1

4.2K 248 15
                                    

Assalamualaikum..

Gais aku pengen ngomong nih, Kalian mau ikutan gak sih kalau aku buat project food truck untuk BW saat tayang perdana F4 nanti?

Gimana gais mau ikutan gak?

kalau banyak yang pengen aku lanjutin niatku. Kalau gak yah gakpapa. dipendem aja niatnya hehe

soalnya aku dari dulu emang pengen banget buat. tapi takut gak ada yang ingin ikut.

Kalau gak bisa food truck kirim hadiah sabi juga kali yah.

***


Suasana di kota Berlin hari ini terlihat sangat cerah. Matahari bersinar sangat terang menerangi ibu kota metropolitan ini. Suara kicauan burung yang terbang membuat suasana menjadi sangat nyaman.

Rumah yang cukup dikatakan besar ini, terletak disalah satu kawasan elite di kota Berlin sedang mempersiapkan aktivitasnya mereka hari ini. Orang-orang yang bekerja disana mulai mengerjakan pekerjaannya.

Maid yang sedari subuh sudah melakukan pekerjaannya membuat sarapan untuk majikannya.

Derap langkah kaki seorang pria dengan setelan jas mahalnya turun menapaki anak tangganya satu persatu. Matanya tengah sibuk membaca sesuatu dari alat yang berbentuk persegi itu.

"pagi" sapaannya yang sudah duduk disalah satu kursi dimeja makannya.

"pagi phi Win" sapa seorang gadis cantik dari arah dapur. Pear Anastasya Adulkittiporn.

Sampai saat suara cempreng khas anak kecil berlari dari atas sana memanggil seseorang yang sudah duduk di kursinya.

Terlihat maid yang juga mengejarnya dengan tergesa-gesa di belakangnya. Gadis kecil itu berlari menghampiri Win dengan pakaian seragam sekolahnya.

"Papiiiii~" teriak kasih gadis kecil itu.

Win yang mendengar teriakan putrinya sambil berlari kearahnya. Merentangkan tangannya ke depan.

Hap

Tubuhnya hampir terjungkal kebelakang karena putri kecilnya begitu erat memeluknya.

Mengelus surainya yang sudah dikincir kuda. Putrinya cantik sekali.

Kath selaku pengasuhnya tersengal-sengal mengejar sang majikan yang sejak dari tadi berlari kesana kemari karena dirinya.

"Kiya abis ngapain sampai phi Kath kecapean gitu?" tanya Win kepada sang putri yang masih betah berada di pelukannya.

"phi Kath jalannya lama. Jadi Kiya berlari karena Kiya sudah merindukan papi" ujarnya polos.

"Kiya merindukan Papi? Padahal papi sudah bertemu Kiya tadi malam. Malahan papi yang menemani Kiya tidur"

Kiya tersenyum. Win yang melihat senyuman anaknya itu ikut tersenyum. "karena Kiya selalu merindukan papi"

"Kiya sayang Papi~" Win terkekeh mendengar penuturan putri kecilnya itu.

"tidak sayang sama Bunda?" tanya sang Bunda, Pear yang tengah membawa sarapan yang telah ia siapkan.

"aku sayang Bunda, tapi Kiya lebih sayang sama Papi~"

Anak itu memang begitu menyayangi Win. Terlebih lagi anak itu begitu lengket dengan dirinya dibandingkan dengan Bundanya.

Waktu itu, saat Win harus ke Jepang untuk bertemu dengan kliennya. Kiya menangis histeris dikarenakan tidak ingin ditinggal oleh Win. Win juga merasa kasihan melihat putri kecilnya itu menangis histeris.

I am sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang