Zenab membawa Saskia ke dalam rumah. Yusuf berencana membawa Aisyah ke rumah sakit tapi di tengah jalan Aisyah sudah siuman. Aisyah menolak dibawa ke rumah sakit.
Aisyah meminta pada Yusuf untuk diantarkan ke rumah Abahnya. Yusuf tidak tega melihat Aisyah tertekan. Yusuf sangat heran kenapa justru Aisyah yang mengalah keluar dari rumah Aisyah.
Setelah Yusuf mengantarkan Aisyah ke rumah Abahnya, Yusuf ke rumah Aisyah untuk menemui Zenab. Yusuf dan Emon ingin mengusir Zenab dari rumah Aisyah.
Belum sampai ke rumah Aisyah, Emon melihat banyak penampakan di rumah Aisyah. Emon histeris dan lari meninggalkan Yusuf.
Yusuf nekad sendirian ke rumah Aisyah yang dihuni Zenab dan Saskia. Yusuf sudah sangat kesal dengan kelakuan Zenab dan Saskia.
Yusuf mengetuk pintu dengan kencang. Zenab membuka pintu dengan perasaan marah. Ketika ingin memaki Zenab menahannya karena yang datang adalah Yusuf.
"Yusuf? Masuklah... " Sapa Zenab dengan ramah.
"Saskia mana Bu? Aku ingin bicara dengan Ibu dan Saskia," ucap Yusuf.
"Saskia sedang sakit, cobalah kamu tengok di kamarnya,"
Yusuf sangat ragu ingin masuk ke kamarnya Saskia. Tapi Yusuf sangat penasaran sebenarnya Saskia sakit apa.
Yusuf akhirnya masuk ke dalam kamar Aisyah yang ditempati Saskia. Yusuf melihat Saskia terbaring lemah.
"Kia, kamu kenapa?" Tanya Yusuf.
"Suf... Tolong aku... " Ratap Saskia.
"Kamu kenapa?" Tanya Yusuf makin penasaran.
Saskia tidak bisa berkutik ketika ratu kuntilanak merangkul pundak Yusuf. Mata Saskia melotot ke arah Yusuf.
"Suf, sebaiknya kamu pulang. Cepat pulang Suf sebelum kamu dirasuki ratu kuntilanak," ucap Saskia.
Yusuf mulai merasakan tengkuknya dingin. Yusuf membaca ayat kursi. Angin kencang tiba-tiba datang menyapu benda-benda diatas meja rias milik Aisyah.
"Pergi Suf! Jaga Aisyah... Pergi... !" Pekik Saskia.
Mata Saskia berubah menjadi merah. Saskia bangun dari tempat tidur. Matanya tajam bagai burung elang yang siap menyantap mangsanya.
Zenab mengetahui Saskia sudah dirasuki ratu kuntilanak sengaja keluar dari kamar dan mengunci Yusuf bersama Saskia.
Yusuf sadar akan dijebak Jenab langsung lari ke arah jendela. Saskia sudah memiliki tenaga yang kuat. Saskia menarik baju Yusuf sampai robek. Yusuf dibanting di lantai.
Yusuf tidak menyangka Saskia memiliki tenaga begitu kuat. Saskia terus meraung mendekati Yusuf. Dari luar kamar Yusuf mendengar suara banyak orang.
Saskia hampir meraih tangan Yusuf, dengan gesit Yusuf menendang Saskia sampai terpental. Disaat itulah Zenab membuka pintu. Zenab membawa warga seolah Yusuf sedang berduaan dengan Saskia.
"Kia... Kamu kenapa?" Zenab melihat Saskia tersungkur langsung menubruk Saskia.
"Dia pasti ingin memperkosa anakku!" Teriak Zenab.
Warga mendengar pengakuan Zenab langsung mengarak Yusuf keluar dari kamar. Yusuf belum sempat membela diri tapi warga sudah emosi.
Emon dan teman-temannya melihat keributan di rumah Aisyah langsung datang. Emon melihat Yusuf diarak warga.
"Ada apa ini?" Tanya Emon.
"Dia ingin memperkosa temannya Aisyah," teriak warga.
"Memperkosa? Tidak mungkin! Dia ini pemuda baik-baik," bantah Emon dan kawan-kawannya.
"Heh, kalian tidak melihat langsung. Tadi aku melihat dia di kamar. Bahkan temannya Aisyah itu sampai terluka," bentak salah satu warga.
Yusuf tidak menyangka Zenab sangat licik. Yusuf tidak terima diperlakukan tidak manusiawi. Yusuf melihat Zenab keluar dari pintu rumah sambil menggandeng Saskia.
"Itu tidak benar! Kalian bawa saja aku ke polisi. Aku ingin melaporkan Ibu Zenab. Aku sudah dijebak. Kalian tidak tahu 'kan? Ibu Zenab itu seorang dukun!" Lantang suara Yusuf sampai terdengar Zenab dan Saskia.
Zenab dengan santai melangkah mendekati Yusuf. Saskia masih tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi pada Yusuf.
"Tidak perlu ke kantor polisi. Aku mau kamu menikahi Saskia," ucap Zenab dengan santai.
"Aku tidak sudi menikahi Saskia. Aku akan melaporkanmu atas peristiwa ini." Bentak Yusuf.
"Silakan! Saksinya warga di sini kamu sudah melukai Saskia dan berada dalam satu kamar. Kamu sendiri nanti yang akan mendekam di penjara." Ancam Zenab.
"Aku tidak akan takut dengan ancamanmu. Pengadilan yang akan memutuskan aku benar atau salah," ucap Yusuf.
Zenab sangat kesal mendengar Yusuf menantangnya. Zenab sudah terlanjur berbuat nekad. Zenab ingin membuat Yusuf menderita.
"Baiklah, kita bawa dia ke kantor polisi," gertak Zenab.
Emon dan kawan-kawannya tahu betul Yusuf pemuda yang soleh. Emon yakin Yusuf tidak bersalah. Emon sangat percaya kalau Zenab seorang dukun.
"Aku tidak percaya Yusuf berbuat seperti itu. Aku akan jadi saksi kalau Yusuf tidak bersalah," ujar Emon.
Yusuf merasa lega masih ada yang membelanya. Saskia mulai mengingat kejadian saat Yusuf ada di dalam kamarnya. Saskia mendekati ibunya.
Meskipun dalam keadaan lelah setelah dirasuki ratu kuntilanak, Saskia berjalan tergopoh-gopoh mendekati kerumunan massa.
Saskia melihat ratu kuntilanak berada di dekat Yusuf. Saskia sudah sangat lelah berurusan dengan ratu kuntilanak.
"Jangan salahkan Yusuf. Dia tidak berbuat apa-apa. Justru Yusuf ingin menolongku karena aku kerasukan," ucap Saskia.
Semua warga terperanjat mendengar pengakuan Saskia. Zenab sangat kesal melihat Saskia membela Yusuf.
"Kia? Kamu ini bicara apa! Dia harus bertanggung jawab sudah melukaimu," gerutu Zenab.
"Tidak Bu! Tolong Ibu jangan memperkeruh suasana. Yusuf orang yang baik. Tolong Ibu jangan fitnah dia," sanggah Saskia.
Yusuf teringat kembali ucapan Aisyah kalau di kamar yang ditempati Zenab ada barang aneh untuk ritual. Yusuf langsung bicara lantang di depan warga.
"Kalau kalian tidak percaya Ibu Zenab seorang dukun santet, kalian bisa periksa kamarnya. Kalian akan melihat apa saja isi di dalam kamar itu," ucap Yusuf.
"Aku setuju, ayo kita periksa!" Ucap Emon dengan lantang.
Beberapa tetangga langsung masuk ke dalam rumah Aisyah. Zenab panik melihat banyak orang akan memasuki kamarnya.
"Kalian tidak boleh masuk!" Teriak Zenab.
Yusuf langsung menarik tangan Zenab. Yusuf tidak mau Zenab menggagalkan warga yang akan memeriksa kamarnya.
Warga menemukan dupa, kain kafan dan kembang. Semua warga sudah yakin apa yang diucapkan Yusuf benar.
"Usir mereka dari sini!" Teriak Emon dan kawan-kawan.
Zenab dan Saskia saling berpelukan. Yusuf menghalangi warga yang akan melempari batu. Yusuf masih tidak tega karena mereka perempuan.
"Jangan main hakim sendiri. Biarkan mereka pergi. Kita sudah aman dari mereka, biarkan mereka pergi!" Teriak Yusuf.
Zenab menyimpan dendam kesumat pada Yusuf. Saskia sangat sedih Zenab diperlakukan kasar. Tiba-tiba angin sangat kencang. Daun-daun di pohon bergoyang sangat cepat. Warga menyaksikan pohon bergoyang sangat cepat memilih kabur dan pulang ke rumah masing-masing.
"Yusuf! Aku tidak akan melupakan kejadian ini. Kamu akan terima akibatnya!" Gertak Zenab.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Kuntilanak
HorrorReal Story (Kisah nyata) Kisah ini perjalanan seorang perempuan yang pernah melakukan ritual untuk penglaris dan pengasihan. Mohon maaf tidak diizinkan untuk copas, share tanpa izin saya. judul Keranda Pocong kisah nyata pernah di plagiat seseorang...