9. MULAI RAGU

92 83 12
                                    

"Aku Menyimpanmu Terlalu Dalam Dihatiku, Sehingga Untuk Melupakanmu, Aku Seperti Menyakiti Diriku Sendiri."

"Bianca__"



Tokk...tokkk...tokk....

Bi, ini aku stella.! Aku masuk yah."ucap stella sambil membuka pintu kamar"

Setelah kejadian tadi malam, jangankan untuk pergi rasanya untuk berjauhanpun sanga sulit dilakukan stella mengingat Bianca boisa saja melakukan hal yang lebih berbahaya. Sejak tadi malam stella memutuskan menginap dirumah Bianca tanpa sepengetahuan Bianca jadi sangat wajar jika sepagi ini stella sudah ada dikamar Bianca.

Bi...ini aku bawain kamu makanan, dimakan yah aku suapin aku juga yakin tadi malam kamu tidak sempat makan."ucap stella"

Bukannya menyahut, Bianca bahkan tidak menatap temannya sat bebicara dengannya hal itu sontak membuat stella terlihat sangat sedih bahkan jika dilihatpun Nampak jelas jika saat ini stella tengah menahan tangisnya, bagaimna tidak sedih mengingat salah satu temanmu mengalami hal sulit, sangat terlihat jelas Bianca saat ini hanya duduk diatas kasur dengan pandangan kosong dengan wajah pucatnya.

Bi, makan yah sini aku suapin...hiks...hiksss....aku nggak mau ngeliat kamu kaya gini."ucap stella". hatiku sakit bi (sambil menyentuh dada) ngeliat kamu terluka seperti ini. Kamu, makan yah supaya kamu cepat sembuh dan maafin aku karena aku kamu jadi kaya gini."ucap stella sedih"

Setelah, Bianca selesai makan, sedikitpun Bianca tidak mengatakan apapun hanya ada kesunyian yang dimakar Bianca saat ini. Melihat sejak tadi Bianca tidak mengatakan apa-apa dan juga Bianca tidak melihat stella pandangannya hanya lurus kedepa. Melihat tingkah temannya saat ini, stella benar-benar merasa terpukul dan kehilangan melihat selama ini Bianca tidak pernah mendiaminya serti ini, bhkan Bianca selalu terlihat ceria dan bersemangat dalam keadaan apapun dan sekarang melihat kebenaran tentang Bianca saat ini, rasanya yang sedang didekatnya bukanlah Bianca yang dikenalnya dulu bahkan Bianca saat ini terasa seperti orang asing baginya, apakah selama ini seperti inilah seorang Bianca yang sebenarnya.

Melihat tidakadanya respon dari orang yang ditatap stella saat ini, membuatnya sangat sedih. Bahkan sejak tai air matanya tidak pernah berhenti keluar.

Emm...Bianca kalau aku mengganggumu aku sebaiknya keluar, mengingat aku harus sekolah tapi kamu tenang saja selesai dari sekolah aku akan kesini lagi dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu lagi."ucap stella sambil berlalu"

Namun ketika stella sudah hampir memegang gagang pntu kamar Bianca untuk keluar tiba-tiba langkahnya terhenti mengingat ada seseorang memanggilnya, sontak hal itu membuatnya kaget.

Stella..."ucapku"

Apaa...bi..kamu tadi manggil aku kan, aku tidak salah dengarkan."ucap stella" mengingat sejak kejadian tadi malam sampai sekarang Bianca tidak pernah berbicara dan ketika Bianca memanggilnya sonttak hal itu membuatnya sngat kaget sekaligus senang.

Apa....apa aku tidak pantas merasa bahagia."ucap Bianca"

Sontak hal itu membuat stella Nampak sangat sedih mengingat setelah lama Bianca tidak berbicara dan setelah dia mau berbicara yang dia katakan adalah kalimat yang sangat menyayat hatiku

Apa yang kamu katakana Bianca.! Kenapa kamu bisa mengatakan hal seperti itu." Ucap stella tidak mengerti"

Huhhh....mengingat selama ini setiap kali sedikit saja jika aku merasa bahagia seketika itu juga masalah menghampiriku tanpa henti. Dunia seakan membenciku. Kupikir hidupku akan bahagia sama seperi kebanyakan orang diluar sana tapi ternyata tidak. Bahkan sejak artikel yang membongkar siapa keluargaku yang sebenarnya bahkan sampai dengan sekarang ayah meninggalkanku dan teman-temanku meninggalkanku kupikir mungkin aku bisa melewati semua ini seorang diri karena kupikir sejak lama aku sudah terbiasa menyelesaikan masalahku sendiri, mengingat aku memang selalu sendiri. Kupikir aku kuat melewati semua ini, kupikir aku tidak butuh bantuan orang lain untuk mengetahui kelemahanku.! Kupikir aku mampu ternyata setelah kejadian tadi malam yang kulihat tentang kebenaran dari buku selama ini. Pantas saja jika setelah kepergian papah, mama sudah tidak pernah membahas tentang papah bahkan mamah tidak pernah mencari tau tentang keberadaan papah."ucapku"

LIFE GOES ON  (TAMAT)  Belum RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang