"dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga dengan hidup yang sangat bahagia. mereka sangat bahagia, hingga semua harinya tidak pernah merasakan pertengkaran dan rasa sedih. mereka menikmati hari-hari mereka dengan tertawa dan saling menyayangi satu sama lain"
"hidup dengan penuh pemberian kasih sayang dan hari-hari yang terasa sangat baik juga menyenangkan. tidak pernah merasa kekurangan pelukkan dan senyuman. mereka selalu bahagia, karena mereka selalu berdoa kepada tuhan untuk semua hari-hari kedepan untuk selalu terlihat bahagia dan penuh kasih sayang seperti hari ini" hanbin berhenti membaca dan melihat junkyu anaknya yang sudah tertidur pulas.
dia menghela nafas lega, lalu beranjak dari duduknya disamping kasur junkyu untuk mencium kening anaknya sebelum dia kembali ke kamarnya. melihat junkyu yang tertidur dengan nyenyak, membuat senyumnya mengembang.
"mimpi yang indah, anakku. ayah kembali dulu, selamat malam" hanbin mengelus puncak kepala anaknya dan sesudah itu keluar dari kamar junkyu.
tidak. junkyu hanya berpura-pura tidur saja. dia penasaran dengan cerita selanjutnya dari dongeng "keluarga bahagia" yang dibacakan ayahnya tadi. melihat buku dongeng yang diletakkan diatas nakas disamping kasurnya, junkyu segera mengambilnya.
dia membaca bagian selanjutnya dalam hati dengan baik. namun hati dan perasaannya yang sangat peka, membuatnya mengerti arti dari dongeng "keluarga bahagia" ini.
"keluarga yang bahagia itu, mereka selama ini tidak baik-baik saja. mereka hanya ingin membuat satu sama lain merasa nyaman dan tidak ingin menceritakan segala masalah hidup mereka yang penuh luka, lalu berusaha terlihat baik-baik saja"
"bahkan untuk mereka, menangis bukanlah sesuatu yang harus ditunjukkan. karena itu adalah suatu kelemahan didalam hidup mereka masing-masing. menjadi seseorang yang kuat adalah kunci masa depan mereka"
junkyu menyimpulkan semuanya. dia ingin menjadi kuat, tidak akan menangis walaupun hal-hal menyedihkan menusuknya dari setiap arah. karena baginya, menjadi kuat adalah kunci dari masa depannya.
14 tahun kemudian...
"kim junkyu"
"kim junkyu?"
sudah dua kali pak dosen itu memanggil nama pria bermarga kim itu. namun yang dipanggil tidak merespon dan hanya tertidur dengan lelah di kursi urutan paling belakang.
tidak ada yang peduli padanya, karena junkyu dikenal semua orang di kampusnya sebagai orang yang anti sosial dan akan membunuhmu jika terlalu banyak bicara yang tidak penting dengannya.
selalu bekerja, terlihat lelah, tapi dia tetap berusaha baik-baik saja untuk menghidupkan diri sendiri. dia yatim piatu? tidak. dia masih memiliki seorang ibu, namun ibunya sudah bercerai dengan ayahnya saat umurnya menginjak usia sepuluh tahun.
lalu ayahnya menerima hak asuh, karena ibunya tidak akan merawatnya dan akan mencari pria baru. ayahnya menghidupinya dengan hidup yang sederhana. mereka hanya tinggal di bangunan tua yang terbuat dari kayu.
ayahnya saat itu bekerja menjadi seorang buruh bangunan, office boy, dan menulis lagu. namun sayangnya beliau tidak menemani semasa hidup junkyu hingga saat ini. hanbin dipanggil oleh tuhan saat dikabarkan tertimpa batu bata yang sangat banyak dari lantai sepuluh.
karena saat itu nyawanya tidak terselamatkan, sebelum hanbin mendapat kecelakaan itu, dia menitipkan cincin pernikahannya dengan istrinya untuk menjadi barang jaminan jika junkyu tidak memiliki uang pegangan ditangannya.
tetapi junkyu tidak menggadaikan cincin pernikahan hanbin untuk biaya hidupnya. walaupun dia tahu ibunya hidup dengan pria baru, namun itu adalah satu-satunya warisan yang dia dapatkan dari ayahnya.
lalu, alasan kedua pasangan itu bercerai? tentu saja karena hanbin jatuh bangkrut. perusahaannya mengalami jumlah kerugian yang sangat besar dan tidak bisa dilunaskan. pada akhirnya, perusahaannya tidak bisa berlanjut di operasi.
lalu, beginilah hidup junkyu saat ini. dia ingin berusaha sekuat mungkin untuk bisa hidup menjadi orang sukses, tidak apa-apa baginya dibenci oleh banyak orang, yang terpenting dalam hidupnya adalah menjadi seseorang yang kuat.
setelah kelas selesai, junkyu segera keluar dari kelas dan melanjutkan kerjanya di tempat pertama. yaitu café dimana dia bisa mendapatkan banyak cobaan ditempat itu. bukannya bagaimana? namun wanita yang bernama kim minju si pengganggu itu selalu datang mengunjungi café tempat kerja paruh waktunya.
hanya memesan segelas es kopi, lalu sisa waktunya di café itu di gunakan untuk mengganggu junkyu dengan kata-kata menyakitkan. minju bahkan mengejek ayahnya dan bagaimana kehidupannya sekarang? junkyu ingin marah, tapi dia tahu tempat dimana dia harus menjaga sikapnya.
"hei pecundang" panggilan jahat itu di lemparkan minju kepada junkyu yang sedang sibuk membersihkan meja pelanggan yang baru saja pergi. junkyu mendengar ucapan minju, namun menghiraukannya.
"kenapa kamu tidak masuk panti asuhan saja? aku muak melihat wajahmu tiap kali mengunjugi café ini. sungguh mengganggu, dasar yatim piatu!" minju melemparkan tissue bekas yang digunakannya untuk membersihkan meja kearah junkyu.
"sungguh, kamu sangat ahli dalam menahan diri ya? dasar pecundang! kamu harus menerima ini karena terlalu dingin kepada pelangganmu!" minju menyiram junkyu dengan es kopi ditangannya dengan perasaan marah bercampur senang.
semua orang yang melihatnya mengkritik minju yang langsung pergi dari café setelah menyiram junkyu dengan begitu saja. teman kerja junkyu yang melihatnya ingin memukul minju, namun junkyu menahannya dan menyuruhnya kembali bekerja.
"aku akan mengeringkan pakaianku, biarkan saja dulu meja kotor ini karena aku akan membersihkannya nanti, ya? aku akan segera kembali" temannya itu menatap junkyu dengan perasaan kasihan juga khawatir. bagaimana bisa manusia diperlakukan seperti seekor binatang? sungguh tidak ber-norma.
to be continue!
KAMU SEDANG MEMBACA
sunrise [✓]
Fanfictionseorang pekerja keras seperti junkyu yang bertemu dengan haruto seorang anak yang lahir dikeluarga mapan. pertemuan mereka yang terasa seperti kebetulan, namun nyatanya itu semua adalah takdir. bxb, harukyu % sukhoon no mature content