Bagian 7

1.3K 169 57
                                    

Nyonya Jung meminta pihak sekolah memeriksa semua cctv disana. Ia benar-benar tidak ingin perilaku tercela tersebut dapat didiamkan.

Tuan Lee dan Nyonya Lee pun sudah diberitahukan kondisi Taeyong, begitupun Yunho dan Jaejoong. Setidaknya Jaejoong akan mengunjungi Taeyong ketika Nyonya Jung tidak ada.

Semenjak dokter mengatakan kondisi Taeyong kritis, bahkan ia hampir tak bernafas. Taeyong benar-benar tak membuka matanya. Ini sudah hari ketiga semenjak Taeyong dibawa ke Rumah sakit. Hari ini Changwook, Changmin bersama Jaehyun menemui dokter Jung. Ia sudah mendapatkan hasil dari Lab tentang kecocokan DNA tersebut. Changwook pun mengambil surat tersebut dan membukanya.

"Apa hasilnya?" Tanya Changmin penasaran karena Changwook hanya diam.

"Positif? Maksudnya? Taeyong benar adik kandung kami?" Tanya Changmin. Jaehyun pun segera melihatnya.

"Ya. Aku pun sudah menanyakan kepada pihak yang pernah bekerja di Rumah Sakit yang sempat terbakar saat itu. Memang ada satu bayi yang tidak dapat ditemukan. Bisa dikatakan gangguan pernapasan pada Taeyong ia alami karena terlalu menghirup asap saat itu. Bukti-bukti tersebut memang sudah sangat mengarah kepadanya, ditambah hasil kecocokan DNA tersebut adalah bukti terkuat." Changmin tersenyum senang.

"Umma harus tahu ini hyung!" Ujar Changmin, Changwook pun mengangguk. Kondisi Taeyong sangat buruk kini, jika tidak cepat ditangani, mereka akan benar-benar kehilangan Taeyong.

"Terima kasih bantuanmu dokter." Changwook dan Changmin pun segera beranjak untuk pergi, begitupun Jaehyun.

...

Hari ini kesempatan Jaejoong untuk menjenguk. Nyonya Jung sedang mengurus kasus ini. Jaejoong pun bertemu dengan Tuan Lee dan Nyonya Lee.

"Dokter mengatakan apa saja? Mengapa ia belum sadar?" Tanya Jaejoong.

"Tidak banyak. Tetapi Taeyong sedikit mengalami kemajuan, hanya tinggal menunggu dirinya sadar." Jaejoong mengangguk, ia mengusap lembut kepala Taeyong, rasanya sangat sesak sekali.

"Yun."

"Mn?"

"Apa tidak ada solusi untuk Taeyong-ie?"

"Solusi satu-satunya yaitu transplantasi ginjal. Mereka pun masih mencari yang sehat dan cocok, bagaimana pun Taeyong pernah melakukan transplantasi untuk orang lain, jadi dokter tidak dapat asal untuk melakukan transplantasi tersebut."

Nyonya Lee pun melihat wajah Jaejoong, terasa sangat tidak asing.

"Maaf apa sebelumnya kita pernah bertemu? Rasanya aku pernah melihat anda." Jaejoong pun menatap Nyonya Lee.

"Sepertinya tidak."

"Hana, mana mungkin." Nyonya Lee hanya terdiam, tetapi sesaat ia melihat kemiripan Wajah Taeyong dan Jaejoong. Jantungnya berdegup cepat.

"Ku mohon! Anakku masih didalam sana! Selamatkan mereka atau biarkan aku menemuinya!" Jo Hana hanya menatap pemuda dengan pakaian pasien histeris, ia semakin mendekap bayi yang ada pada pelukannya.

"Hana, apa lukamu masih sakit?" Jo Hana menggeleng.

"Kita pergi, jika menunggu akan sulit untuk kita."

Nyonya Lee teringat.

"Tidak aku benar pernah melihat anda, saat kebakaran di Rumah Sakit Seoul." Tuan Lee pun segera melihat Jaejoong. Jaejoong hanya tersenyum pahit.

"Ah, ya. 16 tahun lalu aku berada disana, dan juga hari dimana bayiku meninggal." Yunho hanya mempu mengusap bahu sang Istri. Jaejoong melirik sekilas Yunho, ia hanya tersenyum. Ia baik-baik saja.

Butterfly [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang