Aisyah mengintip lewat tirai jendela. Aisyah merasa tenang ada beberapa tetangga menjaganya. Aisyah tidak tahu kalau mereka suruhan Yusuf. "Aku jadi tidak enak dengan Yusuf. Kalau aku tahu ada yang begadang, aku biarkan Yusuf di luar bersama tetangga," gumam Aisyah.Malam itu Aisyah tidak bisa tidur. Aisyah masih berduka kehilangan ibunya. Saskia melihat Aisyah bersedih berusaha menghiburnya.
"Ais... Jangan bersedih ya... " Bujuk Saskia.
"Aku tidak menyangka secepat itu ibu pergi untuk selamanya. Kalau aku tahu ibu akan pergi, malam itu aku tidak tidur saat di rumah sakit. Aku ketiduran saat itu, hanya Yusuf yang menjaga ibu," keluh Aisyah.
"Yusuf ikut menginap di rumah sakit?"
"Iya, dia yang bawa ibu ke rumah sakit. Yusuf juga yang membayar semua administrasi di rumah sakit," jawab Aisyah.
"Kalau dipikir-pikir Yusuf itu benar-benar baik. Semua karyawan di restauran tempat aku bekerja juga sangat segan pada Yusuf. Hanya Yusuf yang tidak pernah menggodaku. Dia laki-laki yang sopan dan tegas. Kalau menurutku Yusuf itu sepertinya naksir deh sama kamu," ucap Saskia.
"Yusuf itu teman yang baik. Meski dia sering bercanda dia tidak pernah melecehkan aku," ucap Aisyah.
"Ais... Kalau Yusuf mencintaimu, apa kamu bersedia jadi pendampingnya?" Tanya Saskia.
"Aku belum berpikir ke sana. Aku masih menganggap Yusuf teman saja," jawab Aisyah.
"Maaf ya Ais... Aku sering berhubungan dengan banyak pria, dan aku yakin Yusuf pria yang baik. Jadi kalau Yusuf menyukaimu jangan sia-siakan. Sulit mencari pria yang baik." Ujar Saskia.
"Kalau jodoh tidak akan kemana 'kan?" Ucap Aisyah tersipu malu.
Saat Saskia dan Aisyah asik ngobrol, Emon dan kawan-kawannya teriak sambil lari. "Setan... Setan... Setan!" Teriak Emon.
Saskia dan Aisyah buru-buru lari membuka pintu. Semua pemuda yang begadang mendadak pulang. Tengkuk Aisyah mulai merasakan merinding. Aisyah mencium bau kembang.
"Mereka kenapa? Apa kurang kopi sampai kabur begitu saja?" Gurau Saskia.
Aisyah memilih masuk ke dalam rumah. Mata Aisyah melihat sekelebat bayangan masuk ke dalam kamar ibunya.
Emon memberi kabar pada Yusuf kalau dia tidak mau lagi menjaga rumah Aisyah. Emon bercerita kalau dia dan kawan-kawannya diganggu kuntilanak.
Kabar ada penampakan di rumah Aisyah merebak sampai di telinga semua tetangga Aisyah. Mereka justru berpikir kalau arwah Romlah gentayangan.
Aisyah sangat sedih dengan isu yang tidak benar. Saskia merasa iba melihat Aisyah sendirian memutuskan untuk selalu menemani Aisyah.
"Ais... Aku janji akan selalu menemanimu di sini. Kalau kamu sudah menikah aku akan tenang tidak di sini lagi," ucap Saskia.
"Jangan Kia... Kasihan ibumu sendirian. Aku tidak apa-apa kok sendirian di sini," ucap Aisyah.
"Aku sudah izin kok, ibuku justru mendukung," ucap Saskia.
"Kalau ibumu tidak keberatan, ajak saja ibumu tinggal di sini," ucap Aisyah.
"Benar juga ya... Nanti aku sampaikan pada ibuku," Saskia sangat girang mendengar Aisyah menyuruh ibunya tinggal bersamanya.
Yusuf mendengar Saskia tinggal di rumah Aisyah kurang setuju. Yusuf mencari akal supaya Saskia tidak tinggal di rumah Aisyah.
Yusuf terpaksa menyuruh manager untuk memindahkan Saskia di restauran lain. Saskia tidak pernah tahu kalau pemilik restauran itu milik Yusuf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Kuntilanak
TerrorReal Story (Kisah nyata) Kisah ini perjalanan seorang perempuan yang pernah melakukan ritual untuk penglaris dan pengasihan. Mohon maaf tidak diizinkan untuk copas, share tanpa izin saya. judul Keranda Pocong kisah nyata pernah di plagiat seseorang...