

"Hari ini ada registrasi ulang? Aku tidak tahu."

Felix mengangguk lalu menunjukkan pesan pengumuman tentang seluruh mahasiswa di University of Sydney baik lama maupun baru harus registrasi ulang. Tertulis disana registrasi ulang akan dimulai pukul setengah sembilan pagi ini.

GNOSSIENNE [KIM SEUNGMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang