21{ragu}

4 3 0
                                    

Sebulan berlalu dan keadaan sudah mulai membaik, oriana bahagia setidaknya abang tetep seperti biasa suka menjahilinya walaupun merasa kurang dengan tidak adanya papinya. Urusan perusahaan di urus sementara oleh maminya.

Satu minggu laku keluarganya bahagia karena mendapat pendonor mata tetapi harapan mereka pupus karena pendonor mata untuk abangnya ternyata tidak cocok dan mereka harus mencari pendonor yang lain lagi.

Selain itu oriana juga merasa ada yang berbeda karena akhir akhir ini farezky sering izin tidak masuk terkadang juga Alvaro ikutan tidak masuk dan ketika farezky masuk wajahnya pasti terlihat pucat setiep ditanya pasti alasanya selalu sama yaitu efek karena begadang.

Seperti hari ini farezky juga tidak masuk sekolah begitupun Alvaro. Walaupun far
ezky sudah memberi tahu kan alasannya tak masuk karena membantu ayahnya mengurus perusahaan begitupun dengan Alvaro karena mereka berdua sama sama anak tunggal tapi entah kenapa alasan itu masih membuat oriana ragu

"Kok gue ngerasa mereka berdua bohong mengenai alasan mereka sering tidak masuk"

Saat ini oriana, zhafira dan elina sedang duduk di taman untuk menghindari kebisingan di kelas yang sedang free kelas

"Kan farezky sama Alvaro udah cerita alasan mereka sering libur" Jawab elina

"Lagian nggk mungkinkan mereka pergi keluyuran buat selingkuh, kalok beneran gue bejek bejek mereka" Timpal zhafira

"Bukan gitu tapi gue ngerasa mereka ada nyembunyiin sesuatu sama gue, dan gue ngerasa kalian juga gitu"

Elina dan zhafira yang mendengar itu saling pandang lalu menatap oriana

"Kita? Hahaha" Tawa mereka berdua

"Lah napa lo pada ketawa? "

"Nih ya secara kita kan sama nih lagi di tinggal merantau sama lakik kita, yakali gue nyembunyiin apaan, kalok nyembunyiin aibnya Alvaro sih ada" Jelas zhafira

"Apalagi gue, gue mah nggk tahu menahu soal laki lo pada, positif thinking aja mungkin lakik lo pada lagi buat rencana masa depan kalian kelak eaa" Kata elina

"Dahlah pulang yok dah sepi juga" Ajak oriana karena percuma ngomong sama dua temannya ini. Mungkin cuma perasaan gue aja kali itu pikir oriana dan posting aja

"Yok" Serempak elina dan zhafira

"Kita langsung pulang? " Tanya zhafira

"Iya, abang di rumah nggk ada temennya lagian juga nanti gue bakal ke RS buat nanya pendonor buat abang lagi" Jawab oriana

Lalu mereka berpisah di depan gerbang, sekarang oriana lebih sering bawa motor, walaupun sudah ada supir baru tapi dia nggk mau dianter pakai motor aja biar gampang jika nanti pak supir lagi anterin mami biar nggk ada acara nunggu. Tapi kalok farezky masuk dia bakal berangkat dan pulang bareng farezky

Sesampainya di rumah oriana melihat abangnya yang duduk di taman belakang sambil mendengar musik dan sedang mengelus meli kucing peliharaannya

"Assalamu'alaikum abang"

"Waalaikum salam, "

"Abang udah makan? " Tanya oriana dan mengambil alih si meli

"Udah tadi, sana kamu ganti baju dulu terus balik kesini lagi bawain abang buah dan siniin si meli" Titah abangnya

"Ae ae ae paduka abang" Kata oriana berlagak seperti bawahan yang hormat terhadap kaptennya

Raefal yang mendengar itu hanya gepeng geleng kepala, dia besukur mempunyai adek seperti oriana yang ceria dan tidak pernah mengeluh kepadanya walaupun dia tau adeknya sangat merasa kehilangan sama seperti dirinya. Dia bersyukur karena ketika dia ingin menyerah adeknya selalu ada dan mensuport nya untuk selalu kuat dan tidak boleh menyerah

Selesainya berganti pakaian oriana mengambiil beberapa buah apel dalam kulkas lalu memotongnya kecil kecil untuk dibawa ke abangnya

"Nih aa" Titah oriana menyodorkan tusukan buah apel pada raefal

"Kamu nggk makan dulu? "

"Nanti aja, nana masih kenyang"

"Mami belum pulang? " Tanya oriana

"Tadi mami udah pulang sebentar buat nganterin abang makanan terus balik lagi"

"Ohh, nih makan lagi yang banyak"

"Abang minta maaf karena nyusahin kamu sama mami abang janji bakal berusaha walaupun tanpa penglihatan" Lirih abangnya

"Abang itu tidak nyusahin, kita itu keluarga sudah sewajarnya saling peduli, nana bakal merasa di susahkan kalok abang orang yang nggk kenal" Jelas oriana dan memeluk abangnya

"Nana sayang abang karena abang adalah super hero nana setelah papi"

"Super hero super hero terus farezky di kemanain" Canda abangnya

"Arez setelah abang, karena bagaimanapun abang lebih dulu nana tau dan kenal daripada arez"

"Bisa aja kamu, "

Karena sudah mulai sore oriana mengajak abangnya masuk dan menyuruh abangnya beristirahat, sedangkan dia kearah dapur buat makan.

Niatnya mau makan setelah pulang dari rumah sakit tapi dokter yang menangani abangnya tadi nelpon kalok pertemuan mereka dibatalkan jadi 3 hari lagi karena istri dokter itu mau melahirkan katanya.

Tok tok

Suara ketukan pintu menghentikan acara makan kilat oriana yang sedang meniup niup mie gorengnya

"Loh, gue kira tadi tukang kurir"

"Pacar datang di sambut kek lah ini dikira kurir"

"Silahkan masuk pacar" Kata oriana membuat suara yang semanis manis tau

"Lo makan mie ya? " Tantan farezky sambil mengendus ngendus hidungnya

"Hehe, males keluar nyari makanan "

"Order bisa kan? Nggk baik tau sering makan mie"

Oriana hanya cengegesan, walaupun farezky tidak seromantis pacar orang tapi dia besyukur punya pacar seperti farezky

"Nih makan tadi gue beli depen komplek " Kata farezky menyodorkan plastik yang sedari tadi dia tenteng.

"Terus mienya?" Tanya oriana pasalnya mienya masih bersisa belum dia habisi

"Udah makan itu kasih aja nanti si meli"

"Dih mana bisa kucing makan mie"

"Bisa aja kaloo dia ingin" Kata farezky

Oriana yang malas meladeni farezky lagi memilih diem dan memilih makan nasi goreng yang farezky bawa sesekali menyuapi farezky.

Jarang jarang mereka bisa makan berdua bergini sejak farezky sibuk akhir akhir ini

FARRIAN || Farezky & Oriana(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang