6. HANCUR DAN LUKA

114 93 18
                                    

"Keluarga adalah sebuah pondasi dalam kehidupan, tetapi jika sebuah keluarga itu hancur apakah kehidupan juga akan ikut hancur."

"Bianca__"



Hoammm.... Eegghhh....em, apakah aku ketiduran ? jam berapa sekarang?. Sebaiknya aku turun karena sejak tadi siang aku belum makan."ucapku sambil menuruni tangga"

Tanpa sadar ketika Bianca menuruni tangga indera penglihatan ku terfokus pada suatu kamar yang sejak tadi entah kenapa pintu itu terbuka dan lampu didalam kamar itu juga masih menyala, apakah mama belum tidur mengingat sekarang masih jam 21:35, tanpa sadar kakiku melangkah menuju kamar itu dan kulihat mamah sedang duduk dimeja kerjanya dengan senyuman yang sangat indah dan kadang tertawa, sangat terlihat raut kebahagiaan disana sangat berbeda dari beberapa minggu belakangan ini.

Memangnya siapa yang mamah telpon semalam ini, bukankah tidak sopan menghubungi seseorang selarut ini, dan melihat mamah terlihat begitu bahagia, memangnya apa yang mereka bicarakan! Apakah pekerjaan? Tapi jika itu pekerjaan tidak mungkinkan."ucapku penasaran"

Hemm..iya sayang, satu minggu lagi seperti biasa dikafe ***** ok, aku tunggu yah."ucap seseotang diseberang sana"

Aaapah, mama mau bertemu dengan seseorang dikafe ***** siapa yang ingin ditemui mamah? Mengingat akhir-akhir ini mamah juga sering keluar rumah dan pulang sangat malam tidak seperti biasanya. dan Kenapa pakai kata sayang-sayang segala? Apakah itu papah? Aapa, mungkin papah menghubungi mamah untuk bertemu mengingat selama ini papah sudah lama tidak pulang kerumah, dan apakah mama dan papah sedang merencanakan kejutan untukku? Sebaiknya aku bergegas pergi sebelum ketahuan mamah aku menguping pembicaraan mereka, akan sangat kacau jika rencana mereka ketahuan olehku, lebih baik aku juga ikut memberi kejutan untuk mereka satu minggu lagi dengan kedatanganku."ucapku semangat". Akhirnya aku bisa bertemu dengan papah lagi, dan lihat saja aku akan menghajar papah karena beraninya meninggalkanku tanpa kabar berminggu-minggu."ucapku kesal"

Setibaku dimeja makan kulihat saat ini hanya ada roti, sereal, buah dan susu. Bukankah itu sangat membosankan.

Hahhh....aku sangat ingin makan mie, apa sebaiknya aku masak mie instan"ucapku antusias"

Ok, saatnya memasak mie."ucapku lagi"

Entah kenapa suasana hatiku saat ini sangatlah senang, rasanya aku tidak bisa berhenti untuk tersenyum, setelah kusiapkan semuanya, kulihat mamah menghampiriku.

Emm....sayang, apa yang kamu lakukan didapur ditengah malam seperti ini."ucap mama penasaran"

Ohh, ini mah aku mau memasak mie, ! apakah mamah juga mau."ucapku menawari mengingat bahan yang kusiapkan lumayan banyak"

Bolehkah, jika kamu tidak keberatan mamah sih, mau-mau aja, tapi kan sayang bi mimin kana da kenapa kamu tidak minta dia saja yang membuatkannya."ucap mama"

Ooh, itu aku hanya ingin melakukannya sendiri lagian tidak enak kan membangunkan bi mimin pasti sudah tidur, tunggu yah mah aku bikini dulu ."ucapku antusias"

Ada apa yah dengan Bianca, tidak biasanya dia sebahagia ini. Mengingat beberapa minggu terakhir sifatnya sangat aneh dan membautku kadang khawatir apakah dia masih memikirkan ayahnya, tapi hari ini entah kenapa aku merasa Bianca yang dulu sudah kembali, Bianca yang selalu ceria dan selalu tersenyum. Semoga dia selalu seperti ini.

Em, aaaa....panassss...panasss...ugghhh....ini mah, hihi."ucapku sambil tertawa"

Ohh, astaga kamu ini Bianca kalau kamu kenapa-kenapa bagainana kamu inih, malah tertawa kaya gitu, mamah khawatir tau."ucap mamah kesal"

LIFE GOES ON  (TAMAT)  Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang