4 {Murid Baru}

59 27 4
                                    

Assalamualaikum

_________________________________________

Oriana bisa merasakan hawa dingin yang menerpa kulit halusnya. Satu Minggu sudah berlalu sejak  Oriana masuk sekolah dan memulai ajaran baru di awal semester ini. Oriana mengedarkan pandangannya ketika memasuki gerbang. Dari posisinya berdiri saat ini, dirinya dapat melihat keadaan sekolah yang sudah ramai. Padahal sekarang masih terhitung sangat pagi, bahkan jam masih menunjukkan 06:30. Artinya masih ada waktu 15 menit lagi sampai bel masuk berbunyi. Dengan spontan Oriana menepuk keningnya, seolah mengingat sesuatu.

" Oh iya, sekarang kan hari senin" ucap Oriana, kemudian berjalan menuju ruang kelasnya.

Sepanjang koridor banyak anak laki-laki yang menyapanya, bahkan ada pula yang menggodanya. Tetapi, Oriana hanya tersenyum sebagai respon balik. Sesampai di  dikelas, ternyata disana juga sudah sudaha ramai, bahkan kedua sahabatnya yang sering datang terlambat sudah berada di bangku mereka masing-masing.

" Tumben banget kalian berdua jam segini sudah anteng di kelas" ucap Oriana.

"Kapok gue dihukum mulu tiap hari senin" keluh Zhafira.

" Gue kirain lo demen di hukum"ejek Oriana.

" Enggaklah" sela Zhafira.

" Oh ya, gue dengar-dengar sih katanya ada murid baru" kata Zhafira

"Siapa? " tanya Oriana.

"Tidak tau, yang jelas dia itu laki-laki dan pindahan dari luar negeri" jawab Zhafira.

"oh" kata Oriana ber oh ria.

"Dan rumornya dia itu ganteng banget loh" ucap Zhafira dengan antusias.

" Masih rumor belum tentu benar" ucap Elina.

"Semoga aja beneran ganteng, terus gue jadiin pacar deh" harap Zhafira.

" Pacar-pacar pala lo kotak,  nilai matematika aja masih 30" cibir Elina.

" Apa hubungannya sama nilai gue cobak?" tanya Zhafira.

"Siapa tau nanti dia pintar, dan lo bukan seleranya" jawab Elina tanpa beban.

" Ya sudah gue mundur, terus buat Nana aja" kata Zhafira sambil menunjuk oriana.

"Emang lo kira Nana kayak lo apa" ucap Elina.

" Stop, ribut mulu kalian berdua" Sela ortiana.

"Sebentar lagi upacara, mending ke lapangan aja" ajak Oriana.

"Ayok" ucap Elina dan Zhafira bersamaan.

Upacara adalah rutinitas yang selalu di lakukan setiap hari senin, untuk menghormati perjuangan para pahlawan kita terdahulu. Upacara kali ini berjalan dengan penuh khidmat. Saking khidmatnya, kepala sekolah yang menjadi pembina upacara lupa waktu, memberikan amanat sampai satu jam bahkan pembukaannya saja setengah jam.

" buset, lama banget sih".

"kapan selesainya coba?".

" panas banget".

"Demen banget tuh kepsek bicara".

"Apa tidak  pegel  tuh bibir komat kamit dari tadi?".

Itulah suara bisikan-bisikan dari teman kelas oriana.

"Ya ampun, lama-lama gue bisa mati berdiri" keluh Elina.

"Tidak capek apa bicara mulu dari tadi, gue aja yang denger capek" ucap Zhafira.

"Kalian berdua mending diam , sebentar lagi juga selesai"tegur Oriana.

FARRIAN || Farezky & Oriana(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang