003. Baju

17 6 18
                                    

"Gue lagi gak mood, jadinya gue cuma nulis ini, gak ada yang spesial. Karena yang spesial buat gue, gak paham sama perasaan gue."

Retha, 17 Juni 2021

***

Sudah dua hari ini aku tidak bertemu dengan Jey, seakan-akan dia menghilang dari dunia karena tidak ada kabar sama sekali.

Ahh bodo amat.

Hari ini hari Sabtu, saatnya para siswa SMA berlibur. Untuk liburan kali ini memang sedikit santai. Tugas tidak terlalu menumpuk, tapi sebagai murid kelas dua belas yang harus lebih fokus untuk perguruan tinggi aku berniat untuk belajar.

Ting!

Baru juga mulai satu lembar soal matematika, suara bel rumah terdengar samar-samar. Kamar ku yang memang di atas membuatku harus menuruni beberapa anak tangga. Hari ini Kak Oni dan Kak Laras sedang pergi ke pernikahan teman SD Kak Oni. Begitupun dengan Tessa yang pastinya minta ikut, menjadikan rumah ini bak istanaku sendiri.

Ku buka pintu malas.

Bugh!

Emmh... lirihku yang sudah berada di dalam pelukan Anna.

Yah, Anna juga jarang menemui ku dua hari belakangan ini. Pasal nya dia sedang dalam masa pendekatan dengan Denan yang kupikir juga menyukai Anna. Aku maklumi dia.

"Re, gue diajak buat makan malam di rumah Denan, RE!!" girangnya yang masih memelukku erat.

Aku mengangguk, entah dia paham itu sebagai jawaban atau tidak.

Anna menarik ku untuk duduk di sofa ruang tamu. Menganggap ini adalah rumahnya sendiri sembari mencomot beberapa makanan ringan yang sudah tersedia di atas meja.

"Lo tau gak si cara Denan ngajak gue gimana? Sumpah gue meleleh, Re."

"Dia ngomong gini, Na, Lo dandan yang cantik yah. Nanti malem gue jemput Lo buat makan malam di rumah gue. Bayangin, telpon cuma buat ngomong gitu doang!! Gue mau teriak-teriak, Re. Gada orang 'kan? Pada kondangan semua ye kan? AAAAAA, GUE NGEPLAYYY, GUE MELELEH, GUE TERBUNGA-BUNGAA. YA TUHAN TERIMA KASIHHH. AAAKKKK!!"

Aku menutup telinga ku rapat-rapat, menahan pendengaran untuk tetap bekerja normal.

Suaranya menggema sampai ke seluruh ruangan.

"Gue paham, Na. Tapi please jangan bikin rumah Kaka gue roboh."

"Ehee miann, gue kesenengan, Re. Makanya dari rumah gue langsung lari ke sini karena harus ada yang tau perasaan gue saat ini, Re. Gak bisa gue tahan."

"Iya gak papa, gue paham kok. Tapi tetep harus dikontrol ya!"

"Iya, iya ga ngulang deh. Btw Lo lagi apa?"

"Ha? Nggak ngapa-ngapain."

"Ohh, gue kira lagi belajar. Ngobrol sama gue bentar ya?"

Aku mengangguk meng-'iya'-kan. Aku berkata sedang tidak belajar karena aku juga tidak terlalu ingin belajar untuk saat ini.

Kami mengobrol asik dengan membahas topik-topik lucu teman-teman sekolah. Anna paham untuk tidak bercerita soal kasmaran terus jika mengobrol denganku.

"Eh iya tau, Re. Saat presentasi Lo kan ke kamar mandi tuh. Nah si Desi di tembak sama si Kevin buaya. Detik itu juga, Desi nolak dong. Hahaha,"

"Iya? Sejarah tuh buat pertama kalinya si Kevin ditolak mentah-mentah, haha–"

Tawa kami terhenti. Pintu terbuka dan munculah Jey dengan Dhira.

J&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang