haruto tersenyum tipis melihat junkyu yang sedang bekerja di toko buku. dia berjalan dengan langkah kaki yang pelan menuju pintu masuk, kemudian saat sudah sampai, tangannya mendorong pintu kaca itu dan lonceng yang berada diatas pintu berbunyi, membuat junkyu dan ryujin menoleh kearah pintu masuk.
"selamat malam" sapa haruto kepada junkyu dan ryujin yang sedang menatapnya tanpa berkedip. sungguh, melihat haruto dari sisi seperti ini, membuatnya terlihat sangat tampan dan berwibawa.
ryujin yang sedari tadi terpaku, kini menggelengkan kepalanya ribut. dia harus fokus bekerja dan tidak boleh membiarkan haruto lolos begitu saja masuk kedalam toko untuk mengganggu junkyu, bukan membeli buku.
"hei kamu! kalau datang kesini untuk menganggu junkyu, lebih baik sekarang kamu putar balik dan pulanglah kerumahmu!" teriak ryujin mengusir haruto, sementara junkyu hanya terkekeh kecil melihat ryujin yang memarahi haruto.
kemudian pemuda manis itu beranjak dari duduknya yang sedari tadi sibuk membersihkan buku yang berdebu dan menarik lengan haruto ikut bersamanya ke bagian buku komik.
"dia kesini karena aku memberitahunya ada buku komik keluaran terbaru yang mungkin dia suka" ucap junkyu dengan suara yang cukup berteriak, karena jaraknya dan ryujin lumayan jauh.
"ah begitu, aku pikir dia ingin menganggumu" kemudian ryujin kembali berkutat kepada komputer sambil memakan mie gelas di meja kasir. sesekali matanya melihat kearah junkyu yang sedang asyik bersama haruto.
beralih dari ryujin, kedua pemuda yang sedang berada di bagian buku komik saling terkekeh melihat buku yang disarankan oleh junkyu. jelas saja, haruto menyukai buku yang disarankan junkyu untuk dibacanya.
kemudian, junkyu mulai merubah topik pembicaraan mereka menjadi membahas ibunya. mereka mengambil posisi duduk dikursi yang tersedia untuk para pelanggan membaca.
"aku akan tinggal bersama bundaku," ucap junkyu dengan nada sedikit pelan, sementara haruto hanya mendengarkan ucapan junkyu. "ya, awalnya aku ragu, tapi jujur saja aku merindukannya dan ayahku sendiri yang memintanya untuk menyuruhku tinggal bersamanya" lanjut junkyu sambil tersenyum tipis, melihat haruto yang menatapnya dekat dan lekat.
"lalu? kamu akan pindah kerumahnya besok?" tanya haruto, kemudian mendapat anggukan kepala dari junkyu. "aku akan mengantarmu kerumahnya, untuk berjaga-jaga" junkyu hanya bisa mengangguk, kalau dia menolak, haruto pasti akan terus memaksanya sampai dia mengiyakan.
"baiklah kalau begitu aku akan menunggumu sampai jam pulang kerjamu" ucap haruto sambil tersenyum hangat kepada junkyu, sementara junkyu mengangguk dan beranjak dari duduknya.
tringg
ryujin yang sedang sibuk dengan komputer dan makannya, melihat kearah pintu masuk, sementara junkyu dan haruto ikut menoleh kearah pintu juga.
seorang wanita masuk kedalam toko buku dengan langkah pelan dan berjalan menuju meja kasir dan tersenyum tepat kearah ryujin.
"permisi, apa disini ada menjual buku biografi?" wanita itu adalah yeji, dia tersenyum dengan manis kepada ryujin yang terus menatapnya tanpa kedip.
"siapa itu?" tanya haruto penasaran, sementara junkyu dia menyuruh haruto untuk diam sebentar dan mereka mengintip kedua wanita itu dari kejauhan.
"yeji? sedang apa dia kesini?" bisik haruto bertanya kepada junkyu yang mengangkat bahunya tidak tahu. sementara ryujin, dia sadar dari lamunannya ketika yeji menepuk pundaknya.
"a-ah? maaf aku melamun, t-tadi kamu bilang apa?" tanya ryujin kaku, dia benar-benar tidak paham kenapa situasi hatinya menjadi gugup seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunrise [✓]
Fanfictionseorang pekerja keras seperti junkyu yang bertemu dengan haruto seorang anak yang lahir dikeluarga mapan. pertemuan mereka yang terasa seperti kebetulan, namun nyatanya itu semua adalah takdir. bxb, harukyu % sukhoon no mature content