18- surat kecil

222 33 8
                                    

Selain suka pelajaran kimia, kuroo juga menyukai buku dongeng.
_________________________________
Disarankan membaca sembari mendengarkan lagu♤
.

.









Angin angin berhembus lembut menerpa wajah kenma, bahkan beberapa burung hinggap ditanganya, ia tersenyum lebar menatap matahari pagi dengan angin segar ini.

Ia sangat bersyukur kepada tuhan karena telah memberikan kesembuhan baginya yang akhirnya ia bisa hidup lebih lama lagi bersama kekasih nya.

Ia juga bahkan berjanji akan memperlakukan kuroo lebih baik dari sebelumnya, ia terus melafalkan janjinya itu saat akan dioperasi.

"Kenma"

Kenma berbalik, ia tersenyum lembut menatap orang yang kini berlari pelan mendatanginya.

"Kenma! Akhirnya kamu sembuh!."

Kenma mengagguk, ia memeluk erat kuroo, menyembunyikan wajahnya didada bidang sang kekasih. "Thanks ya.. kamu selalu ada untuk aku dan maaf sifat ku selama ini, tapi aku janji aku bakal berubah."

Kuroo mengagguk kecil, ia tersenyum lebut dan mengecup lembut rambut kenma. "Makasih waktunya selama ini kitten." Lalu ia melepaskan pelukan mereka, kuroo menunduk mensejajarkan wajahnya dnegan kenma lalu mengecup singkat bibir kenma. "Terimakasih karena telah mencintai orang seburuk aku!".

Kenma menggeleng, kenapa kuroo tiba tiba menyalahkan dirinya? Jelas jeas disini hanyalah kenma yang egois bahkan atagonis dan kenapa malah kuroo? "Kamu nggak salah kuroo!". Kenma menunduk, ia sadar selama ini perlakuanya terhadap kuroo terlalu kasar.

Tangan kuroo menangkup wajah kenma. "Mau seburuk apapun. Aku tetep cinta ama kamu!". Ucap kuroo lembut ia tersenyum lebar.

Kenma mengelus rahang kuroo. "Kamu kedinginan? Pipi kamu dingin banget, dan kenapa pakai baju putih? Kamu kan nggak suka pakai baju putih." Tanya kenma.

Kuroo menggeleng kecil. "Emang lagi musim dingin, dan nggak tau bangun bangun udah pakai baju putih." Tangan kuroo menggenggam erat tangan kenma yang berada dipipinya. "Kalau misalnya aku pergi, kamu kangen aku nggak?"

Kenma menatap kuroo tajam."pergi kemana?".

Kuroo tersenyum lebar. "Pergi jauh... kamu, dan teman teman juga nggak akan penah bisa temuin aku dibagian dunia mana pun." Gumam kuroo kecil.

Kenma mencubit pinggang kuroo. "PERGI KEMANA! AKU TETEP IKUT!" ucap kenma tak terima atas perkataan kuroo tadi.

Kuroo tertawa lepas. "Suatu saat nanti kalau aku beneran pergi kamu tinggal pegang aja ini-" kuroo menunjuk dada kenma. "Disini aku ada!, berdetak bersama irama jantung kamu."

Kenma memiringkan kepalamya bingung. "Iyain, kuroo! aishiteru" lalu kenma meraih tengkuk kuroo, ia mencium bibir kuroo pelan.

Kuroo membalasnya lembut, tanganya memeluk erat pinggang kenma.

Kenma melepas ciuman mereka. "Kamu kok nangis?" Tanya kenma datar, ia bingung, kenapa kuroo sangat berbeda dari biasanya? Dimana kuroo yang semangat?, dimana kuroo yang periang? Kenapa malah jadi kuroo yang patah semangat gini?.

AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang