Day 3

1.4K 115 3
                                    

Masih seperti hari kemarin, aku bangun dengan penuh kemalasan . aku ambil ponsel yang ada di meja , mataku langsung membulat saat melihat LCD ponsel , tertulis deadline pengumpulan naskah disana .

" HAH ?? 5 hari lagi ?? Gawat !!! "

aku pun langsung membuka laptop tanpa pergi cuci muka terlebih dulu . aku benar- benar harus menyelesaikan naskah sebelum deadline . setidaknya aku bisa memberikan naskah ini 3 hari sebelum deadline . dengan wajah serius aku kembali melanjutkan naskah yang setengah mulai rampung .  untungnya pagi ini tidak segaduh kemarin . jadi aku bisa lebih konsentrasi .

belum lama aku berpikir pagi ini damai tidak gaduh , tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku berkali-kali . siapa lagi kalo bukan Jungkook . kalau di biarkan dia akan terus menerus mengetuk pintu , kalau dibuka dia pasti akan membuat masalah lagi .

aku coba mengabaikannya , tapi ketukan di pintu semakin cepat dan cukup keras . masih aku abaikan sampai akhirnya Jungkook benar-benar memukul pintu dengan kencang. aku yang sangat merasa terganggu , sudah memasang wajah marah .

" BISA GA , GA USAH GANGGU ORANG PAGI-PAGI ?? " bentakku

" tapi aku hanya ingin memberikan sarapan untuk Hyung ? "

dari cara bicaranya terdengar tulus , dan sekali lagi dia membuat omelet kubis kesukaanku. aku pun langsung mengambil nampan dari tangan Jungkook , Jungkook pun langsung kembali ke kamarnya .

" tumben sekali dia ga banyak bicara.. apa aku terlalu keras sama dia ?! "

aku pun menutup pintu kamar , sambil membawa sepiring omelet kubis . aku mengesampingkan dulu pekerjaan , aku ingin menikmati omelet terenak buatan Jungkook . ternyata keberadaan dia tidak terlalu merepotkan , meskipun sedikit menjengkelkan tapi di satu sisi dia perhatian .

Jam makan siang , aku keluar dari kamar untuk melihat keadaan diluar dan memastikan apakah Jungkook sudah makan atau belum . suasana ruang tengah dan dapur sangat tenang , tidak ada aktivitas apapun , mungkin Jungkook berada di kamar mandi . tapi pintu kamar mandi terbuka . aku pun penasaran dan mencoba mengetuk pintu kamar Jungkook yang berada di ujung lorong .

sekali ketuk , dua kali ketuk tidak ada jawaban . aku coba ketuk lagi , tapi tidak ada jawaban , aku ketuk lagi dan menunggu , tapi tetap tidak ada jawaban dari dalam . ah sudahlah , ga ada urusan apa-apa juga denganku .

aku berniat kembali ke kamar , tapi takdir berkata lain , saat aku berjalan lewati lorong tidak sengaja kakiku tersandung sesuatu , dan aku hampir saja jatuh ke lantai tapi untunglah ada Jungkook .  iya jungkook sigap menangkap tubuh aku , dan akhirnya aku jatuh ke pelukan Jungkook .

tiba-tiba jantungku berdegup sangat kencang , sedangkan mataku menatap lekat mata indah Jungkook . tanganku masih ada dipundak Jungkook . ingin bergerak tapi rasanya sulit . sepertinya kakiku terkilir . tahu kakiku sakit , Jungkook berinisiatif memapahku sampai ke Kamar .

Sesampai dikamar , Jungkook mendudukkan aku di tempat tidur dengan pelan . aku bisa melihat raut wajah khawatir disana , tapi untuk apa khawatir ? aku bukan siapa-siapa !

" Hyung simpan dimana kotak P3Knya ? "

" ga usah , biar aku sendiri , kamu kembali saja ke kamar "

" Kaki hyung terkilir , dan harus di obati . kalo tidak nanti bengkak hyung "

" aku bilang keluar dari kamar , aku bisa mengurusnya sendiri "

tanpa sepatah kata Jungkook pun keluar dari kamarku . aku berusaha berdiri dari tempat tidur untuk mengambil kotak P3K , tapi kakiku benar-benar sakit .

Jungkook kembali masuk ke kamarku dengan membawa perban dan gunting . lalu dia simpan di meja tepat sampingku .

" bahkan untuk menutup pintu saja kamu tidak bisa , harga diri kamu tinggi sekali hyung " ucapnya sambil pergi lagi dari kamarku . dia sepertinya marah , terdengar suara pintu ditutup cukup kencang..fix Jungkook marah.

QUARANTINE WITH U [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang