Bagian 8

1.4K 167 28
                                    

Seminggu berlalu. Jaejoong, Yunho serta anak-anaknya sepakat untuk memberikan waktu untuk mereka mengatakan kepada Nyonya Jung. Sebenarnya ini keinginan Jaejoong, ia ingin Taeyong benar-benar sehat dan keluar dari Rumah sakit. Ia akan mengikuti keinginan Yunho kembali menemui Nyonya Jung.

Setelah kembali dari Rumah Sakit, Jaejoong pun meminta Tuan Lee untuk dirinya membawa Taeyong dan tinggal dengan Jaejoong. Ia tak ingin Taeyong lepas dari pengawasannya. Taeyong pun tinggal sementara di apartement Jaejoong. Hari ini pun ia diperbolehkan bersekolah, sebenarnya Jaejoong sendiri masih merasa takut, bagaimana jika Taeyong kembali mendapat perlakuan buruk? Tetapi, Changwook dan Changmin meyakinkan Jaejoong dan Yunho untuk tidak khawatir.

Hari ini pun Yunho dan Jaejoong akan datang menemui Nyonya Jung. Ini sudah menjadi janji Jaejoong. Ia akan ikut menemui Nyonya Jung setelah Taeyong keluar dari Rumah Sakit.

Taeyong sudah sampai. Ia pun memasuki gerbang sekolahnya, tak lama sebuah mobil mewah pun berhenti disampingnya. Changwook dan Changmin keluar dari dalam sana, setelahnya Yunho.

"Appa!" Ujar Taeyong dan menghambur memeluk Yunho. Changwook dan Changmin merasa terkalahkan, mereka pikir Taeyong akan datang dan memeluk mereka, tetapi ini tidak.

Yunho tersenyum dan membalas pelukan putra bungsunya.
"Apa kau benar-benar siap bersekolah? Jika tidak, Appa bisa memanggil guru private untukmu." Taeyong mengangguk.

"Ada Changwook hyung dan Changmin hyung, selama ada mereka, semua pasti aman." Kali ini keduanya merasa bangga akan kehadiran mereka. Keduanya pun mendekat. Changwook mengacak lembut rambut Taeyong, sementara Changmin menyentil kening Taeyong dengan pelan.

"Tidak akan ada yang berani dengannya."

"Baiklah. Jika begitu, hubungi Appa jika terjadi apapun. Mengerti." Taeyong mengangguk semangat.

"Appa akan menjemput Umma."

"Appa hari ini jadi untuk menemui Halmoni?" Tanya Taeyong. Yunho mengangguk.

"Halmoni orang baik, aku sangat yakin ia akan menerima Umma." Yunho menghela nafas dan tersenyum.

"Appa berharap seperti itu. Tetapi, walau belum menerima, Appa berjanji kita tidak akan terpisah lagi." Changwook, Changmin dan Taeyong tersenyum riang.

"Appa pergi ya. Ingat pesan Appa, hubungi Appa jika terjadi apapun. Changwook-ie, Changmin-ie Appa percayakan Taeyong-ie kepada kalian." Changwook dan Changmin segera merangkul Taeyong.

"Siap komandan." Yunho tersenyum dan memasuki mobilnya dan pergi. Setelahnya ketiga bersaudara itu memasuki sekolah bersama.

"Umma menitipkan makanan untuk Changwook hyung dan Changmin hyung, dan satu pesan Umma, Umma tidak akan menerima alasan kalian membolos." Changwook dan Changmin hanya tertawa mendengarnya. Jaejoong sepertinya bisa membaca pikiran mereka sedari jauh. Changwook dan Changmin sudah berencana akan pergi membolos setelah jam pelajaran kedua, dan kali ini Jaejoong sudah mengetahuinya.

"Haiii." Ujar Kyuhyun melambaikan tangannya dari kejauhan, Haneul pun sudah berada disamping Kyuhyun. Ketiganya bergegas menghampiri Kyuhyun dan Haneul.

"Ah si bungsu Jung sudah siap masuk kelas hn?" Tanya Kyuhyun.

"Jung Taeyong. Jelas ya saat kau kesal aku seperti melihat sosok Changwook dan Changmin."

"Sunbae, apa aku pernah kesal terhadapmu?" Tanya Taeyong.

"Panggil kami hyung, karena aku tidak ingin ada jarak. Ah dan kau melupakan jika kau pernah kesal terhadapku? Kau pergi begitu saja meninggalkan kami saat kami mendapat tugas menjagamu."

Butterfly [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang