Bagian 9

1.2K 176 15
                                    

Jaejoong dan Taeyong kini tinggal bersama Yunho dan Si kembar, awalnya Jaejoong masih menolak karena urusan mereka dengan Nyonya Jung belum selesai, ia hanya ingin tinggal saat Nyonya Jung benar-benar menerima dirinya, tetapi Jaejoong sendiri mengalah karena Yunho tetap memaksa untuk tinggal bersama. Yunho pun sudah memberi tempat tinggal yang cukup baik untuk Tuan Lee dan Nyonya Lee, biar bagaimanapun mereka telah membesarkan Taeyong sejauh ini.

Mobil mewah milik Yunho berhenti didepan gerbang sekolah, tak lama Changwook, Changmin dan Taeyong pun keluar, beberapa diantara mereka yang melihat ketiganya hanya mampu bergumam melihat Taeyong yang sangat beruntung, ada pula yang iri bagaimana bisa anak miskin seperti Taeyong dapat perlakuan khusus dari keluarga Jung. Jelas identitas Taeyong sendiri belum banyak yang mengetahuinya.

Setelahnya mobil Yunho pun pergi, ia harus mengantar Jaejoong ke toko kue miliknya. Ketiganya berjalan bersama, jujur saja Taeyong sendiri menyadari akan tatapan tidak suka beberapa orang terhadapnya, terutama para seniornya disana.

"Ah ya, aku lupa. Hari ini aku harus ke lapangan basket. Ada hal penting yang pelatih sampaikan." Ujar Changmin. Changmin tersenyum dan mengacak rambut Taeyong.

"Kau bersama Changwook hyung dulu ya." Taeyong mengangguk. Setelahnya Changmin berlari meninggalkan Changwook dan Taeyong. Changwook pun melirik Taeyong. Ia tersenyum simpul.

"Sejak pagi kau diam. Apa ada yang mengganggu?"

"Hyung apa sebaiknya mulai besok aku pergi sendiri saja? Aku merasa tidak nyaman datang dengan kalian dan menjadi sorotan." Changwook hanya terkekeh.

"Mereka akan segera tahu jika kau pun anak Jung Yunho." Taeyong pun mengangguk paham. Ia terdiam sesaat sebelum ia kembali membuka mulutnya.

"Hyung."

"Hn?"

"Apa Halmoni akan menerima aku setelah dia tahu siapa aku?" Tanyanya sedikit pesimis, Changwook sendiri tersenyum dan mencolek hidung Taeyong.

"Bagaimana pun Halmoni itu adalah orang baik, ia menyayangi kita."

"Tapi.."

"Tidak ada yang perlu kau takuti. Lihatlah, wajahmu saja pucat memikirkan hal yang belum terjadi." Taeyong hanya terkekeh. Keduanya pun melanjutkan perjalanan mereka.

Setibanya dikelas Taeyong, Changwook pergi setelah memastikan Taeyong baik-baik saja.

"Sepertinya Changwook Sunbae sangat menyayangimu." Ujar salah seorang murid dengan tersenyum, Taeyong sendiri tersenyum.

"Dia dan Changmin hyung memang terbaik." Ujar Taeyong, wanita itu hanya terkekeh.

"Apa Jaehyun tidak cemburu?" Tanyanya.

"Tidak. Walau ia sering kali ribut dengan Changwook hyung dan Changmin hyung, ia tidak akan pernah cemburu." Ujar Taeyong.

"Ahhh beruntungnya menjadi dirimu."

"Iya, aku sangat beruntung memiliki mereka."

"Taeyong-ie."

"Mn?"

"Boleh aku bertanya?" Tanyanya, Taeyong pun mengangguk.

"Sempat beredar kabar, jika Tuan Jung sangat menyayangimu, dan banyak pula berita tidak baik karena itu, apa kau sudah mendengarnya? Ditambah kasusmu saat itu, dimana Nyonya Jung menyuruh pihak sekolah mencari para pembulymu. Banyak yang berpikir kau mencari kesempatan karena Changwook sunbae dan Changmin sunbae dekat denganmu, dan kau mengambil keuntungan dari sana."

"Dia tidak mengambil keuntungan apapun." Ujar seseorang yang baru saja datang. Keduanya pun melihat kearah sumber suara.

"Hyung, mengapa balik?" Changwook tersenyum.

Butterfly [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang