17

2.4K 222 6
                                    

malam ini aku udah gak berbentuk seperti manusia normal. udah kek orang gila yang kelepas:(

sekian dan selamat malam bestie

***

Langit begitu cerah di kota Tokyo. Orang-orang berlalu lalang menelusuri jalanan kota Tokyo yang nampak sangat padat. Berjalan menuju ke stasiun kereta untuk berpergian melakukan aktifitasnya masing-masing.

Bright sejak dari tadi menggenggam tangan Win. Tautan tangannya tidak pernah sekalipun terlepas pada tangan mungil Win. Yang ada Bright semakin erat menggenggam tangan istrinya itu.

Menelusuri jalanan kota Tokyo yang terlihat sangat padat tidak menghentikan langkahnya membawa sang istri menuju ke tempat yang akan Bright tuju.

"kita mau kemana phi?" tanya Win.

Bright menoleh dan hanya memberikan senyumannya. Win bingung melihat Bright yang hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman. Wajahnya ketekuk lucu lantaran Bright tidak menjawab pertanyaannya.

Melihat sang istri yang tengah merajuk seperti anak kecil hanya bisa tersenyum kecil menahan kegemasannya.

"phi~ kita mau kemana?" lagi-lagi suara rengekan Win keluar. Bright sangat tidak bisa menahan diri jika Win merengek seperti ini.

"sebentar lagi yah. Sebentar lagi kita akan sampai" ujar Bright menoleh sedikit ke samping kirinya.

Akhirnya Bright sampai membawa Win ke tempat tujuannya. "ayo masuk" ajaknya menarik Win.

"apa yang phi lakukan?" tanya Win menarik kembali tangan Bright. Langkahnya berhenti.

"aku ingin malam ini kita dinner romantis. Jadi hari ini aku ingin membelikanmu baju untuk kau pakai malam ini"

Win menggeleng. "aku tidak butuh pakaian mahal itu untuk dinner. Ayo keluar. Aku tidak mau" Win menarik Bright keluar dari toko itu.

Tautan tangan yang sedari tadi tidak pernah lepas. Kini terlepas karena Win yang melepaskannya sendiri.

"jika phi hanya ingin menghamburkan uang untuk ku. Itu tidak perlu. Apalagi hanya untuk membelikanku pakaian mahal seperti itu"

Saat ini Win terlihat sangat kesal dengan apa yang Bright lakukan. Win tidak butuh pakaian mahal hanya untuk dinner romantis malam ini. Masih ada pakaiannya yang layak untuk ia kenakan.

"Win dengarkan aku dulu" Bright menggapai tangan Win kembali. Tapi Win menarik diri.

"ok aku minta maaf. Aku minta maaf na?"

"tidak usah meminta maaf phi. aku hanya tidak suka melihat cara phi Bright memperlakukanku seperti ini" ujar Win menunduk.

Jujur saja Win sama sekali tidak suka jika seseorang membelikannya barang-barang branded seperti itu. Bahkan orang tuanya sekalipun Win tidak ingin menerimanya.

Baginya itu sama saja menghamburkan uang. Lebih baik uang mereka di serahkan pada panti asuhan ataupun menyumbangkannya kepada orang yang membutuhkan.

"maafkan aku Win" Bright memajukan tubuhnya ke depan Win yang masih menunduk. Membawa tubuh Win masuk kedalam pelukannya.

"aku sangat berterima kasih pada phi sudah berniat membelikanku pakaian itu. Tapi aku minta maaf, aku tidak bisa menerimanya"

"aku minta maaf. Aku tidak ada niatan lain selain memang ingin membelikanmu. Karena selama ini aku tidak pernah memberikanmu pakaian seperti itu. Hanya kalung itu satu-satunya pemberianku selama ini untukmu"

"aku tidak butuh apa-apa darimu phi Bright. Cukup tetap bersamaku itu sudah melebihi barang mewah yang ingin kau berikan untuk ku."

***
Mereka sedang menikmati waktu berduanya. Selepas dari sini mereka akan berpisah. Namun Bright berjanji, akan membawa Win kembali pulang ke Thailand untuk tinggal bersama.

I am sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang