"Lari dari masalah memang bukanlah hal yang benar, namun, memilih hilang sejenak tidaklah buruk."
Retha, 20 September 2019
***
"Dekk!! Ayo turun!"
"Tante, bangun Tante!"
"Woyy, bangun Ree!!"
Mungkin sudah sepuluh menit mereka membangunkan ku, tapi aku masih ogah untuk membuka selimutku. Toh, mataku masih sangat lelah hasil tadi malam.
DUBRAK! Badanku terhantam dengan badan seseorang.
"Aww," Aku meringis dalam tidurku.
Sudah kuduga akan seperti ini jika tidak bangun lebih awal. Tapi apa boleh buat? Aku sangat mengantuk setelah begadang mendengarkan curhatan sahabatku yang nyarisnya dia juga tetanggaku. Jadi, dengan puasnya dia melampiasakan semuanya padaku tanpa mengingat waktu.
Kubuka selimut yang menutupi wajahku sampai dada, dengan malas pula mata yang masih mengantuk ku buka paksa.
"AAAA!!!!"
"GILA LO, YA, JEYY?!!" teriakku lebih kencang dari orang-orang yang membangunkan ku.
Aku kira Anna yang berada di sampingku karena tadi aku juga mendengar suaranya membangunkan ku. Aku menghela napas kesal untuk sosok yang berada di depan ku.
Dengan polosnya ia menatapku kosong, lalu menjawab, "Gila gimana? Gue waras kok. Yuk, bangun udah siang. Lo sekolah kan? Kalo kelamaan gue tinggal."
"Lo tanya gila gimana?! Woyy, Lo laki sedangkan gue cewek, Jeyy!!" tambahku tak' terima.
"Ishh, jangan teriak-teriak kenapa sih? Juga Lo terhalangi selimut kan? Gue tadi mau mendarat agak jauhan malah meleset ke badan Lo."
Alasannya tidak ku tanggapi, aku tidak ingin berdebat dengannya. Kalaupun berdebat tidak akan ada habisnya. Karenanya bangun tidurku tak terasa enak, ku rentangkan lenganku dengan sekali menguap.
"Gue gak ngapa-ngapain lo, ihh. Ayok, cepet Lo mau berangkat sendirian?"
"Nggak, gue mau berangkat sama Anna!" ketusku.
"Anna sudah berangkat tadi setelah bangunin kamu, Retha. Dia bilang ada piket pagi, jadi nggak bisa berangkat bareng. Toh, kamu ada Jey, kan?" Potong Kak Laras-Kaka ipar ku sembari meletakan sarapan pagi di meja belajar.
Yah, pastinya Anna terburu-buru tadi. Sekarang sudah pukul 06.25 WIB.
WHAT?!
Ku baurkan selimut di tubuhku entah kemana, lalu ku bawa tubuhku secepat kilat ke dalam kamar mandi. Astaga, ini semua gara-gara Anna!
Mungkin Kak Laras dan Jey sekarang hanya geleng kepala di luar sana.
"Lo nggak bawa handuk, Rett?" teriak Jey dengan nada menggoda.
Aku terpelonjak kaget, bodoh sekali sikapku di depannya hari ini!!
"Aishh, SINIIN JEY!!"
"Gimana ngasihnya?"
Aku berpikir sejenak, "Masukin ke lubang atas aja,"
"Sini, Kaka saja. Kamu keluar, sarapan sama jagain Tessa aja, ya?"
Kudengar suara Kak Laras dan Jey mengobrol pendek, tidak lama setelah itu aku mendapatkan handukku usai perintah buka pintu dari Kak Laras.
"Jangan lama-lama, ya, Re. Nanti telat, makanan mu sudah ada di kamar, bersiap sembari makan saja ya. Kak Laras sama Kak Oni mau ngajak Tessa ke mall sekalian belanja harian. Nanti kalo mau nitip, lewat chat aja, ya. Kalo nggak ke mall sendiri aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
J&R
RandomDunia. Bagaimanakah duniamu teman? Bagaimanakah rasanya kau bertahan hingga saat ini? ~"Aku suka sama kamu, dan itu sudah sekitar 7 tahun!!" tegasku dingin dengan perasaan gugup yang tak karuan. ~"Bukankah kau dan aku hanya dipertemukan karena Kaka...