12- menyerah

207 34 0
                                    

Selamat tidur, dari aku yang imsomnia - kenma
_________________________

.

.






Kenma menjalankan kakinya keluar dari ruangan gaming nya, setelah itu ia melangkah menuju dapur dan mempersiapkan satu cup ramen instan untuk dirinya.

Kenma memakan ramen yang tadi ia masak lahap, lalu meminum segelas air putih yang selalu tersedia diatas meja makan.

Tanganya bergtar nyeri saat hendak menuangkan air kedalam gelas, gelas yang didalam peganganya itu jatuh dan pecah berhamburan dilantai.

Kenma meringis,lalu ia mengutip beling beling itu dan membuangnya ke tong sampah.

Kenma mendengus sebal saat telinganya mendengar suara bel rumah berbunyi, ia yakin itu adalah penggaggu yang akan mengaggu ketenanganya hari ini.

Kenma menghentakan kakinya kasar lalu berjalan mendekati pintu utama, tanganya perlahan membuka pintu besar berwarna coklat.

Orang itu tersenyum lebar. "Saat nya kemoterapi! Kata dokter lo bakalan sembuh kenma! Semangat dong! Jangan mati!" Cicit orang itu.

Kenma membuang muka nya kesal. "Tersera gue dong mau tetap hidup atau nggak! Udah lo mending pergi deh! Jangan ganggu gue kuroo! Gue muak sama lo!" Kemudian kenma menutup pintu rumahnya kasar.

Kuroo menghela nafas. "Setidaknya kalau lo nggak mau bertahan demi diri lo, setidaknya bertahan untuk tetap main game sampai malam, untuk ramen dijam dua malam, untuk marahin gue, ayo dong ken!"

"Lo kalau bersikap baik hanya karena sakit gue yang makin parah mending nggak usah deh, gue nggak butuh kasihan dari lo kuroo!" Potong kenma dari dalam rumah nya.

Kuroo tetap mengetuk pintu rumah kenma. "Buka kenma kenapa selalu nethink sih? Ayo dong!" Bujuknya lembut.

"Gue kepingin tidur". Pintu utama kembali dibuka oleh kenma, ia menatap datar laki laki dihadapanya. "Jadi lo pergi oke?".

Kuroo menggeleng, tanganya meraih pundak kenma. "Nanti tidur dirumah sakit sayang! Kamu harus kemoterapi dulu! Oke?".

"Satu minggu lagi kuroo.. gue nyerah, gue cape! Gue nggak mau hidup!". Ucap kenma datar.

"Jangan nyerah aku mohon!!! Aku janji bakalan menuhin semua permintaan kamu tapi jangan nyerah!".

"Walaupun gue minta lo jauh jauh dari hidup gue?".

Kuroo mengagguk ragu. "But aku nggak bisa, gue sayang sama lo!".

Kenma terkekeh kecil. "Lo manggil gue sebenernya pakai kamu atau 'lo' sih? Bingung gue.. btw gue mau kemoterapi deh.. untuk teralhir kali karena gue nyerah, lo jangan sedih ya kalau gue mati nanti".

•••

Teriakan parau dari dalam ruangan VVIP milik kenma membuat kuroo berjalan mendekati pintu, ia mengintip dicelah kaca yang sedikit terbuka, ia ingin sekali melihat, sebab kenma berteriak seperti tadi kenapa?.

Matanya membulat, disana kenma tergeletak dilantai, beberapa perawat membantunya naik kebrankar namun tidak bisa, kenma terlalu memberontak menahan rasa sakit yang luar biasa ini.

Kuroo tau, pasti sangat sakit  saat CRPS mulai menggerogoti seluruh organya. Ia melihat disana kenma memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya diantara kedua lutut itu.

Kenma kembali berteriak disaat seorang dokter memegang tanganya. Kuroo tidak habis fikir, yang ia  tahu rasa sakit nya sama seperti ditusuk besi panas dan mengoyak tubuhnya secara paksa. Bahkan lebih parah.

Suara teriakan  kenma terhenti saat dokter telah  memberikan cairan diinfus kenma, kini para perawat membantu kenma untuk kembali tidur dibrankarnya.

Kenma tergeletak lemas dibrankar, keringat dingin masih membasahi pelipisnya,  ia mencoba menetralkan nafasnya yang memburu.

Kuroo berjalan memasuki ruangan kenma, ia membuka oelan pintu VVIP itu.

"Dok.. kenma nggak apa apa?" Tanya kuroo, suaranya bergetar.

Dokter itu menggeleng lemah. "Penyakitnya semakin ganas, CRPS ini sudah terlalu lama dibiarkan ditubuh pasien." Jelasnya.

"Jadi harus bagaimana dok?".

Dokter itu menggeleng. "Hanya tinggal satu minggu kuroo-san, setelah itu tubuh kozume tidak akan mampu menahan rasa sakit luar biasa ini, dan ketika tubuhnya tidak kuat menahan rasa sakitnya, maka ia akan meninggal." Tuturnya kecil. Dokter itu menghela nafas pasrah. Kemudian ia berjalan keluar dari ruangan kenma. "Nanti saya berikan obatnya, biarkan kozume san istirahat dulu yah!".

Kuroo mengagguk singkat. Kemudian ia duduk dikursi yang berada disebelah brankar kenma, tanganya terulur mengelus pelan pucuk kepala kenma, ia menatap wajah polos kenma iba, wajah polos yang telah berjuang melawan rasa sakit yang luar biasa itu. Sungguh kuroo tidak tau alasan kenma bertahan untuk apa, yang ia tau, kenma sudah berjuang keras demi mempertahankan kehidupanya.

Nanti sore adalah jadwal terapi mental, dari tiga bulan lalu mereka berniat menghilangkan kepribadian kozume, dan akhir akhir ini, kepribadian kozume jarang muncul ditubuh kenma, semoga kepribadian kozume suda benar menghilang.

Kuroo mengelus pelan wajah kenma yang sangat pucat, ia bingung, ia ingin membantu kehidupan kenma agar bertahan lama, tapi bagaimana caranya? Dokter tadi bilang itu mustahil karena CRPS  telah menggerogoti seluruh tubuh dalam kenma.

"Kamu kuat kenma! Aku mohon tetap bertahan!" Lirih kuroo kecil.

Tidak ada tanda tanda kenma akan bangunn, mungkin ia sangat kelelahan karena menahan rasa sakit tadi, kenma kini tidur sangat pulas. Biarlah, selain menahan rasa sakit itu, ia juga memiliki imsomnia, ia tidak akan pernah bisa tidur walaupun sudah mengantuk, matanya tidak akan bisa tertutup.

Kuroo mengecup kening kenma pelan, lalu ia beranjak pergi dari ruangan kenma, ia berniat akan mencari tahu bagaimana caranya CRPS bisa sembuh. Walaupun mustahil.








________________________________________
TBC

Btw ini cerita part nya banyak nggak kek cerita aku yang sblmnya.. paling nggak sampe 19 chap gitu deh.

Jangan lupa vote dan komen ya! Support aku dont😭😂

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang