Hello ... selamat siang ...
Ini adalah adalah cerita real dari Author. Cerita halu, imajinasi yang dituangkan dalam secarik peristiwa.
Jadi, don't and jauh-jauh plagiat.
Cape tahu menulis. 🤨🤗
Oke lanjut saja.
____________________________________-o0o-
"Sep, gue minta beliin permen. Antar ke sini dong," pinta Al berbicara dengan anak buahnya di telfon.
Asep, tingkatan kedua geng Aggocha, terdengar menggerutu. Yang benar saja, masa dia yang lagi sekolah disuruh beli permen dan ngantar di Sma Nusa Bangsa. Itu, 'kan namanya bolos.
Secarakan, Asep ini anak yang paling kalem dan pintar, pasti gak akan nyia-nyiain waktu belajarnya.
[Kok gue sih, Al?] gerutu Asep. [Suruh si oncom sana]. Usul Asep, lalu mematikan handphonenya sepihak.
"Eh."
Al menggeram kesal. Begini nih kalo dia sudah lembek dan tidak sekeras dulu. Anggotanya itu semakin menjadi-jadi.
"Gue minta tolong siapa lagi nih?" batin Al bertanya-tanya.
"Ah, si Daniel bisa, 'kan. Lagian tuh anak lagi bokek."
Al tersenyum membanggakan idenya yang sangat brilian. Al kemudian mencari kontak dengan nama Daniel, setelah didapat, Al lantas menelfon lelaki itu.
[What?]" Terdengar suara bariton di seberang sana.
"Tolong beli permen trus antar kemari. Gue bayar, satu juta, gimana?"
[Oke. Gue otw].
Al mengeryit. "Emang lo ada dimana?"
[Gue lagi di jalan, abis beli makanan. Gue sekarang mau ke toko permen. Oh, dibungkus permennya?]
"Ya, secantik mungkin," perintah Al.
[Oke, aman, Bosku].
Tut!
Menyimpan handphonenya di saku celananya, Al menghela nafas lega kemudian. Satu masalah telah selesai. Ia akan melakukan hal gila hari ini demi Ocha.
Entah kenapa hatinya tidak tenang jika gadis itu terus marah kepadanya.
"Gimana? Lancar?" Josh tiba-tiba bertanya membuat Al langsung menoleh.
"Lancar. Gue minta Daniel buat beli permen," ujar Al, duduk di kursinya.
Mereka sekarang tengah berada di dalam kelas. Sebenarnya mereka mau ke kantin, tapi mereka terlebih dahulu menunggu Al yang menelfon.
"Daniel? Sekalian suruh beli pizza tadi." Wajah Bryan berubah sendu.
"Kan lo gak bilang tadi." Al menggelengkan kepalanya.
Amon memukul lengan Bryan. "Gimana sih lo bontot?"
"Apaan manggil-manggil gue bontot? Gue ini ya abang tamvan."

KAMU SEDANG MEMBACA
A G G O C H A [Complete]
Teen Fiction'Jika bukan karena keinginan Kakak gue, gue gak akan pernah ketemu sama lo. Mengecap rasa cinta dan sakit bersama lo.' ~Aggas Satya Bara~ 'Al, gue sayang sama lo, tapi gue juga kecewa. Lo udah janji gak akan pernah nyakitin gue. Lalu, kenapa? Kenap...