Barbeque

949 129 9
                                    

Sebulan terlewat setelah atsumu dan sakusa menjadi sepasang kekasih. Setiap hari atsumu akan mampir ke apartemen sakusa atau sebaliknya.

Ketika atsumu mampir ke apartemen sakusa atsumu akan memasak untuk sakusa dan tentu saja itu bukan cuma makanan manusia tapi atsumu juga kadang memasak darah beku untuk pacarnya itu.

Terhitung sudah 5 kali sakusa meminum darah atsumu dan cara yang dia gunakan bukanlah cara brutal dengan menggigit leher tapi dengan mengemut jari atsumu yang ditusuk jarum.

Sakusa seperti kecanduan dengan atsumu, dia akan terus menempel bahkan ketika atsumu berkeringat dia masih mau memeluknya.

Seperti sekarang sakusa terus menggenggam tangan atsumu sambil berjalan menuju rumah atsumu.

Hari ini adalah hari perayaan kemenangan mereka setelah memenangkan babak penyisihan interhigh, dan semua orang memutuskan untuk merayakan disalah satu rumah namun tidak ada yang cocok selain rumah Miya brother.

"Omii yakin gpp?" Tanya atsumu mengingat sakusa yang masih germaphobic.

"Gak masalah lagian cuma anak volly kan, dan gak semua orang datang juga." Ucap sakusa lalu memasukan tangan atsumu kedalam saku jaketnya.

"I..iyasih" wajah atsumu bersemu merah. Sakusa mengangguk lalu tak lama mereka sampai di rumah atsumu.

Sebagai tuan rumah atsumu pulang terlebih dahulu untuk menyiapkan tempat barbeque dan sebagai nya. Lalu Osamu berbelanja bersama suna.

Sakusa membantu atsumu menyiapkan tempat di halaman belakang rumah atsumu yang lumayan luas sambil sesekali bermesraan seperti sepasang suami istri.

"Omii ngapain ehh beresin dulu tungkunyaa." Ucap atsumu saat sakusa menempel pada punggungnya yang sedang menyiapkan meja.

"Hmm" hanya itu yang terdengar dari mulut sakusa.

"Gua tau kalian pasangan baru tapi setidaknya buka pintu kalo ada yang ngetuk ya bulol" ucap Osamu dengan sarkas bersama beberapa orang dibelakangnya. Mereka adalah anggota club.

"Ehh gak kedengeran ya bgst kalo kedengeran pasti dibukain!!!" Balas atsumu lalu Sakusa hanya memalingkan wajahnya berpura-pura tidak mendengar, yaa karna pendengarannya cukup tajam sebagai seorang vampir.

"Udah-udah ayo mulai aja bikin barbeque nya." Kitashin tersenyum sambil menyodorkan sayuran yang dia bawa. Sepertinya mimpi buruk atsumu sebentar lagi tiba.

Atsumu sangat membenci sayuran apalagi paprika. Dan jika kitashin yang membawa itu mau tidak mau dia harus memakannya.

"Ughh" lengguh atsumu lalu di tertawakan oleh Osamu.

"Mantap gak tuh." Timpal suna yang sadar apa yang dimaksud lengguhan atsumu.

"Kenapa?" Tanya kitashin dengan penasaran.

"Ahh nggak ayo, mulai aja aku potong dagingnya ya kita-senpai" ucap atsumu dengan sopan. Lalu dia memotong daging bersama beberapa anak lain juga jangan lupa perangkonya, maksudnya sakusa.

crsssssssss

Suara daging dan sayur terpanggang membuat suasana semakin hangat. Di iringi candaan beberapa orang dan tentu perkelahian rutin antara atsumu dan osamu.

"Tsumu aa." Atsumu menoleh dan melihat sebuah daging matang yang di sodorkan menggunakan sumpit oleh sakusa. Tanpa ba-bi-bu atsumu langsung melahapnya.

Beberapa detik saat kejadian tiba-tiba hening. Orang-orang melihat kearah sakusa.

"Adha aphaa?" Tanya atsumu dengan mulut penuhnya.

"Abisin makanan dulu sialan!!" Osamu membentak atsumu namun dia menatap kearah suna yang sedang asik dengan Twitternya. Dia sedikit cemburu dengan saudaranya yang dimanjakan itu.

Sementara yang lain hanya menatap takjub, seolah mereka melihat makhluk mitos. Ah mereka memang melihatnya meskipun tidak ada yang tau. Sakusa jarang sekali menunjukan ekspresi nya jadi dengan hanya mengucapkan kata yang manis seperti 'aa' itu sangat luar biasa. Yaah meski beberapa Minggu ini mereka mulai terbiasa melihat sakusa yang menempel dengan atsumu.

"Omii juga makan dong!!! Nihh aaaa" atsumu menyodorkan sepotong paprika pada sakusa.

"Lu kalo gak mau jangan bikin gua kaya tong sampah ya kuman!" Ucap sakusa yang tau jika atsumu tidak ingin memakan paprika nya. Meski mengatakan itu sakusa tetap memakan paprika nya.

"Hehehe kok tau." Timpal atsumu tanpa rasa bersalah. Lalu kembali memasukan paprika kemulut sakusa bedanya kali ini dia menyertakan daging.

"Hmhhhh" sakusa mendengus kesal lalu memeluk pinggang atsumu.

"Lanjut aja makanya ntar paprikanya gua yang makan." Bisik sakusa yang menenggelamkan kepalanya di leher atsumu.

"Beneran??" Tanya atsumu memastikan.

"Hmm." Sakusa bergumam dan memeluk erat pinggang atsumu.

Beralih ketempat sunarin yang sedang asik memainkan hp nya sampai tidak memakan daging bagianya dan itu membuat Osamu sedikit kesal melihatnya.

"Rin makan, kalo nggak gua yang makan nih." Ucap Osamu lalu duduk disampingnya suna.

"Hmm yaa." Jawabnya singkat dan membuat Osamu semakin kesal.

"Rin!!" Osamu memanggil pacar nya itu dengan keras di dekat telinganya.

"Apa sih Sam?" Ucap suna lalu menyimpan hpnya dan menatap kearah atsumu yang cemberut membuatnya gemas.

"Kenapa?" Timpalnya lagi dan Osamu tidak menjawab hanya mengalihkan pandangannya kearah kakaknya yang sedang bermesraan.

"Pfftt iyaa deh gua makan." Ucap suna lalu mengangkat satu kaki Osamu kepangkuannya dan mulai memakan daging di depannya.

Wajah Osamu bersemu merah lalu menatap daging yang dimakan pacarnya itu.

"Bukanya lu bilang itu buat gua yaa! Kok lu makan sih." Ucap Osamu lalu mengambil daging dari piring suna. Suna tidak menanggapi kekasihnya itu, dia tau Osamu sedang merajuk karna beberpa saat lalu tidak dia perhatikan.

"Iyaaa makan aja nih semuanya!!" Suna tersenyum lalu menyodorkan semua daging di piringnya kearah Osamu.

"Kalo gak mau bilang dari tadi!! Jadi dingin kan dagingnya!!" Ucap Osamu yang mengambil piring suna.

"Hahaha iyaa" suna tertawa sambil mengelus rambut Osamu yang sedang makan.

"Semua orang punya pasangan ya kita-senpai" ucap Aran melihat si kembar Miya berpasangan.

"Aran mau punya pasangan juga?" Tanya kitashin sambil menyuapkan daging kearah Aran yang masih tidak sadar jika dia di suapi.

"Mungkin kayaknhya" balas Aran yang dengan mulut yang penuh.

"Oke, gimana kalo Aran jadi pasanganku aja?" Ucap kitashin dan di jawab anggukan tidak sadar oleh Aran si Ace inarizaki itu.

"Bentar. Apa? " Aran menengok kearah senpainya yang menyodorkan daging kearahnya sambil tersenyum. Seketika wajahnya memerah. Dan itulah momen confessnya kitashin kepada Aran.

.
.
.

TBC

Vote dan coment yaa~
Kritik dan saran di terima~

Sweet BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang