Hai semesta...
Kini aku sudah jauh terpuruk...
Dari segala asa yang ku miliki,
Aku sudah terluka teramat dalam, oleh dunia yang begitu dalam..
Orang terlihat sibuk menikmati hidup,
Mengapa aku tidak bisa?
Apa hanya aku yang terlalu memikirkan perkataan tajam manusia?
Namun semesta..
Aku juga seorang manusia yang memiliki perasaan,
Aku juga bisa lelah dibalik kata tidak apa-apa..
Mereka bilang aku terlalu perasa, tidak dewasa dalam menjalani alur kisah
Terlalu tidak bisa menerima kritikan..
Padahal dalam kenyataanya aku sudah terlalu banyak menerima setiap lukanya.
Ah semesta,
Kritikan mana yang begitu merendahkan?
Apa kebodohan seseorang harus dibalas dengan kata-kata yang begitu menyakitkan?
Manusia begitu sombong dan angkuh,
Seolah dunia terbelah dua,
Terbagi antara dia yang mampu menerima dengan diam, dan
Mereka yang tidak bisa menerima juga memahami.
Terkadang seolah-olah semesta tidak adil,
Ternyata kita yang lemah untuk mengeluarkan suara walau hanya sekedar untuk menolak
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka Dan Semesta
PoetryLuka yang mengembang sebab nestapa yang tak kunjung mengerti, Semesta yang Indah turut berkecimpung didalamnya, Ntah apa maksudnya, tak pernah ada yang tau, seperti apa dan bagaimana kisah yang ingin semsta ciptakan •Hai! Ini cerita pertamaku, sem...
