BAB 11 Zenab Mempengaruhi Saskia Merebut Yusuf

958 80 1
                                    


Sampai di rumah Aisyah langsung masak. Aisyah terus terngiang dengan ucapan Yusuf melamar dirinya. Hari itu Aisyah banyak melamun.

Zenab melihat Aisyah masih melamun di teras. Zenab mendekati Aisyah duduk disampingnya.

"Kenapa melamun terus Ais? Ada yang kamu pikirkan?" Tanya Zenab.

"Iya Bu... " Jawab Aisyah.

"Ceritakan saja pada Ibu... Anggap saja aku ini Ibumu, jangan sungkan ya?" Bujuk Zenab.

"Yusuf melamarku Bu... "

"Yusuf yang sering kemari? Berani sekali dia melamarmu? Tolak saja! Pria miskin macam dia hanya akan menyusahkanmu. Nanti hartamu bisa dikuras habis lho?" Ucap Zenab.

Aisyah tidak menyangka ibunya Saskia memandang rendah Yusuf. Aisyah sedikit jengkel melihat Zenab menuduh Yusuf akan menguras hartanya.

"Bu... Yusuf tidak seperti itu. Restauran tempat Saskia bekerja itu milik Yusuf. Aku dikenalkan Yusuf ke rumah orang tuanya. Aku juga terkejut ternyata Yusuf anak orang kaya. Yusuf juga seorang sarjana Bu," bantah Aisyah.

"Be... Benarkah? Lalu apa jawabanmu? Apakah kamu menerimanya?" Tanya Zenab penasaran.

"Aku belum memberi jawaban pasti Bu... "

Zenab mulai berpikir keras dengan pengakuan Aisyah. Pikiran Zenab mulai nakal. Zenab tidak belajar dari kesalahannya. Zenab melihat jam dinding. Saat Saskia istirahat Zenab ingin meneleponnya.

Zenab melihat Aisyah keluar dari ruang tempat sholat. Zenab langsung menghampiri Aisyah.

"Ais... Apa di sini ada tukang rujak?" Tanya Zenab.

"Ada Bu... "

"Ais mau membelikan untuk Ibu?"

"Ya Bu, nanti Ais belikan ya... "

Aisyah keluar dari rumah untuk membeli rujak. Zenab melihat Aisyah sudah agak jauh langsung menghubungi Saskia.

"Sepertinya mendung mau hujan. Lebih baik aku pulang dulu ambil payung dari pada kehujanan," gumam Aisyah.

Aisyah memutuskan pulang kembali untuk mengambil payung. Aisyah mendengar suara Zenab sedang ngobrol. Kaki Aisyah pelan-pelan melangkah mendengar percakapan Zenab karena menyebut nama dirinya.

"Aisyah itu dilamar orang kaya, Kia! Kamu tahu tidak? Yusuf yang penampilan seperti preman itu ternyata pemilik restauran tempatmu bekerja. Kamu jangan buang waktu Kia, Ibu akan bantu kamu merebut Yusuf. Ibu akan buat Yusuf tergila-gila sama kamu."

Aisyah sangat syok mendengar ucapan Zenab. Aisyah langsung lari dari rumah. Napas Aisyah naik turun tidak percaya kalau Zenab punya rencana jahat.

Setelah membeli rujak Aisyah merasa ketakutan. Aisyah teringat kembali ucapan Yusuf dan ibunya untuk menjauhi Saskia.

Malam itu sangat mencekam. Aisyah ingin menghubungi Yusuf tapi takut Yusuf jadi panik. Aisyah mencium bau kemenyan. Tengah malam Aisyah mencoba buka pintu kamar. Asiyah ingin tahu asal dari bau kemenyan.

"Seperti dari kamar ibu Zenab?" Gumam Aisyah.

Aisyah menguping Zenab sedang membaca mantra. Aisyah tidak mengerti setiap mantra yang dibaca Zenab menyebut nama Yusuf.

Aisyah buru-buru kembali ke kamar. Aisyah mendengar suara ketukan pintu dari ruang tamu. Aisyah menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Ais... Ibu... Buka pintunya." Teriak Saskia.

Zenab membuka pintu rumah. Zenab sangat senang Saskia sudah datang. Aisyah memilih pura-pura tidur. Aisyah sangat ketakutan melihat  Saskia datang.

Ratu KuntilanakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang