Day 2

1.6K 128 1
                                    

Hari kedua dengan orang asing , pagi ini rasanya tidak begitu semangat untuk beranjak dari tempat tidur . biarkan aku rebahan sebentar . aku mengambil ponsel yang aku letakkan di meja samping tempat tidur . aku scroll semua medsos dan isinya hanya tentang pandemi, pandemi dan pandemi . ada yang sedang sakit karena terkena virus , ada yang sama-sama isolasi mandiri sepertiku , ada yang mengeluh karena harus diberhentikan kerja sementara . Intinya semua berita menyedihkan aku baca pagi ini dan itu cukup mempengaruhi pikiranku . aku langsung berpikir , bagaimana kalau ini terus terjadi , nanti naskah yang aku buat tidak akan pernah berubah menjadi sebuah drama .

" Aaaaaarrrrggghhh..... kenapa semua ini harus terjadi !!! " aku geram

tiba-tiba aku mendengar suara gaduh diluar kamarku , otakku langsung tertuju pada Jungkook , si orang asing itu . aku pun bergegas keluar kamar untuk melihat apa yang sedang dilakukan orang tersebut.

benar saja , dia sedang membuat keributan di dapurku , dapurku yang rapih berubah menjadi seperti kapal pecah . rasanya ingin meledak , bisa-bisanya orang itu menyentuh barang-barangku dan menggunakan dapurky tanpa permisi sama sekali . sayur dan bumbu dapur berserakan di meja . rasanya aku terkena serangan jantung saat melihatnya .

" Apa yang kamu lakukan di dapur ? kamu benar-benar ingin mengacaukan semuanya "

" Ah , Hyung sudah bangun... selamat pagi "

" berhentilah bersikap manis seperti itu , kamu tidak bisa merubah keadaan kalau saat ini aku marah sama kamu "

" mianhe hyung , aku sudah terbiasa seperti ini , setiap pagi aku selalu menyiapkan sarapan sendiri . tapi tenang saja, pagi ini aku menyiapkan sarapan juga untuk hyung "

" peraturan pertama disini , JANGAN PERNAH SENTUH SEMUA BARANG YANG ADA DISINI TANPA IJIN DARIKU , mengerti ? "

aku benar-benar marah padanya saat ini , karena sepagi ini dia sudah membuat kacau suasana hati aku yang juga lagi kacau karena pandemi ini . aku memutuskan untuk pergi dari dapur sebelum emosi aku semakin parah . tapi langkahku tertahan , Jungkook memegang tanganku , mau tidak mau aku berhenti dan melihat ke arahnya lagi .

" aku tahu hyung marah , tapi setidaknya sarapan lebih dulu . disaat seperti ini jangan biarkan perut hyung kosong , oke ? dan soal dapur , hyung tenang saja.. aku akan membersihkannya lagi kok " ucap Jungkook sambil tersenyum .

bisa-bisanya dia masih tersenyum seperti itu disaat aku marah ke dia. terpaksa yaa terpaksa akhirnya aku diam di dapur dan duduk di meja tempat makan . sedangkan jungkook masih sibuk menyiapkan sarapan . kalau boleh jujur , aroma masakannya enak , ya tapi tidak tahu bagaimana dengan rasanya . ah bodo amat deh .

setelah semua selesai , Jungkook pun menghidangkan makanan yang dibuatnya sendiri.

2 piring omelet kubis disajikan oleh Jungkook dan berhasil membuat Seokjin terlihat tenang . tanpa Jungkook ketahui , dia sudah memberikan hidangan yang sangat disukai oleh seokjin . tapi harga diri seokjin sangat tinggi . dia masih memperlihatkan sisi marahnya karena perilaku Jungkook

" semoga hyung suka dengan makanan yang aku buat , maaf aku hanya membuat ini karena dikulkas cuma ada ... "

" maksud kamu , aku miskin tidak menyediakan banyak makanan di kulkas , Hah ? "

" bukan... bukan itu maksud aku hyung "

" kamu makan saja semuanya , aku ga lapar " ucapku , baru saja mau beranjak dari kursi , tiba-tiba suara memalukan terdengar dari perutku , oke aku tahu aku lapar , tapi rasanya kalau aku kembali duduk , harga diriku seketika turun , ini tidak boleh terjadi . dan lagi-lagi , Tangan Jungkook sigap memegang tanganku .

QUARANTINE WITH U [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang