Oriana masih di dalam ruangan farezky dan hanya dia dan bunda disini, ayah pergi menemui dokter dan Alvaro keluar cari makanan buat makan siang.
"Bunda mau bilang Terima kasih buat nana" Jawab bunda yang sedari tadi diam sambil menatap farezky
"Terimakasih buat apa hun? " Heran oriana
"Terima kasih karena nana sudah jadi alasan buat farez bertahan sampe sejauh ini" Ungkap bunda tulus.
Oriana masih diam mencerna maksud dari perkataan bunda, alasan apa maksudnya? Seakan paham dengan keterdiaman oriana bunda berucap lagi
"Dulu saat farezky baru di vonis mengidap leukimia dia pasrah dan tidak mau berobat, katanya buat apa berobat jika ujung ujungnya bakal meninggal. Bunda, ayah bahkan Alvaro selalu bujuk dia tapi dia nolak" Jelas bunda
Kilas balik
"Farezky nggk mau menjalani pengobatan" Tolak farezky
"Kamu harus coba, dan jangan pesimis" Kata bunda menasehati
"Buat apa susah susah berobat jika toh nantinya farez bakal mati juga, hidup dan mati sudah diatur sama Allah" Kata farez dan menatap bunda nya
"Ayoklah, setidaknya kamu udah berusaha untuk sembuh" Kata ayah
"Lo nggk mau ketemu nana? Dia selalu nyariin lo, lo mau ketemu sama dia dengan keadaan lo yang kek gini? Liat lo yang berada di ambang hidup?" Ucap Alvaro yang sedari tadi diam
"Kalok gitu ayok kita pulang, setidaknya sebelum gue mati gue bisa ketemu dia " Ajak farezky
"Lo harus sembuh dulu baru bisa ketemu dia"
"Pokoknya gue mau balik, gue mau pulang"
"Fine kita bakal pulang, tapi kamu tidak boleh ketemu sama siapapun dan bakal stay 24 jama di rumah" Tegas ayah
"Gini aja lo jalani pengobatan disini gue bakal kirimin lo fotoin dan vidioin keseharian nana" Usul Alvaro
Lama farezky terdiam dan akhirnya menyetujui usulan Alvaro, setidaknya walau harus menjalankan serangkaian pengobatan dia masih bisa melihat oriana walau itu hanya dalam bentuk foto atau vidio
"Bunda berterima kasih setidaknya karena kamu farez punya alasan buat tetep sembuh" Ungkap bunda dengan tulus
"Iya, nana seneng bisa jadi alasan farezky untuk bertahan selama ini" Ucap oriana
Engh
Lenguhan dari farezky
"Bunda" Lirih farezky
"Bunda disini, farez butuh apa? " Tanya bunda menghampiri farezky
Oriana masih berdiri di tempatnya dan farezky belum menyadari keberadaan oriana
"Farez mau pulang bunda, farez capek kek gini terus, farez pengen ketemu ori" Lirih farez
"Kenapa lo nggk pernah cerita ke gue selama ini hiks, lo tega banget hiks bohongin gue tentang hal sebesar ini" Kata oriana membuat farezky menoleh kearahnya
"O-ri" Kaget farezky
"Maaf" Sesal farezky
"Pokoknya lo harus tetap disini, nggk boleh pulang, lo harus tetep berobat supaya lo cepet sembuh" Tegas oriana
"Percuma, karena gue nggk bakal lama lagi " Lirih farezky
"Lo nggk boleh pesimis, lo mau tinggalin gue? Mau ninggalin ayah dan bunda? Mau ninggalin teman teman kita? Lo baru sebentar balik kesini" Tukas oriana
Farezky menggeleng tapi dia juga tidak bisa berbuat apa apa, semakin lama dia bertahan semakin lama tubuhnya merasakan sakit
"Gue nggk bisa lagi, sakit" Lirih farezky
"Maaf gue egois tapi gue nggk mau kehilangan lo, gue nggk mau lo pergi seperti pwpi hikss" Pecah sudah tangis oriana
"Stts jangan nangis"
"Sekarang farez makan dulu ya" Kata bunda seraya menyodorkan makanan kepada farezky
"Biar nana aja yang suapin bund" Pintar nana dan mengambil alih mangkok bubur dari tangan bunda
"Kalok gitu bunda keluar sebentar ya kamu jagain farezky"
"Iya"
Tinggalah mereka berdua di dalam ruangan
"Nah ayok buka mulutnya" Titah oriana
"Buburnya lembek, hambar nggk enak" Yolak farezky
"Namanya juga bubur vya lembek lah, kalok berasa itu mah bubur ayam namanya"
"Nggk mau nih? Yaudah gue ngambek nih sama lo gegara bohongin gue " Ancam oriana
"Yaudah aaaa" Ucap farezky lalu membuka mulutnya untuk menerima suapan dari oriana
🦊
"Al gue pulang dulu ya, kasian abang di rumah sendiri nanti gue balik lagi, nanti kalok farez bangun kasih tau ya" Pamit oriana karena hari sudah sore
"Iya, perlu gue pesenin taksi? " Tawar Alvaro
"Nggk usah, tadi gue bawa motor kesini" Tolak oriana karena memang tadi dia mengendarai motor kesini
"Yaudah lo hati hati jangan kebut kebutan, " Nasehat Alvaro
"Ang gue lo yang bawa motor ugal ugalan" Cibir oriana
"Dih di kasih tau juga"
"Yayaya, gue pergi nih" Kata oriana lalu keluar dari ruangan itu menuju parkiran
Karena hari udah sore oriana memutuskan langsung pulang san singgah tempat makan untuk membeli makanan buat abangnya, karena maminya pergi keluar kota sapa tau abangnya belum makan.
"Mbak pesen nasi putih 2 sama sate nya 2 porsi di bungkus ya"pesan oriana
" Di tunggu ya mbak, "kata mabak itu lalu pergi
Tak berselang lama mbak mbak tadi kembali dan membawa kantong plastik berukuran sedang yang berisikan pesanan oriana
" Berapa mbak? "Tanya oriana
" Rp 60.000 mbak"
"Nih mbak" Kata oriana sambil memberi uang 50an satu lembar dan uang 5 ribuan dua lembar"
Setelah itu oriana langsung pulang tanpa mampir mampir tempat lain lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
FARRIAN || Farezky & Oriana(End)
Teen Fiction"Kita semua mampu, yang menyebabkan tidak mampu itu karena kita terlalu memikirkan dan melihat kemampuan orang lain sampai lupa dengan kemampuan diri sendiri"_Dariku " Tujuan kita sama yang membedakan adalah niat awal dari tujuan itu sendiri"_Dariku...