WARN: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & graphic violence. Please be aware.
Dalam imajinasi Tasanee, Elias adalah pria berbadan besar dengan kumis tebal di atas bibir seperti ayah Denzell. Mengingat deskripsi Denzell tentang Elias bukan pria berkompromi, ia sudah membayangkan Elias punya luka memanjang di wajah dengan rambut panjang terikat ke belakang atau kemungkinan lainnya berkepala gundul seperti mob dalam serial berdarah.
Nah, Rocco dan Tristan sebagai bodyguard-nya kebetulan punya penampakan normal, justru terkesan cool. Tasanee bahkan mengakui mereka ok dan ia dengan Serena suka membahas siapa yang lebih tampan di antara mereka, termasuk Lucetta dan Sergio, bodyguard Serena.
Tasanee tanpa sadar meneliti Elias dari ujung kaki hingga ujung kepala. Black converse, jeans hitam, jaket jeans biru dongker dengan lengan tergulung....
Lengan pria di sekitarnya selama ini menggiurkan, jadi ia tak terlalu terkejut dengan hal itu. Mungkin para iblis seperti mereka dituntut memiliki bentuk tubuh fit.
Tapi sialan Elias lebih mirip seperti charming boy dengan rambut hitamnya yang ditata sedemikian rupa daripada killer.
"Mrs. Stagnaro, Elias Battista." Elias memperkenalkan diri.
Dia bahkan tidak punya ekspresi papan seperti Tristan. Dia lebih terlihat seperti Rocco, an easy-going.
And he looks so damn young.
"Berapa usiamu?" tanya Tasanee, penasaran ingin membuktikan tebakannya.
Elias mengernyit, namun menjawab, "Tujuh belas."
Tasanee nyaris menyembur cokelat hangat yang baru disesapnya. Tebakannya salah, dia pikir Elias dua puluh tahun atau lebih.
"Tujuh belas dan pembunuh?" Tasanee seperti biasa adalah Tasanee, tak ragu-ragu mencetus isi kepalanya. "God, apa semua orang berwajah sempurna seperti malaikat di Amerika adalah killer?!"
Elias mengangkat satu alis. "I would not say like that, Ma'am." Lalu menambahkan, "Aku asumsikan Denzell sudah memberitahu aku yang akan menjadi bodyguard-mu selama waktu yang dia tentukan mempercayaiku. Ini kehormatan untukku menjaga istrinya. Kau bisa memberi tahu padaku jika ingin berjalan-jalan di sekitar New York, aku siap mengemudi."
"Aku belum tertarik jalan-jalan di New York, kecuali aku punya kesempatan bisa lari dari mansion ini," jawab Tasanee jujur.
Elias terlihat tegang, namun hanya sekilas, senyumnya tetap ramah. "Okay."
"Okay?" Tasanee berdiri tegak dari sandarannya pada bench di dapur. "Kau bisa membantuku lari dari mansion ini?" Bola mata cokelat gelap Tasanee berbinar penuh harap.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DARKEST TEMPTATION (THE DARKEST #1)
Storie d'amore📳 CERITA SUDAH TAMAT (Sinopsis lengkap terdapat di dalam) Nonton trailer buku di sini! https://youtu.be/Xu3i_Y0teYs 🔞 WARNING: This story is mature content. There are strong adult language, explicit scene & violence. Please be aware. ⚠️ Trigger wa...