Dentuman musik Wow—milik Post Malone terdengar melengking dari arah speaker bluetooth berbentuk kaleng soda yang tergeletak diatas nakas.
Gadis cantik yang memakai Onesie totoro cat itu tengah berkutik pada berberapa koleksi barang kesayangan nya, kamera digital. Lentera Asha, namanya. Gadis itu menampilkan senyum bahagianya kala melihat kamera FUJIFILM X-A20. Hadiah spesial saat ulang tahunnya dari Elsa, sang ibunda tercinta.
Lentera beranjak dari kursi putih minimalis dengan melangkahkan kakinya menuju nakas samping tempat tidur, tangannya meraih speaker bluetooth berkaleng soda yang sudah beberapa detik yang lalu tak muncul suara apapun dari sana. "Huuh, lupa di charger," katanya.
Bunyi ketukan pintu dari arah luar kamar, menampilkan sesosok wanita dengan beberapa garis riputan di wajah. "Anaknya Bunda, ada Kanaya sama Aluna tuh di ruang tamu," ucap Elsa pelan.
"Oke, Bun. Sebentar lagi Tera ke bawah."
Lentera buru-buru men--charger speaker bluetooth pada stop kontak yang berada di samping meja belajarnya. Kemudian ia keluar dari kamar nya yang bernuansa putih laguna dengan sandal rumahan bermotif sapi perah.
"Apaan?" tanya Lentera pada kedua sahabat nya saat sudah berada di ruang tamu.
Kanaya mengamati Lentera dari ujung kepala hingga ujung kaki, "lo ngapain pake kostum begituan? mau buat tiktok?"
"Nggak," geleng Lentera. "Gue lagi gabut aja sih," katanya yang langsung di beri anggukan kepala oleh keduanya.
"Ada festival sore ini. Please, lo ikut ya?" pinta Kanaya sambil memasang wajah memelas pada Lentera.
"Malem nya ada pameran bazaar, Ra." sambung Aluna, yang diberi anggukan cepat oleh Kanaya.
"Gue males keluar." Lentera menduduki sofa berwarna cokelat susu yang ada disana.
"Oh ayolah, ini liburan sekolah." sahut Kanaya.
Lentera menghela nafasnya pelan, "Oke, fine."
"YES!" ucap Kanaya senang sambil bertos ria dengan Aluna.
"Bento's Cafe, baru buka di persimpangan jalan Nusantara, c'mon girls!" saran Aluna pada keduanya.
Lentera tersenyum senang menatap kedua pasang mata sahabatnya bergantian. "Gue ganti baju bentar."
Kanaya dan Aluna sukses membujuk sahabatnya itu. Sebab, Lentera sedikit susah untuk sekadar diajak keluar. Terkecuali untuk meminum secangkir coffee dan berpergian kesuatu tempat untuk memotret visual yang dicari, atau biasa disebut dengan hunting foto.
Lentera sudah siap dengan gaya casual nya, kepangan dua, ditemani dengan topi hitam, dan tidak lupa kamera yang ia kalungkan dilehernya membuat gadis itu terlihat sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENTERA [Completed]✅
Teen Fiction[JUARA HARAPAN 5 dalam event Writora: bulan kelahiran 2021] Sejak malam itu, Lentera menghapus nama tengah dari kehidupannya. Gadis penyuka kopi espresso itu pun masih belum bisa berdamai dengan pemeran utama di keluarga nya. Terlalu sakit untuk di...