25 end

10 3 0
                                    

Untuk yang kedua kalinya oriana di tempat ini memandang gundukan tanah yang masih basah. Pertama ketika ayahnya dan sekarang farezky.

Oriana masih berdiri sambil memgang payung, di pemakaman hanya tersisa dirinya, orang tua farezky, teman temannya, dan juga kedua orang tua Alvaro.

"Ayok kita pulang" Ajak ayah yang bangkit dari jongkok nya dan merangkul bunda yang sudah tak bertenaga itu

"Ayok na" Ajak Alvaro

"Duluan aja, gue mau disini sebentar lagi" Jawabnya dengan tatapan yang tak lepas dari batu nisan yang bertuliskan nama farezky

Alvaro hanya mengangguk dan dia ngerti bagaimana perasaan oriana. Dia tau gimana perasaan oriana yang mengalami hal seperti ini untuk yang kedua kalinya.

Setelah semua orang pergi oriana berjongkok dan mengelus batu nisan farezky dengan air mata yang tak bisa terbendung lagi.

"Kemaren papi yang pergi, dan kamu yang berdiri di samping aku, hikss"

"Tapi sekarang hiks kamu yang pergi kayak papai hikss "

"Terima kasih karena kamu udah mau donorin mata kamu buat abang"

Oriana berkata seolah farezky berada di depannya

"Aku nggk bisa janji buat nggk nangis hikss, air mata aku pengen keluar terus hikss" Adunya pada batu nisan farezky

"Sekarang abang lagi di RS sama mami buat operasi mata dari kamu " Kata oriana seraya mengelus gundukan tanah itu

"Orang bilang LDR itu sulit tapi lebih sulit LDR beda Tuhan, tapi bagi aku tidak karena mereka masih bisa saling lihat walau LDR beda tempat dan tuhan hikss tapi yang sulit itu ketika aku dan kamu hikss LDR beda alam" Kata oriana sesugukan

"Kita nggk bakal bisa ketemu kecuali aku juga ikut nyusul kamu hikss, tapi belum waktunya" Tangis oriana semakin pecah

Selesai dengan curhat nya oriana bangkit dan berdiri dari duduknya.

"Akua pamit pulang, nanti aku kesini lagi" Laku oriana pergi meninggalkan area pemakaman

Oriana tak langsung pulang kerumahnya tetapi menuju RS karena maminya mengabari bahwa abangnya sudah berhasil menjalankan operasi dengan lancar.

"Mami? " Panggil oriana dan memeluk maminya

"Kamu yang kuat" Kata mami mengelus suari oriana

"Keadaan abang bagaimana? "

"Abang kamu baik baik aja kata dokter satu jam lagi bakal sadar dan perban matanya bisa di buka 3 hari lagi" Jawab mami

🦊

Oriana saat ini sedang berada di ruangan abangnya dengan bersama teman temannya menunggu abangnya yang sedang di bukakan perban di matanya oleh dokter.

"Kok gue yang jadi deg degan" Kata zhafira memegang dadanya

"Sama, gue juga" Timpal elina

"Harusnya yang deg degan tuh bang raefal napa jadi lo pada" Kata Alvaro

"Emang yah pacar lo zha suka ceplas ceplos aja, gue jadi heran kalok kalian pacaran"

"Gue juga mau gitu tapi mau gimana lagi dia pacar gue"

"Ribut banget sih lo berdua" Kesal oriana

"Dahlah kalian berdua diem kita tunggu reaksi bang raefal" Kata gavin

Dengan perlahan raefal membuka matanya dan mendungak keatas, merasakan asilau dengan terangnya lampu raefal mengangkat tangannya untuk menhalau cahaya terang lampu lalu beralih menatap sekitar.

"Nana, abang bisa liat" Senang raefal dan emmeluka deknya

"Nana seneng kalok abang sudah bisa lihat"

Melihat raefal merka jadi mengingat farezky, mereka tidak merasa sedih karena akan selalu mengingat farezky tapi mereka merasa senang setidaknya mereka masih bisa melihat skaha satu bagian farezky yang tersisa yaitu matanya yang masih bisa mereka tatap.

🦊

Sesuatu janjinya kemaren pada abangnya, oriana mengajak raefal untuk berkunjung ke makam farezky dan disinilah mereka berdua duduk berhadapan di makam farezky sedang mendoakan farezky.

"Terimakasih karena lo udah mau donorin mata lo buat gue" Kata raefal seraya menaburkan bunga

"Gue janji bakal jaga mata ini dengan baik baik supaya semua orang selalu mengenang diri lo"

"Dan gue bakal jagain nana buat lo dari laki laki maruk di luar sana, gua bakal pilihkan dia lelaki yang sebaik lo atau lebih dari lo" Kata raefal

"Ishh abang" Kesal oriana yang mendengar perkataan abangnya

"Jangan dengerin alat abang dia lagi ngelantur karena kena gosting" Kata oriana

"Gue pamit pulang nanti kapan kapan gue balik lagi kesini kalok perlu entar gue bawa gandengan atau kenalain cowok baru oriana" Goda raefal pada oriana

"Isshh abang, pokoknya jagan dengerin abang dia lagi stress" Kata oriana

"Aku pamit pulang ya, nanti aku balik lagi kesi i" Pamit oriana lalu pergi meninggalkan makam dan raefal.

Oriana sudah ikhlas dengan semua ini dan menerimanya dengan lapang dada. Dia tidak menyalahkan Tuhan yang mengambil orang orang yang berharga dari hidupnya tapi dia menjadikannya sebagai pelajaran agar semakin menyanyi orang orang yang masih berada di sekitarnya karena tidak ada yang tau kapan mereka bakal tiba tiba pergi atau bahkan dia yang bakal tiba tiba pergi duluan meninggalkan mereka disini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FARRIAN || Farezky & Oriana(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang