Dikarenakan hari ini adalah hari dimana aku ada di dunia ini
Jadi aku bakalan double up hari ini untuk kedua ceritaku.
Happy Reading^^
***
Bright telah menyelesaikan rapatnya. Tubuhnya ia renggangkan yang terasa sangat pegal karena ia harus menyelesaikan satu proyek dengan Mr. Kavin.
Sudah hampir 9 tahun ia mencari keberadaan Win. Entah kemana lagi dirinya mencari istrinya itu. Bahkan ia memohon kepada ibunya untuk memberitahukannya dimana keberadaan Win.
Tetapi jawabannya sungguh membuat Bright kecewa. Tidak ada yang tau keberadaan Win. Khao sahabatnya juga ikut menghilang bersama Win.
Kemana lagi Bright mencari keberadaan Win?
Ketukan pintu ruangannya membuat dirinya kembali dari lamunannya. Ternyata sang sahabat yang datang.
Gun sudah duduk di sofa ruangan ini. Bright berjalan ke mesin kopinya membuat 2 gelas kopi untuk menjamu Gun.
Gun mengambil cangkir yang ada di tangan Bright lalu menyesapnya dengan pelan. "terima kasih kopinya"
"sudah sampai mana proposal proyek kita dengan Mr. Kavin?" tanya Gun sambil meletakkan cangkir kopinya di meja.
"sebentar lagi selesai. Hanya tinggal menunggu balasan dari MK Corp. Apakah mereka menerima kerjasama kita atau tidak" ujar Bright menyandarkan kepalanya pada sandaran sofanya.
"Gun.." panggil Bright yang tengah menutup matanya.
Merasa namanya dipanggil, Gun mengalihkan atensinya pada ponselnya. Wajah Bright disana terlihat sangat lelah. Kantung matanya juga terlihat semakin membesar.
"sudah hampir 9 tahun tapi aku belum bisa menemukan Metawin ku. Apa Win sudah melupakanku, Gun?" suara Bright terdengar serak seperti sedang menahan tangisannya.
"bahkan Win sudah mengirimkan surat perceraian pernikahan kami" kini air mata Bright menetes tanpa permisi.
"surat itu masih ada di mejaku. Aku tidak akan pernah menyentuhnya apalagi menandatanganinya. Karena aku menolak untuk bercerai dengannya. Aku tidak akan pernah mau bercerai dengannya. Aku pernah bilang kepadanya apapun yang terjadi, sekalipun dia menyuruhku untuk menjauh aku tidak akan menjauh ataupun berhenti mencintainya. Aku akan terus mengejarnya. Sebab aku sangat mencintainya"
Mata yang biasanya terlihat tajam. Kini memerah karena air mata. Hanya dihadapan Gun dan juga Ibunya Bright seperti ini.
"kau percaya akan keajaiban Tuhan?" Gun tiba-tiba bertanya.
"Tuhan tidak akan memberikanmu cobaan seberat ini jika kau tidak mampu Bright. Tuhan tau jika kau mampu melewati cobaannya. Tuhan tidak pernah tidur Bright. Dia melihat semua usahamu. Kesabaranmu akan mencari Win. Akan ada saatnya, diwaktu yang tepat Tuhan mempertemukan kalian. Maka bersabarlah sebentar lagi. Kau bisa melewatinya"
Sebenarnya Gun merasa bersalah kepada Bright. Karena dirinya tidak mampu membantu sahabatnya itu.
Maafkan aku Bright
***
Win sudah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang tersedia di sekolah putrinya. Sambil menunggu sang putri keluar dari sekolahnya. Deringan dari ponselnya yang berada di dashboard mobilnya mengalihkan atensinya.Ternyata yang menelfonnya adalah Fah. Win mengangkat panggilan Fah sekretarisnya. Yang notabennya adalah sepupunya sendiri.
Fah Yongwaree Anilbol merupakan saudara dari pihak ibunya. Fah dibesarkan di Jerman karena sang ayah yang bekerja di Kedutaan Besar Jerman dibidang Ekonomi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am sorry
Fanfiction[TAMAT] sequel of "Please, look at me for just a moment" ✨Highest Rank✨ 🥇 #brightwin 🥇 #bright 🥇 #win 🥇 #still2gether 🥇 #sarawattine 🥉 #winmetawin