hari-hari bercamping sudah selesai. mahasiswa kembali melakukan rutinitas mereka seperti biasa. juga momen untuk camping tiga hari kemarin, mereka hanya menyimpan kenangan menyenangkan dan agak menyeramkan.
bagaimana mereka bertahan hidup di tengah hutan dengan tiga orang pembimbing yang sangat tegas dan memaksa mereka untuk berani, bahkan saat mereka harus melakukan perjalanan ke hutan yang lebih dalam dan gelap tanpa menggunakan pengaman.
namun setelah melewati penderitaan bertahan hidup dan bekerja sama, mereka semua lega bisa kembali pulang kerumah dan dua hari akan beristirahat sebentar.
dan hari sabtu, dimana junkyu harus masuk kembali bekerja di café pada siang hari dan malam harinya akan bekerja di toko buku, toko serba ada, dan jangan lupa membagikan brosur.
tapi dia sudah mengatur waktu untuk mengunjungi ayahnya lagi. sudah lumayan lama dia tidak datang memberikan bunga untuk ayahnya. jadi hari ini kemungkinan besar dia akan pergi melihat dan meminta rehat sebentar.
sekarang, heejin dan dia saja yang masuk bekerja. jihoon meminta izin, katanya sedang tidak enak badan. jadilah mereka bekerja keras hari ini, karena pelanggan yang datang cukup banyak.
"wah, jumlah pelanggan hari ini banyak juga ya!" heejin berteriak di dapur sambil mencuci piring dan gelas yang menumpuk di tempat cucian. sementara junkyu, dia melihat riwayat pesanan pelanggan di komputer tempat kasir.
"aku juga tidak menyangka, gaji bulanan kita juga besok akan diberikan" ucap junkyu sambil tersenyum melihat heejin yang tersenyum kearahnya.
"ah ya! tadi kamu bilang ingin pulang lebih awal, kan? lebih baik sekarang saja, sekaligus kamu istirahat dulu hari ini" junkyu mengangguk, sebelum jam lima sore, dia harus segera mengunjungi makam ayahnya.
"baiklah, kalau begitu aku pulang dulu ya?" heejin mengiyakan ucapan junkyu dan mengantar junkyu menuju pintu depan.
"hati-hati dijalan!" ucap heejin sambil tersenyum, melambaikan tangannya diudara kearah junkyu. setelahnya, dia melihat seorang wanita berjalan kearahnya, lalu tersenyum menunjukkan deretan giginya.
"apa kamu menunggu lama?" heejin tersenyum tipis sambil mengangguk, dan setelah itu menarik tangan haesul ikut dengannya masuk kedalam café, kemudian mereka berbincang berdua sampai seorang pelanggan datang.
sementara junkyu, dia datang ke toko bunga untuk membeli sebuket bunga baby breath dan setelah itu pergi dengan langkah cepat namun riang ke rumah ayahnya.
sesekali pemuda manis itu menghirup aroma bunga digenggamannya dan tersenyum menatap langit biru yang mulai berubah warna menjadi jingga.
setelah sampai ditempat tujuan, junkyu berjalan dengan langkah pelan menuju tempat ayahnya dan berjongkok setelah menemukan batu nisan bertuliskan nama ayahnya.
"halo, ayah!" sapa junkyu dengan senyum riang. dia tidak bersedih, justru dia merasa senang karena menjenguk ayahnya setelah beberapa waktu dia sibuk bekerja, bekerja, dan bekerja.
"maafin junkyu datangnya terlalu lama. bagaimana kabar ayah disana? apa semuanya terasa menyenangkan dan semuanya baik-baik saja? aku harap ayah bahagia, bertemu dengan orang-orang baik disana" ucap junkyu sambil mengusap batu nisan ayahnya.
setelah banyak bicara didepan kuburan ayahnya, junkyu mulai mendengar langkah kaki seseorang yang berjalan mendekat kearahnya. dia tidak berniat melihat, karena mungkin itu hanya penjaga kuburan.
namun setelah semakin dirasa orang itu berdiri disampingnya, dengan penasaran dia menoleh dan mendapatkan sosok ibunya yang kemarin datang menemuinya kerumah, tapi kali ini datang bertemu dengannya dikuburan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunrise [✓]
Fanfictionseorang pekerja keras seperti junkyu yang bertemu dengan haruto seorang anak yang lahir dikeluarga mapan. pertemuan mereka yang terasa seperti kebetulan, namun nyatanya itu semua adalah takdir. bxb, harukyu % sukhoon no mature content