002. Mall

24 5 12
                                    

"Diam saja terus. Teruslah untuk berusaha diam, diam dan diam."

Retha, 15 Juni 2021

***

"Anna! Ngapain Lo di situ?" tanyaku heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anna! Ngapain Lo di situ?" tanyaku heran.

Tepat di rak buku paling ujung, setelah melewati dua rak buku lainnya dari tempat duduk tadi, Anna sedang mengintip melalui sela-sela buku.

Pipi Anna nampak memerah, "Gue malu, Re." jawabnya singkat.

"Malu kenapa?" tanyaku terheran.

"Gue suka sama Denan, Re! Jadi kalo gue di dekat dia, gue langsung deg-degan. Salting gitu gue, takutnya gue bakal ngelakuin hal aneh karena salting itu di depan Denan, Re. Tadi waktu jalan dia natap gue terus,  auto baper dong, jadi ngumpet deh, hehe." perjelas nya dengan gerak-gerik orang yang benar-benar salah tingkah.

"Ohh, gue paham, Na."

Aku tidak terkejut mendengar pengakuan Anna yang menyukai Denan, memang siapa sih yang nggak suka sama Denan? Apalagi dia emang keturunan Korea, dan pastinya jadi incaran banyak cewek sekolahan yang suka sama hal-hal Korea kaya drama koreanya gitu, termasuk Anna Genevieve, pecinta drakor tingkat akut.

Aku tidak terkejut mendengar pengakuan Anna yang menyukai Denan, memang siapa sih yang nggak suka sama Denan? Apalagi dia emang keturunan Korea, dan pastinya jadi incaran banyak cewek sekolahan yang suka sama hal-hal Korea kaya drama koreanya gitu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Teng.... Teng... Teng....

"Ya udah yuk masuk kelas dulu, lanjut cerita nanti di rumah."

Anna mengangguk menurut dan menyamai langkahnya denganku sembari merangkul manja.

***

Jam pelajaran usai sudah dari sepuluh menit yang lalu. Untuk waktu yang menurut ku cukup singkat itu, sudah tidak ada lagi keramaian siswa saat ini. Mungkin mereka terlalu sibuk, atau merasakan capek yang begitu mendalam karena satu hari penuh belajar.

Namun belum untuk aku, dan Anna tentunya. Dia masih mencatat catatan pelajaran terakhir tadi dengan sandingan catatan ku. Anna terlambat mencatat karena di jam pelajaran ia tertidur pulas hingga guru mendapatkan potret tidurnya tanpa kesadarannya.

Seisi kelas hanya tertawa lucu, aku merasakan malu sendiri, namun bagaimana lagi? Ini pelajaran untuknya yang selalu menyukai rasa tidur, termasuk di dalam kelas.

J&RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang