Changmin pun memberi waktu untuk Yunho dan Jaejoong berbicara. Saat ini, Jaejoong berada di dalam mobil Yunho, sudah hampir sepuluh menit mereka diam.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Yunho.
"Baik. Bagaimana denganmu?"
"Kau dapat melihatnya Jae, bagaimana aku. Mengapa kau pergi?" Tanya Yunho. Jaejoong hanya diam.
"Jawablah Jae. Mengapa kau pergi meninggalkanku dengan anak-anak tanpa pamit?!" Tubuh Jaejoong hanya gemetar, matanya sudah memerah. Isakan pun mulai terdengar.
"Aku... aku... aku tidak memiliki pilihan lain Yun." Air mata Jaejoong terjatuh mengenai punggung tangannya yang putih, ia segera menghapus kasar air mata tersebut. "Maaf.. aku benar-benar meminta maaf."
"Jae." Ujar Yunho begitu lembut, "lihat mataku." Jaejoong hanya menggeleng, ia tahu saat mata mereka bertemu, rasa bersalah itu semakin besar. Tangan Yunho pun memegang lembut wajah Jaejoong dan mengarahkannya untuk melihat Yunho.
"Apa kau masih mencintaiku?" Jaejoong hanya semakin terisak.
"Apa kau masih mencintaiku?" Tanya Yunho sekali lagi.
"Aku tidak pernah berhenti untuk mencintaimu Yun, aku.. aku.." Yunho mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Jaejoong.
"Aku hanya membutuhkan kata-kata itu. Jangan pergi lagi. Hanya itu yang aku pinta." Belaian lembut pada wajah Jaejoong membuat Jaejoong semakin merasa bersalah, semakin ia takut jika mereka harus berpisah kembali.
"Aku memang butuh penjelasanmu, tetapi untuk saat ini aku hanya menanti perasaanmu. Itu lebih dari cukup." Jaejoong pun segera memeluk erat Yunho yang berada disampingnya. Yunho tersenyum, matanya sudah berair, tetapi saat ini ia tersenyum senang.
....
....
"Nama anak itu Lee Taeyong, nama orangtuanya Lee Ji Tae dan Jo Hana. Ia mendapat beasiswa untuk bersekolah di Seoul business high school. Selain itu, ia melakukan kerja sambilan dari jam 8 malam sampai jam 2 dini hari disebuah market. Tuan muda Changwook dan Tuan muda Changmin pun cukup dekat dengannya, walau sebelumnya mereka tidak terlalu dekat. Tetapi, sudah beberapa hari ia dikeluarkan dari pekerjaannya karena tidak masuk tanpa izin. Saya mendapat data untuk sebulan terakhir ia dua kali masuk Rumah sakit. Pertama karena ia mengalami pembulian di sekolah dan yang kedua karena kekerasan keluarga."
"Mengapa sangat tragis?"
"Maaf sebelumnya, Tuan muda pun pernah ikut andil untuk membully nya. Menurut data yang saya terima. Ia memiliki asma akut dan juga sebab ia pernah mendonorkan ginjalnya, ia pun mengalami masalah pada ginjalnya saat ini. Beberapa hari ini Tuan Jung Yunho baru saja menjadi wali dan menanggung pengobatan anak itu tanpa diketahui keluarganya. Itu permintaan Tuan muda." Nyonya Jung mengangguk.
"Aku pikir karena wajahnya mirip dengan Jaejoong, itu anak Jaejoong dengan pria lain."
"Tuan Jaejoong tidak menikah lagi Nyonya, dan terakhir kali saya pun memberi data bahwa tuan Jaejoong melahirkan anak Tuan Jung Yunho dan tidak berhasil diselamatkan." Nyonya Jung pun mengangguk. Ia tersenyum.
"Anak itu anak baik. Biarkan Yunho menjadi walinya. Dan jika bisa, kau tunjuk dokter terbaik untuknya."
"Baik Nyonya."
....
....
Jaejoong sudah kembali ke dalam toko bersama Yunho. Keduanya pun duduk, Changmin dan Kyuhyun tersenyum senang melihatnya.
"Hyung sedang dalam perjalan ke sini bersama Haneul." Ujar Changmin.
"Sejak kapan kau menyembunyikan Ummamu hn?" Tanya Yunho, Changmin hanya terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly [TAMAT]
Fanfiction"Aku bermimpi, jika aku dapat terbang bebas. Jujur saja aku lelah." Lee Taeyong, anak remaja yang bersekolah dengan jalur beasiswa yang selalu mendapat perlakuan buruk dari teman seangkatannya dan para seniornya. Buruknya, ia pun sangat dibenci oleh...