Hello ... selamat siang ...
Ini adalah adalah cerita real dari Author. Cerita halu, imajinasi yang dituangkan dalam secarik peristiwa.
Jadi, don't and jauh-jauh plagiat.
Cape tahu menulis. 🤨🤗
Oke lanjut saja.
____________________________________
-o0o-
Bel masuk berbunyi begitu nyaring. Siswa-siswi berbondong-bondong masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.
Begitu pun dengan Ocha, gadis itu memasuki kelasnya. Ocha menatap Rara yang sudah duduk di kursinya.
"Cha!" panggil Rara.
Ocha segera menghampiri Rara. "Apa? Lo kemana aja, sih?" tanya Ocha.
Rara menyengir kuda. "Sorry, gue sama Kiano ke rooftop tadi," jawab Rara, sedikit merasa bersalah karena ia telah meninggalkan Ocha sendirian tadi.
Ocha menguap, lalu menghela nafas. Ini juga baru pagi dan gadis itu sudah menguap.
"It's okey," kata Ocha sambil duduk di kursi samping Rara. Mereka sebangku.
Untuk kalian ketahui, Ocha masuk ke kelas unggulan, Ipa1. Walaupun nakal, Ocha adalah gadis terpintar di sekolah ini. Garang, tapi pintar itulah Ocha. Nilainya semua A dan pemegang peringkat pertama di masa sekolahnya.
Kembali menguap. Ocha lantas meletakkan kepalanya dengan berbantal tangannya ke atas meja.
"Lo ngantuk, Cha?" tanya Rara heran.
"Begitulah."
Rara geleng-geleng kepala. Ini masih pagi lo dan sahabatnya itu sudah mau tidur saja.
Tiba-tiba seorang wanita paruh baya memasuki kelas Ocha, tapi Ocha sudah menutup matanya dan mau tertidur.
"Selamat pagi," sapa wanita paruh baya yang merupakan wali kelas mereka.
"Selamat pagi, Bu," balas mereka serempak, kecuali Ocha yang sudah masuk ke alam mimpinya.
"Baiklah. Ibu meminta sedikit perhatian kalian. Hari ini kita kedatangan murid baru. Mungkin kalian sudah tahu. Silahkan masuk!"
Enam lelaki bertubuh semampai dan keren memasuki kelas 11ipa1. Ke enam lelaki itu berdiri di depan kelas dengan senyum terlukiskan di wajah mereka. Sontak saja, ria-riuh menyambut kedatangan mereka.
"Yaampun, mereka ganteng-ganteng banget," ucap siswi 1.
"Punya aku!" seru siwa 2.
"Yang imut punya gue titik."
"Jaket hoddie, i love you."
"Al, kamu udah punya pacar belum?"
"Nikah ma aku, ya."
Merasa risih, guru wanita itu memukul meja dengan penggaris.
"Kalian bisa diam?"

KAMU SEDANG MEMBACA
A G G O C H A [Complete]
Teen Fiction'Jika bukan karena keinginan Kakak gue, gue gak akan pernah ketemu sama lo. Mengecap rasa cinta dan sakit bersama lo.' ~Aggas Satya Bara~ 'Al, gue sayang sama lo, tapi gue juga kecewa. Lo udah janji gak akan pernah nyakitin gue. Lalu, kenapa? Kenap...