Bagian Keempat

324 36 1
                                    

Malay dan Phill mulai menjalankan rencana. Sepulang sekolah, mereka pergi ke kantor dimana Asean bekerja. Pergi bertemu dengan Resepsionis Front Office disana, dan meminta izin bertemu dengan UN.

Kriinggg

"Ya, ada apa?" Jawab UN diseberang sana.

"Pak, ada yang ingin bertemu dengan anda"

"Siapa?"

"Malay dan Phill"

'Malay dan Phill, kenapa mereka datang kesini?' Batin UN penasaran.

"Baiklah, beritahu mereka dimana ruangan saya"

"Baik pak" Resepsionis Front Office itu menutup telponnya.

"Bagaimana mbak, kak, Tante, Bu?" Malay bertanya kepada Resepsionis Front Office itu, sekaligus bercanda dengannya.

"Apa?! Ibu?! Orang masih muda gini dipanggil Ibu!"

"Kalian pergi kelantai yang paling atas, belok ke kanan, terus, sampai nanti kalian bertemu ruangan dengan tanda boss office's, Paham?"

"Paham" Malay dan Phill menjawab bersamaan.

"Terima kasih mbak, kak, Tan...."

Phill segera membungkam mulut Malay. Kali ini, ia tidak membungkamnya dengan tangan, melainkan dengan lakban. Baru kemudian ia bungkam mulutnya dengan tangannya.

Alternatif lain selain membasahi tangan dengan air liur orang lain. Sebenarnya, ia ingin mengunci kedua tangan Malay kebelakang. Tapi, apa boleh buat, ia sudah meronta saat dilakban. Jadi, lebih cepat jika dibungkam dengan tangannya.

"Terima kasih... Dan mohon maaf..."

"Sama-sama, tidak apa-apa"

'Nah yang satu ini mah lebih baik'

Phill segera pergi meninggalkan Resepsionis Front Office itu bersama Malay yang berusaha melepaskan tangan Phill dari mulutnya.

Phill melepaskan tangannya, baru lakban yang tadi dia tempelkan.

"Apa apaan kau tadi!"

"Hehehe, maaf. Kalo gak kubungkam, nanti mulutmu asal nyeplos kayak Indo"

"Tapi kan masih parahan Indo!"

"Mmm, Sama aja"

"=_="

"Nih, buang sampah pada tempatnya" Phill memberikan lakban tadi kepada pemiliknya, yakali dia mau buang bekasnya orang!

Malay yang menerima lakban itu menatap Phill kesal. Gadis ini bukan hanya polos, tapi juga menyebalkan. Malay menuruti Phill, membuang lakban itu di tempat sampah terdekat, didekat lift.

Mereka masuk ke dalam lift. Phill menekan tombol dengan nomor 12. Lift perlahan naik, menuju lantai paling atas. Lift kemudian berhenti, pintunya terbuka, mereka keluar dari lift. Berjalan sesuai arahan dari Resepsionis Front Office tadi.

Mereka menemukannya, pintu dengan tanda masuk boss office's diatasnya. Malay mengetuk pintunya, orang didalam sana mempersilahkan mereka masuk.

Malay membuka pintunya, masuk kedalam bersama Phill.

"Oh, Malay, Phill. Ada apa? Jarang-jarang kalian datang. Ayo, silahkan duduk" UN menyapa.

Their Life - Southeast Asia Countryhumans [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang