Ada banyak argumen dikepala,
Berdiskusi ntah karena apa
Bisik-bisiknya memekakkan telinga, menjamu pusing yang seperti tak ada obatnya..Lagi argumennya selalu berputar,
Ntah perihal apa, berbisik dengan nyaring hingga rasanya kepala akan siap pecah bila ditimpa oleh luka dari semesta...Bila bicara perihal kehidupan memang tak ada habisnya,
Bila bicara perihal cinta memang tak mudah rumusnya,
Bila bicara impian memang tak ada usainya...Ketakutan-ketakutan itu memang selalu mengganggu,
Selalu saja mengusik,
Lalu sampai kapan kepala berargumen?
Sampai kapan dihantui oleh ketakutan-ketakutan yang belum pasti adanya..Mungkin usia kian menua, namun perihal bahagia adalah sesuatu yang cepat datangnya,
Kita hanya perlu menikmati, meski luka melulu hadir,
Kita hanya perlu menerimanya meski terkadang tak sanggup untuk mengikhlaskan datang dan perginya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Semesta
PoetryLuka yang mengembang sebab nestapa yang tak kunjung mengerti, Semesta yang Indah turut berkecimpung didalamnya, Ntah apa maksudnya, tak pernah ada yang tau, seperti apa dan bagaimana kisah yang ingin semsta ciptakan •Hai! Ini cerita pertamaku, sem...