50

360 42 0
                                    

"Itu artinya kita harus siap kehilangan banyak hal lagi kedepannya?" _na jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu artinya kita harus siap kehilangan banyak hal lagi kedepannya?" _na jaemin

****

"Hyung"panggil jaemin. Sehun menatapnya dengan pandangan penuh oertanyaan dan ketakutan.

Lalu dengan nafas yang dia tarik kuat kuat dia berusaha mengangkat suaranya. "Ada apa dengan tzuyu,hmm?"tanya sehun.

Tubuh wanita itu mulai runtuh,jika sehun tidak memegang pundak tiffany mungkin dia akan terjatuh dilantai.

"Mah"ujar sehun mengajak mamahnya untuk duduk . Sehun tak bersuara,wanita itu menangis hebat tidak mungkin sehun menyerang pertanyaan kearahnya. Matanya menatap sosok jaemin yang juga menangis.

Sehun beranjak dari duduk menghampiri jaemin yang kalang kabut. Sehun meenggerakan alisnya seolah bertanya ada apa?jelaskan semuanya na jaemin"

"Dokter bilang kemungkinan kecil tzuyu nona untuk selamat karena tadi tzuyu nona tiba tiba kejang hebat"

Badan sshun lemas tapi berusaha mwnguatkan dirinya sendiri. Aliran darahnya tiba tiba berhenti saat itu juga. Satu kalimat yang menolak dia dengar tiba tiba berdenging ditelinganya dan berputar begitu saja dipikirannya.

"Kejang hebat?"tanya sehun menilik bola mata jaemin . Berharap jika perkataan itu hanyalah kebohongan tapi nyatanya sehun tak melihat itu dimata jaemin.

Jeamin mengangguk. "Nona tidak akan apa apa kan hyung?dia tidak akan apa apa kan?"tanyanya.

Sehun mengangguk,seolah seperti tuhan tahu semuanya. Nyatanya sehun bukanlah tuhan,tapi ada yang bilang ucapan itu dia dan sehun berharap dengan dia menagatakan "iya dia akan baik baik saja" semua akan terjadi.

"Dia pernah lewatin ini,jadi dia baik baik aja."ujar sehun. Jaemin mendadak diam pikirannya seolah tenggelam kedasar laut tiba tiba. Hingga sehun pun ikut kalut dalam tatapan jaemin.

"Tapi hyung.." seru jaemin. Sehun menyahut dengan mendongakan dagunya.

"Tzuyu nona kesakitan hebat tadi,dia tidak sadarkan diri"ucap jaemin lirih dengan nada yang hampur tidak terdengar.

Seolah berganti kini sehun yang mendadak tenggelam dipalung yang juram. Kalimat tidak sadarkan diri dan kesakitan yang hebat itu membuat nyeri tiba tiba menyerang dadanya.

"Dia tetap akan baik baik aja. Dia akan berhasil lewatin operasi kali ini sama seperti sebelumnya. Dokter bilang kemungkinan kecil tapi tetap saja ada kemungkinan dia selamat. "Tukas sehun.

"Dimana guanlin,kenapa dia nggak ada?"tanya sehun begitu menyadari laki laki itu tak ada disana.

"Digereja"sahut jaemin singkat. Sehun diam,lalu menepuk bahu jaemin.

"Kita tunggu dokter dan kita juga harus berdoa"ujar sehun. Jaemin menyusul duduk disamping tiffany semsntara wanita itu masih dengan tangisan yang berlarut. Sama seperti saat papahnya meninggal,mamahnya juga menangis seperti inj bedanya saat itu dia tidak menangis sekeras ini. Dulu mamahnya menahan tangisannnya sekuat mungkin atau lebih tepatnya seperti kekalutan tidam menangis tapi tubuhnya seperti tak ada jiwa disana. Matanya sembap dan tatapannya kosong bahkan diajak bicara pun tak menyahut sama sekali. Sehun selalu memegang tangan mamahnya dulua sedangkan jaemin terus menangis.

swag manoban [hunlis]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang