BAB 1 Cinta Segitiga

2.7K 120 3
                                    

Aisyah dan Saskia sudah bersahabat sejak masih duduk di sekolah menengah. Aisyah dan Saskia memiliki paras yang cantik. Aisyah memilih meneruskan sekolahnya ke pesantren sesuai anjuran orang tuanya, sedangkan Saskia memilih sekolah menengah atas jurusan biologi. Keduanya dipertemukan kembali saat sudah lulus kuliah.

Aisyah sudah dijodohkan orang tuanya dengan anak sahabatnya. Aisyah anak yang patuh tidak pernah menolak perintah  orang tuanya. Berbeda dengan Saskia, meskipun parasnya cantik dia kurang beruntung. Setiap kali menjalin hubungan dengan pria, Saskia selalu ditinggal begitu saja.

Malam itu Aisyah ingin mengenalkan calon suaminya pada Saskia. Mereka bertemu di sebuah cafe. Martin calon suami Aisyah terlihat romantis dan humoris. Martin mampu menghidupkan suasana pertemuan Aisyah dan Saskia dengan tawa riang.

Melihat Martin, Saskia mulai jatuh cinta pada pandangan pertama. Sikap Martin yang penuh perhatian pada Aisyah membuat hati Saskia berangan-angan, "Andai saja aku punya pacar seperti dia... "

Aisyah gadis yang pendiam, dia tidak banyak bicara jika tidak ditanya. Berbeda dengan Saskia penuh semangat selalu ceria dan banyak bertanya pada Martin.

Hati Aisyah mulai risau karena merasa dirinya diabaikan. Aisyah hanya menjadi pendengar setia melihat Saskia dan Martin ngobrol. Aisyah berusaha menyembunyikan rasa cemburunya di depan Saskia dan Martin.

Dua jam berlalu begitu cepat. Aisyah memutuskan untuk pulang.

"Sudah malam, aku takut ibuku khawatir. Kita pulang yuk!" Ucap Aisyah.

"Ya... Baru saja bertemu, masih kangen nih... " Celetuk Saskia.

"Tenang Kia, nanti kita atur pertemuan kembali ya?" Ucap Aisyah.

"Baiklah... Besok kita ketemu lagi ya Ais?" Ucap Saskia.

"'Besok? Aku izin ibuku dulu ya?" Balas Asiyah.

Martin hanya jadi penonton melihat dua sahabatnya ngobrol. Martin diam-diam mengagumi kecantikan Saskia. "Andai saja Ais seperti Kia, ramah... Periang... Seksi... " Gumam Martin dalam hati.

Saskia masih belum mau  berpisah dengan Aisyah. Saskia terus merayu Aisyah untuk menemaninya.

"Ayolah Ais... Jangan pulang dulu. Aku masih kangen nih," rayu Saskia.

"Besok kamu ke rumahku saja, gimana?" Ucap Aisyah.

"Gak ah! Di rumahmu pasti aku di ceramahi orang tuamu. Disuruh pakai jilbablah, gak boleh seksilah!" Ucap Saskia.

Ponsel Aisyah berdering. Orang tua Aisyah menyuruhnya pulang. Saskia akhirnya mengalah. Martin tidak tega melihat Saskia pulang sendirian.

"Aku antar Saskia dulu, baru kita pulang. Gimana Ais?" Tanya Martin.

"Ya, boleh!" Jawab Aisyah.

Martin akhirnya lega Aisyah menyetujui. Di dalam mobil Saskia tiada henti mengagumi sosok Martin. "Kenapa harus pacar sahabatku sih! Aku tidak mungkin merebut pacar sahabatku," gerutu Saskia dalam hati.

Orang tua Aisyah sudah menunggunya di depan rumah. Orang tua Aisyah terkejut mendengar pengakuan Martin kalau dirinya baru dikenalkan dengan Saskia sahabat Aisyah. Martin langsung permisi karena hari sudah larut malam. Aisyah melihat wajah orang tuanya tegang.

"Ais... Kamu ini sebentar lagi menikah. Ingat Nak...  Tiga bulan lagi kamu akan dilamar Martin. Kenapa kamu mengajak Martin bertemu Saskia?" Ucap Romlah ibunya Saskia.

"Bu... Saskia itu sahabatku, apa aku salah mengajak Martin bertemu sahabatku?" Jawab Aisyah.

"Tidak salah Nak... Tapi ingat... Saskia itu cantik, cara berpakaiannya saja terlalu seksi. Kamu tidak takut Martin digoda dia? Atau bisa jadi Martin yang tergoda." Tegas Romlah.

Ratu KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang