15- suara jantung

187 34 0
                                    

Kuroo itu selain suka pelajaran kimia dan buku dongeng dia juga suka kenma - caca

________________
.

.









Kenma menutup pintu kamar VVIP nya kasar saat melihat kucing hitam itu sudah duluan memasuki ruangan nya saat ia konseling mental, pasalnya kenma disini kaya digantung sama ni kucing garong, ngomong sayang nggak! Bilang cinta nggak mau, kenapa coba?

Kenma mendudukan dirinya kasar disofa single yang berada diruangan itu, ia menatap kuroo sebal. "Lo ngapain?" Tanya nya datar.

Kuroo tersenyum lebar. "Mas pacar nggak boleh marah marah tau! A'a kuroo kan mau jenguk pacarnya yang baru selesai terapi mental." Lalu kuroo menggapai tangan kenma.

Kenma menepis tangan kuroo. "Bilang aja lo masih suka sama kaca mata sialan itu kan?"

Kuroo menggeleng, lalu ia mengeluarkan sebuah buku dari dalam jaketnya yang berjudul 'pengorbanan sang pelayan'. Lalu ia tersenyum lebar menatap kenma. "Aku bacain cerita mau ya?" Ujar kuroo antusias.

Kenma mendengus. "Gue bukan anak kecil ya!" Ucapnya malas.

Kuroo mengagguk kecil, ia menarik kenma kedalam dekapanya, lalu mulau membaca kan cerita dari buku yang ia pegang.

"Kuroo le-"

"Diem atau aku cium? Atau mau berapa ronde sayang? Hm?"

Reflek kenma berhenti memberontak, ia menggenggam hodie yang dikenakan kuroo, dan menyesap wangi yang selama ini bikin kenma candu.

Kuroo berdeham kecil. "Dahulu kala ada seorang putri kerajaan yang sangat cantik bernama queenza fellisiya agnes, dia sangat mencintai asisten kerajaan nya yang bernama alfredan , namun alfredan tidak pernah mengetahui jika tuan nya saat ini mencintainya, alfredan setiap hari hanya melakukan rutintas seperti biasa.

Kuroo mencium bibir kenma sekilas membuat sang empu sedikit memberontak. Lalu tanganya membalik satu lembar halaman berikutnya.

"Lalu suatu hari pelayan kerajaan juga mencintai alfredan dan menyatakan cinta nya secara romantis ke alfredan"

Kuroo membalik halaman selanjutnya

"Alfredan sangat senang karena dicintai oleh perempuan, secara tampang dia emang tampan tapi dia adalah simiskin, yang sama sekali tidak memiliki harta."

Kuroo tersenyum kecil menatap kenma yang semakin fokus mendengarkan ceritanya. "Alfredan menerima cinta pelayan itu, dan cerita hubungan mereka sudah menyebar sampai ditelinga sang tuan putri membuat tuan putri geram dan ingin sekali membunuh pelayan yang mengambil belahan jiwanya."

"Tuan putri sangat marah! Ia mengutus beberapa prajuritnya untuk membuat keluarga pelayan hancur dan mati, dan teganya dia membakar gubuk kecil tempat tinggal pelayan."

"Tuan putrinya keren nggak sih?!" Potong kenma, suaranya terendam dada bidang kuroo.

Kuroo mengusap rambut kenma pelan. "Pelayan itu menangis, ia bercerita dengan kekasihnya bahwa tuan putri sangat kejam menyiksanya, bahkan pelayan tidak tau dia memiliki kesalahan apa dengan sang tuan putri anak semata wayang kerajaan, alfredan mengagguk, ia memutuskan akan bertanya kepada tuan putri besok pagi."

"Sipelayan cengeng banget kaya si yeen!" Ejek kuroo menatap gambar pelayan di buku dkngeng yang ia pegang.

Kenma mendengus. "Jangan dipotong potong!" Namun tanganya mengeratkan peganganya dijaket kuroo.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang