Bagian kedelapan

246 30 4
                                    

At lunch break

Asean datang lebih dulu ke kantin. Seperti biasa, ia selalu membawa bekal dari rumah. Tak lama kemudian, seseorang yang paling Asean benci telah datang ditempat dimana ia duduk.

"Hai Asean" Sapa EU dengan ramah.

"Hentikan itu! Aku hafal gerak gerik mu!" Balas Asean yang selalu jual mahal pada EU.

"Wow, kau bahkan bisa tau bagaimana gerak gerik ku. Kau tau, tidak ada Organization yang sangat mengenal ku sampai bisa membaca gerakanku. Apakah, kita memang ditakdirkan bersama?"

"Hentikan kegilaan mu itu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menyukaimu!"

"Hmm, benarkah?"

"Ya!"

"Aku pegang kata kata mu!"

...

'Kemana UN dan kawannya?! Mereka lama sekali! Aku tidak nyaman berada disini!' Batin Asean yang kesal mendengarkan ocehan EU selama delapan menit.

Akhirnya, yang ditunggu telah datang. Tapi tunggu, UN mengajak seseorang yang sangat Asean benci selain EU. Dan orang itu, tak lain dan tak bukan adalah, NATO.

'Sial! Kenapa dia mengajak orang ini!!!'

"Maaf menunggu kawan-kawan" Ucap UN yang baru datang setelah memesan makanan bersama NATO.

"Tak masalah" Balas EU.

UN duduk disebelah Asean. Sementara NATO duduk disebelah EU.

"Wah wah wah, lihatlah siapa yang ada disini. Brother" Sapa NATO.

"Aku bukan adikmu!" Ucap Asean sinis.

Lengkap sudah penderitaannya. Karena, didepannya sudah ada dua orang yang sangat ia benci di dunia. Dan tentunya, masih ada lagi yang ia benci.

"Sepertinya kau sangat menyayangi adikmu ini NATO?" Tanya EU.

"Sudah kubilang, aku bukan adiknya!" Ucap Asean sekali lagi.

"Ya, aku sangat menyayangi adik kecilku ini" Jawab NATO.

Sementara EU dan NATO saling berbincang, Asean membisikkan sesuatu ditelinga UN.

"Kenapa kau mengajak dia!" Bisik Asean agak marah kepada UN.

"Apa?" Tanya UN berpura pura tidak tau dengan berbisik.

"Bedebah ini! Kenapa kau mengajaknya?! Bukankah masih ada Organization lain yang lebih baik!"

"Kau bilang ajak siapa saja, jadi aku ajak NATO saja"

"Aduh!!! UN!!!" Bisik Asean dengan memperlihatkan wajahnya yang marah.

"Hehe, maaf" Balas UN cengengesan dengan kedua telapak tangan yang saling dipertemukan.

"Sepertinya pembicaraan kalian seru" EU tiba tiba menengahi mereka berdua.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tambah NATO yang penasaran.

"Eh! Tidak, hanya, hal hal remeh saja. Benar kan Asean?" Jawab UN yang memikirkan kata kata dengan cepat.

"Ya, benar" Tambah Asean dengan wajahnya yang terlihat santai.

Beruntunglah UN dan Asean pandai berakting, jadi NATO sama sekali tak menaruh curiga pada mereka berdua. Tapi tidak bagi EU.

Asean, UN dan NATO mulai makan, Sementara EU mengeluarkan kotak bekalnya.

"Tidak biasanya kau membawa makanan, EU?" Ucap NATO yang heran dengan Organization yang ada disampingnya ini.

"Ya, aku mengikuti gaya Asean"

Their Life - Southeast Asia Countryhumans [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang