BAB 9 Romlah Beri Wasiat

991 81 4
                                    


Aisyah sangat panik melihat ibunya pingsan. Asiyah berteriak meminta tolong. Teriakan Aisyah terdengar Yusuf saat baru saja sampai di teras rumah Aisyah. Yusuf langsung masuk ke dalam rumah.

"Aisyah... Kamu kenapa?"  Teriak Yusuf.

Yusuf berlari masuk ke dalam rumah Aisyah. Yusuf melihat Aisyah sedang memeluk ibunya.

"Tolong aku Suf... Ibuku pingsan," jerit Aisyah.

"Kita bawa ke rumah sakit sekarang ya?" Ucap Yusuf sambil membopong ibunya Aisyah.

Aisyah sangat khawatir dengan keadaan ibunya. Air mata Aisyah terus mengalir di pipinya. Yusuf tidak tega melihat Aisyah terus menangis.

Romlah masuk IGD langsung ditangani dokter. Romlah akhirnya siuman. Mata Romlah menerawang jauh. Romlah terkejut dirinya sudah ada di rumah sakit.

Yusuf dan Aisyah berada di samping Romlah. Aisyah menggenggam erat tangan ibunya.

"Bu... Ibu jangan banyak pikiran ya?" Ucap Aisyah dengan nada pelan.

Mata Romlah melotot melihat Yusuf ada di samping Aisyah. Yusuf merasa tidak enak melihat Romlah terlihat kurang suka dengan kehadirannya.

"Aku permisi dulu... Ais, kalau butuh sesuatu hubungi aku ya... Aku siap membantu. Ibu... Aku pamit dulu," ucap Yusuf.

"Tunggu!"

Romlah menahan Yusuf pergi. Aisyah menatap Yusuf penuh iba. Aisyah takut ibunya akan memaki Yusuf.

"Kamu tidak boleh pergi dulu. Temani Aisyah di sini." Ucap Romlah.

Yusuf sangat terkejut mendengar ibunya Aisyah memintanya untuk menemani Aisyah. Yusuf berjalan pelan menghampiri ranjang tempat Romlah berbaring.

"Iya Bu... " Ucap Yusuf pelan.

"Yusuf... Jaga Aisyah baik-baik. Jangan sampai Aisyah bergaul dengan Saskia, dia bukan perempuan baik-baik." Ucap Romlah.

Yusuf dan Aisyah saling bertatapan. Yusuf dan Aisyah tidak menyangka ibunya masih menyimpan benci pada Saskia.

Romlah menggengam tangan putrinya begitu erat. Air mata Romlah langsung mengucur deras. Aisyah membelai kening ibunya agar bisa tenang.

"Ais... Siapapun pilihanmu, menikahlah dengan orang yang kamu cintai, dia mencintaimu dan bisa bertanggung jawab. Itu pesan Abah sebelum pergi. Ibu ingin kamu menikah dengan pria yang bisa melindungimu," lirih Romlah.

Aisyah hanya mengangguk. Yusuf sangat terharu dengan permintaan ibunya. Yusuf hanya menunduk mendengarkan ibunya Aisyah bicara.

Romlah akhirnya bisa tertidur pulas. Aisyah dan Yusuf duduk diatas lantai dekat ranjang Romlah.

"Ais... Kenapa ibumu bisa pingsan?" Bisik Yusuf.

"Tadi Saskia datang. Anehnya menurut ibu tidak melihat Saskia datang. Ibu histeris katanya melihat setan," jawab Aisyah pelan.

"Ais... Kalau dipikir-pikir, ada yang aneh dalam diri Saskia." Bisik Yusuf.

"Aneh kenapa? Aku melihatnya biasa saja," elak Aisyah.

"Menurut pengakuan teman-temanku, melihat Saskia seperti bidadari, sangat cantik dan muda. Tapi... Justru aku melihat Saskia sebaliknya. Aku melihat Saskia lebih tua dan tidak cantik," ucap Yusuf serius.

"Lalu keanehannya dimana?" Tanya Aisyah serius.

"Aku menyuruh sesorang untuk menanyakan tentang Saskia pada Mamah Ranggi. Setelah beliau melihat vidio dan foto katanya Saskia pasang susuk." Ucap Yusuf.

Ratu KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang