BAB 2 Saskia Hamil

1.4K 89 2
                                    

BAB 3 Saskia Hamil

Sudah hampir tiga bulan Saskia dan Martin menjalin hubungan tanpa sepengetahuan Aisyah. Satu minggu lagi Aisyah akan menikah dengan Martin. Siang itu Aisyah pamit pada ibunya. Aisyah ingin mengantarkan undangan untuk Saskia. Romlah tidak tega melihat putrinya memelas untuk bertemu sahabatnya akhirnya mengizinkan.

Saskia panik mendengar Martin akan menikahi Aisyah. Saskia nekad menelepon Martin. Saskia tidak mau Martin lepas dari tangannya.

"Halo Martin!" Sapa Saskia.

"Ada apa sayang?" Balas Martin.

"Sudah dua hari kamu tidak menemuiku. Ada hal penting yang harus kita bicarakan." Keluh Saskia.

"Tidak bisa sekarang, aku sedang sibuk membantu orang tuaku menyiapkan pernikahan dengan Aisyah," ucap Martin.

Dada Saskia terasa sesak mendengar Martin menolak bertemu dengan dirinya. Saskia menahan amarahnya.

"Kamu tidak bisa lari begitu saja dari tanggung jawabmu!  Aku sudah telat tidak datang bulan!" Tegas Saskia.

"Apa? Tapi... Tolong jangan bicarakan hal ini sekarang. Aku mohon beri aku waktu. Nanti setelah acara pernikahan selesai aku janji akan menemuimu,"

Martin sangat terkejut mendengar Saskia hamil.  Martin memilih mengakhiri pembicaraan lewat telepon dengan Saskia.

"Martin! Halo... Halo Martin! Kurang ajar!" Pekik Saskia.

Saskia melempar ponselnya. Saat ingin teriak Saskia mendengar suara ketukan pintu. " Ya! Tunggu sebentar." Teriak Saskia.

Saskia membuka pintu rumah. Saskia terkejut melihat Aisyah datang. Wajah Saskia tidak bersahabat melihat Aisyah.

"Masuk!" Ucap Saskia dengan ketus.

"Kia, kamu kenapa? Apa kamu sakit?" Tanya Aisyah.

"Ya, sakit hati!" Jawab Saskia tambah ketus.

"Kamu sedang marah pada siapa? Maaf kalau aku kemari mengganggumu," ucap Aisyah.

"Ada apa kamu kemari?" Tanya Saskia mulai lunak.

"Seminggu lagi aku menikah. Aku mengantarkan kartu undangan untukmu. Kamu datang lebih awal ya? Aku ingin kamu mendampingi aku," jawab  Aisyah.

"Kamu yakin ingin menikah dengan Martin?  Kamu yakin dia pria yang baik?"

Saskia menatap tajam ke arah Aisyah. Melihat tatapan Saskia, Aisyah merasa aneh dengan pertanyaan Saskia.

"Mungkin sudah jodohku, Kia... Orang tuaku pasti memilih calon suamiku sudah tahu dia pria yang baik," jawab Aisyah.

"Kamu yakin dia baik? Bagaimana kalau dia selingkuh di belakangmu? Lebih baik kamu pikirkan lagi untuk menikah dengan Martin. Dia bukan pria baik-baik!"

"Kita tidak boleh su'udzon. Aku tidak pernah melihat dia selingkuh."

"Karena kamu dia rumah saja Ais? Kamu tidak tahu bagaimana watak asli dia!"

"Apa kamu tahu sesuatu tentang Martin? Apa kamu punya bukti dia selingkuh Kia?" Tanya Aisyah penasaran.

"Aku? Kamu tanya aku?"

Saskia gugup mendapat pertanyaan dari Aisyah. Saskia menahan sedih dan marah. Saskia tidak sanggup mengatakan pada Aisyah kalau selingkuhan Martin adalah dirinya. Saskia memilih bungkam, Aisyah merasa heran melihat tingkah sahabatnya.

"Kia... Aku tidak bisa lama-lama di sini. Aku pamit dulu ya? Jangan lupa kamu datang ya?" Ucap Aisyah.

Saskia hanya mengangguk. Saskia melihat Aisyah pergi dengan rasa bersalah. Perasaan Saskia campur aduk tidak bisa dibendung lagi. Saskia membanting pintu dan mengamuk di dalam kamar. Semua benda di atas meja di lempar begitu saja.

Ratu KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang