atsumu, sakusa dan sinar matahari.

1K 144 23
                                    

Atsumu POV

Merapikan kasur, yaa itulah yang sedang kulakukan sekarang karna kamar kami, maksudku aku dan Osamu sangat lah acak-acakan akibat perang saudara barusan.

'padahal cuma puding' pikirku tanpa rasa bersalah yaa karna dia marah sampai melempari ku bantal dan guling sampai kamar berantakan.

Aku dan Osamu, kami tinggal sendiri tanpa orang tua yaa karna orang tua kami sudah meninggal dua tahun lalu pada kecelakaan kapal. Baiklah lupakan itu.

Aku berjalan perlahan menuju cermin dan memperhatikan leherku yang kemarin omii cium haha. Dia sangat tampan sampai-sampai aku tidak bisa jika tidak menggoda nya.

Perlahan kulepas plester yang menutup luka itu karna kupikir ini harus diganti.

Srekk...

"Ughhh" lengguhku sambil meringis menatap luka goresan dan luka gigitan. Tunggu gigitan?? Kenapa ada gigitan disana? Aku mengusap-usap luka itu meski sekilas tidak terlihat tapi ini tubuhku aku tau apa yang salah.

"Ini terlihat seperti bekas taring." Ucapku pelan di depan cermin.

"Woi tsumu!!" Osamu berteriak di depan pintu kamar membuatku gelagapan dan segera menutup luka itu dengan tanganku.
"Lu kenapa sih?" Lanjutnya.

"Bisa gak sih lu kalo masuk kamar orang ketuk pintu dulu!!" Balasku membentaknya.

"Tapi ini kamar gua." Aku memutar bola mataku, sudahlah aku malas berdebat. Ku naikkan sedikit alisku lalu menatap Osamu penuh tanya.

"Ayok makan gua barusan masak salmon bakar, lu suka kan buruan turun sebelum gua abisin." Ucapnya sambil berlalu pergi.

"Oke bentar lagi gua turun." Yaa karna kamar kami ada di lantai atas jelas aku mengatakan begitu.

Segera saja ku bersihkan luka dan memplester ulang luka di leherku lalu turun ke bawah.

.
.

Makanan favorit ku tersaji di meja makan, biasanya Osamu hanya akan menyajikan makanan yang ia suka jika kebagian giliran memasak, yah bisa di tebak apa yang akan dia buat.

"Tumben gak bikin onigiri?" Tanyaku lalu duduk berhadapan dengan Osamu.

"Nori nya abis males belanja jadi masak yang ada aja." Sudah kuduga itu jawabannya.

Osamu menyajikan makanan yang akan kami makan lalu menatapku, sementara aku masih memikirkan darimana bekas gigitan di leherku.

Apa mungkin tadi omii yang menggigitku? Tapi jelas-jelas tadi dia cuma jilat deh. Dan tampilannya saat setelah itu sexy banget astaga bikin jantung mau keluar.

Eh tunggu, tadi penampilan tadi siang. Di ujung bibir nya ada darah! Apa itu darah ku? Tapi ngapain omii gigit dan minum darah gua ya?

"Tsum! Tsumu!! Woi makan yang bener!!"

"Berisik!! Diem otak gua lagi di pake nih!!"

Jangan-jangan omii sebenernya.

"Ahh gak mungkin kan." Ucapku lalu mengambil salmon di mangkukku dan mengunyahnya.

"Kenapa sih lu!? Gila?" Atsumu menatapku aneh, yaa aneh sih karna aku jarang menggunakan otakku haha.

"Iyaa gua tergila-gila sama ketampanan omii gua" tatapan jijik tercetak di wajah kloninganku.

"Ehh tau gak tadi siang gua di gendong omii~ " pembicaraan berlanjut tepatnya aku mengoceh tentang omii yang menolongku dan tentu saja melewat bagian-bagian yang memalukan nya haha.

Sweet BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang