36

1.8K 139 10
                                    

Three days later..

Siang ini, matahari seperti sedang bersembunyi di balik langit yang terlihat sudah berwarna abu. Tiba-tiba saja rintikan hujan turun mengguyur Ibu Kota yang masih nampak ramai.

Hari ini cuaca tidak dapat diprediksi sama sekali. Padahal diramalan cuaca, hari ini tidak akan terjadi hujan. Namun entah kenapa tiba-tiba saja hujan turun begitu saja mengguyur Ibu Kota ini.

Sebagian orang yang beraktivitas di luar ruangan seketika berlari berhamburan mencari tempat untuk berteduh. Hujan semakin deras dan di temani angin yang cukup kencang sekarang.

Seorang gadis berambut panjang sedang memperhatikan orang-orang yang sedah meneduh diseberang jalan sana. Entahlah, ia sedang memperhatikan orang-orang itu atau sedang melamun.

Suara bunyi lonceng pada café yang ia tengah duduki menyeruak di seluruh penjuru café tersebut. Wajah yang tadinya hanya memperhatikan jalanan di luar kini teralihkan karena suara decitan kursi di depannya ditarik.

"sorry, im late. Hujan tiba-tiba turun jadinya aku mampir dulu membeli payung. Sudah lama?" tanya seseorang diseberangnya.

"tidak juga. Sekitar 10 menitan. Kau mau pesan apa?" ujarnya sambil menaikan tangannya memanggil waiters untuk mencatat pesanan barunya.

"coklat panas saja," sahutnya.

Gadis itupun memberitahu pesanannya pada seorang waiters muda yang sudah berdiri di samping meja.

Setelah waiters itu pergi, terjadi keheningan diantara keduanya. Gadis berambut panjang itu menghela nafasnya dengan kasar, lalu mengatakan, "aku ingin berhenti, Nona Tu."

"aku ingin kembali ke Jerman. Aku tidak bisa melanjutkan rencana ini. Aku-" ia menghentikan sejenak perkataannya. Lantas ia kembali melanjutkan setelah menghembuskan perlahan nafasnya, "aku tidak ingin menyakiti Phi Win lagi. Kiya anak ku juga sudah bahagia bersama Phi Win. Aku sadar, aku sadar setelah melihat Phi Win serta Phi Bright secara tidak sengaja memanjakan putriku. Mereka bertiga terlihat sangat bahagia. Saat itu juga aku langsung tersadar, aku merasa apa yang ku lakukan ini adalah kesalahan. Sorry, I can't go on with this plan anymore."

Pear sudah mengatakan semua yang ada dipikirannya beberapa hari belakangan ini. Benar, Pear ingin mengakhiri semua yang ia lakukan dari awal. Ia tidak ingin menyakiti Win, lagi.

Tadi pagi ia mendapat kabar bahwa Win sekarang sedang berada di rumah sakit. Jika kalian bertanya bagaimana bisa ia tau, Ren lah yang memberitahunya.

Pasti kalian bertanya-tanya bagaimana bisa Pear mengetahui Ren? Jawabannya adalah Ren sendiri yang mendatangi Pear saat pertama kali menginjakkan kaki di Bangkok.

Kalian masih ingat, saat Ren memperlihatkan beberapa foto pada Bright waktu itu? Nah dari situ, sehabis bertemu dengan Bright dan memperlihatkan foto Pear yang berada di sekitar sekolah Kiya, Ren langsung saja mencari keberadaan Pear. Dan pada sore harinya saat ia sudah mendapatkan informasi, ia langsung bergegas menemui Pear di malam harinya.

Malam itu, Pear begitu terkejut mendengar suara ketukan pada pintu tempat tinggalnya. Tidak ada seorag pun yang mengetahui tempatnya. Ia mengira yang datang adalah pihak imigrasi yang siap menyeretnya keluar dari sana, namun ternyata Ren yang datang.

Sejak malam itu, Pear mengetahui Ren adalah sepupu dari Bright Vachirawit. Bukan hanya sekali mereka bertemu, mereka berdua sudah bertemu beberapa kali. Sampai saat Ren mendatanginya dengan wajah yang bisa dibilang sangat berantakan.

Pear mengira Ren bercanda agar dirinya berhenti, namun ternyata yang dikatakan Ren adalah benar adanya. Ia mendatangi rumah sakit yang dimana Win di rawat kemarin.

I am sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang