010

463 107 24
                                    

Introducing :
Irene of Red Velvet as Mbak Airin

VOTE GAK SAMPAI 10 DETIK.
PENCET BINTANGNYA, YA!

Selamat membaca, lov♡

____________

Sabtu yang cerah. Yirein sudah rapi dengan setelan bajunya hari ini saat jam menunjukkan pukul 7.30 pagi. Ia bergegas ke meja makan dan menemukan sedikit keributan di sana.

Oh pantas saja, Bang Virza dan rekan kerja kantor yang sekaligus merupakan kekasih hatinya turut sarapan di sini. Namanya Airin, biasa disapa Mbak Airin. Wanita yang tingginya tak beda jauh dengan Yirein itu setia sekali, terbukti sudah berpacaran dengan kakaknya selama hampir 7 tahun, terhitung sejak awal mereka kuliah.

Yirein sebenarnya heran kenapa Mbak Airin yang notabene-nya cantik, ayu, lembut begitu kok mau dengan abangnya yang arghh sudahlah Yirein malas mendeskripsikan Virzha. Intinya Yirein salut dengan hubungan mereka berdua dan selalu mendoakan yang terbaik. Yirein ingin punya kakak ipar yang sempurna macam Mbak Airin.

"Tuh anaknya muncul." Suara Ayah Bima membuat semua oknum di meja makan menoleh arah Yirein.

"Yirein sekarang tiap Sabtu sibuk terus, ya, padahal biasanya masih molor jam segini." Yirein tersenyum memamerkan giginya saat Mbak Airin berucap demikian lalu mengelus rambutnya yang kini telah duduk berkumpul dengan semuanya di meja makan.

"Aku sama anak-anak klub mau ke pameran foto."

Benar sekali. Hari ini sesuai jadwal, para anggota klub fotografi akan melakukan kunjungan ke salah satu pameran foto yang kebetulan sedang diselenggarakan. Yirein senang sekali. Di lehernya bahkan sudah terkalung kamera polaroidㅡberburu foto.

Setelah sarapan ia rencananya akan minta diantar oleh Bang Virzha, semoga dia mau. Apalagi biasanya kalau ada Mbak Airin begini, abangnya itu mager mau ke mana-mana. Maunya sama Mbak Airin terus. Yirein heran, padahal tiap hari ketemu di kantor terus tapi alibinya kangen.

Dasar bucin!

Makan pagi berlangsung meriah karena mereka terus menggoda Yirein yang katanya sudah punya pacar. Yirein pasrah. Kalau diladeni nanti malah mereka semua melunjak.

Virzha bangkit dari duduknya ketika mendengar bel rumah dibunyikan. Ia pergi dan membuka pintu sedangkan Yirein dan Mbak Airin membereskan piring-piring.

"Yirein ini pacarmu jemput." Suara Virzha besar sekali. Yirein kaget.

"Cieee. Tuh sana udah dijemput." Airin tersenyum dan mengambil alih piring-piring di tangan Yirein.

Yirein menggeleng. "Mbakk..." suaranya sedikit merajuk, "aku gak punya pacar ih. Mau aja dikibulin sama Abang."

"Nah terus itu siapa yang datang? Makanya kamu tengok dulu ke depan. Piringnya biar Mbak yang ngurus, ya, Cantik." Duh malaikat sekali. Kalau Yirein jadi laki-laki pasti sudah mengincar Mbak Airin sejak lama.

Dia pun pasrah dan beranjak ke halaman depan, tak lupa menyampirkan tas kecil ungu di pundaknya.

Terlihat Virzha berbincang dengan si sosok berhelm tapi belum membuka pintu pagar untuknya. Jahat memang. Tapi Virzha ingin memastikan dulu Yirein kenal atau tidak dengan si tamu.

"Yirein ini katanya mau bareng kamu ke pameran." Virzha menunjuk sosok laki-laki dengan hoodie abu-abu di depannya.

Yirein semakin penasaran dan mendekat ke arah pagar. "Ya Tuhan, Kak Dean kok di sini?"

J vs YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang