BAB 7 Saskia Bisa Melihat Jin

1.1K 78 2
                                    


Aisyah cemberut mendengar jawaban Yusuf. Aisyah merasa tidak puas dengan jawaban Yusuf. Aisyah merasakan keanehan perasaannya menghadapi Yusuf.

"Senyum dong... Kamu itu seperti bidadari surga, tidak pantas kalau cemberut. Tapi kalau di depan pria lain kamu boleh cemberut. Senyummu hanya boleh untuk aku ya?" Goda Yusuf.

"Urus saja pacarmu! Tidak usah menggodaku. Dasar mata keranjang!" Ucap Aisyah dengan ketus.

"Ais... Mataku sebesar kelereng kau bilang sebesar keranjang? Tega sekali kau Ais... " Goda Yusuf.

"Kamu... " Aisyah tambah cemberut melihat Yusuf terus menggodanya.

Saskia selesai menelepon dengan ibunya langsung menghampiri Yusuf dan Aisyah. Saskia melihat Aisyah cemberut merasa aneh.

"Ais... Kamu kenapa? Kok cemberut? Apa kamu lelah mengantarku? Kita pulang saja ya?" Ucap Saskia.

"Enggak kok... Biasa... Hidung belang ini sedang menggodaku." Ucap Aisyah sambil melirik ke arah Yusuf.

Saskia melirik ke arah Yusuf. Saskia mulai mengembangkan senyumnya melihat Aisyah dan Yusuf.

"Kalau dilihat-lihat wajah kalian itu mirip ya, jangan-jangan jodoh," ujar Saskia.

"Itu doa terindah yang pernah aku dengar dari kamu Kia. Kalau aku berjodoh dengan wanita tercantik ini bahagia sekali aku," celetuk Yusuf.

Aisyah terkejut mendengar pengakuan Yusuf. Aisyah menahan senyumnya. Ada rasa senang dipuji Yusuf. Saskia justru tertawa lebar.

"Hahaha, tuh 'kan? Aku sudah menduga kamu pasti menyukai Aisyah. Hati-hati untuk mendapatkan Aisyah kamu harus kaya dulu, penampilan harus rapih, dan... Harus bisa menaklukan ibunya," ucap Saskia lugas.

Yusuf langsung terdiam. Aisyah merasa tidak enak dengan syarat yang diajukan Saskia. Aisyah takut Yusuf tersinggung. Mereka akhirnya menuju sebuah restauran untuk mengantarkan Saskia melamar pekerjaan.

Saat Saskia turun dari mobil Saskia terkejut melihat sosok tinggi besar dengan wajah seram berdiri di belakang Aisyah. Mata Saskia melotot tidak berkedip.

"Ais... Itu siapa di belakangmu?" Tanya Saskia sambil memalingkan wajahnya.

Saskia tidak mau menatap lama sosok seram itu. Aisyah dan Yusuf keheranan melihat sikap Saskia seperti orang ketakutan.

"Kamu kenapa Kia?" Tanya Aisyah.

Saskia melirik ke arah Aisyah. Saskia tidak melihat lagi sosok tinggi besar di belakang Aisyah. Saskia langsung menarik tangan Aisyah. Saskia menggandeng tangan Aisyah begitu erat.

Aisyah merasa aneh melihat tingkah Saskia. Sesekali Saskia menunduk ketakutan. Saskia mulai merasakan ada yang janggal di dirinya.

"Kia, kamu kenapa?" Tanya Aisyah.

"Entahlah, aku melihat sosok besar sangat seram di belakangmu. Tapi aku heran dia menghilang begitu saja," bisik Saskia.

Setelah Yusuf bicara dengan temannya, Saskia akhirnya disuruh menghadap manager restauran. Saskia langsung diterima bekerja sebagai kasir. Saskia sangat bahagia akhirnya bisa bekerja.

"Sebagai rasa syukur aku, pokoknya hari ini kita makan bersama, gimana?" Ucap Saskia.

"Kalau aku sih mau saja, makan gratis siapa sih yang mau nolak? Tapi... Bidadari di sebelahku ini mau tidak?" Gumam Yusuf.

"Ya, boleh tapi jangan lama-lama ya?" Ucap Aisyah.

"Ais yang cantik... Secantik bidadari... Kalau makannya buru-buru nanti bisa tersedak lho... " Gurau Yusuf.

Ratu KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang