00:09

666 227 15
                                    

Princess sedang memperhatikan fotonya sendiri pada galeri di ponselnya, ia sedang memikirkan ucapan bocah SMA yang mengatakan dirinya seperti bocil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Princess sedang memperhatikan fotonya sendiri pada galeri di ponselnya, ia sedang memikirkan ucapan bocah SMA yang mengatakan dirinya seperti bocil.

"Wah cantik sekali, aku juga ingin di foto" Minah tiba-tiba datang dan ikut berbaring di samping Princess.

"Kamu kan hantu mana bisa berfoto! Kalaupun bisa, hanya orang-orang tertentu yang bisa melihatnya"

"Memangnya berapa harga handphone? Nanti biar aku kumpulkan koin untuk membelinya di negeri gaib"

"Percuma. Kan sebentar lagi kamu balik ke alam kamu"

"Benar juga ya. Ngomong-ngomong kenapa kamu memperhatikan foto kamu sendiri?"

"Aku mau tanya, memang aku seperti anak kecil ya?"

Minah memperhatikan wajah Princess cukup intens.

Setelah ia selidiki rupanya benar jika di lihat-lihat secara langsung maupun di foto, wajah Princess seperti anak sekolahan pada umumnya.

"Ya benar seperti anak-anak, lucu dan menggemaskan. Bagaimana jika denganku?"

Princess bergidik ngeri. Wajah Minah tak seperti anak kecil maupun orang dewasa, tapi mengerikan karna sebelah pipinya seperti bekas goresan besar yang terus mengalir darah.

Dengan segera Princess pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu tidur.

Beberapa kali ponselnya bergetar, iseng-iseng Minah mengkepoi'nya.

Kak Bara : Dmn?

Puluhan kali isi chat yang sama dari Bara tidak sama sekali Princess baca. Jujur saja, Princess sedang tidak ingin membalas chat dari siapapun, ia masih kesal pada Nino!

Selesai mandi, barulah Princess melirik ponselnya yang sudah penuh dengan pesan chat dari Bara maupun Nino.

Mengapa pria dua itu sangat memusingkan? Tidak bisakah sehari saja ponsel Princess tak di penuhi notifikasi dari orang-orang tampan? Huft.

Princess malas membalasnya, jadi ia biarkan saja dan ia mencoba tertidur.

Saat sudah larut dalam tidurnya, ia bermimpi suatu hal yang membuatnya cemas.

"MATI KAMU!!!"

"HAHAHAHHA!"

"KAMU ADALAH TARGET BERIKUTNYA"

Seseorang berjubah serba hitam itu hendak menyerang Princess dengan benda tajam yang di pegang'nya.

Princess mundur ketakutan, namun saat benda itu mau di tusukan pada bagian kepalanya tiba-tiba.....

"PRINCESS" teriak sang bunda dan Princess terbangun dari tidurnya dengan keadaan seperti orang yang benar-benar terkejut.

Langsung saja Princess memeluk sang bunda ketakutan, "Princess gak siap mati hiks..hikss.."

"Princess hei, kamu ini kenapa sayang? Ini bunda"

"Bunda, Princess bermimpi buruk. Orang itu mah bunuh Princess"

"Dengerin mama ya? Itu cuman mimpi okey?" Agnes mengambil air putih di atas meja, lalu kemudian menyodorkannya pada Princess. Dengan terburu-buru anak gadisnya itu meleguk cepat sampai habis.

Setelah melihat putri'nya lebih tenang, Agnes mengusap lembut pundak kepala Princess, "I love you more."

"I love you to bunda"

"Di depan ada Bara, dia duduk di kursi teras"

"SERIUS? ADA KAK BARA? MAU APA?"

"Mana bunda tau, udah sana temuin."

Buru-buru Princess bangkit dari tempat tidurnya, mengusap keringat yang bercucuran membasahi wajahnya, dan setelah itu ia akan menemui Bara.

***

"Kak Bara ngapain kesini?" tanya Princess gugup lalu ia duduk di kursi sebelah Bara.

"Khawatir"

"Sama siapa?"

"Lu!"

"Kok aku? Aku gak kenapa-kenapa kok"

"WA gua gak di bales-bales, kenapa?"

Princess bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin'kan jika ia menjawab sedang kesal pada Nino? Pasti nantinya Bara akan marah atau salah paham.

"Ada masalah?" tanyanya lagi.

"Em, itu anu.. Princess capek pulang kerja pengen langsung tidur"

"Besok libur kan?"

"Iya kak"

"Ikut ke rumah ya"

"Hah mau apa?"

"Ngenalin ke bokap. Biar gua kaga di suruh kawin cepet-cepet mulu sama si Vellysia."

Di sisi lain Princess takut nantinya Bara malah semakin berharap padanya, sementara di sisi lain pula Princess kasihan melihat Bara terus-terusan di jodohkan oleh papa'nya.

Mungkin jika ini yang terbaik, maka Princess mau melakukannya.

"Yaudah, jam berapa kak Bara jemput?"

"Serius mau yang?"

"Hah?---" Princess cukup terkejut dengan kata -Yang-

"Maaf kebablasan. Besok gua jemput jam 9 pagi ya?"

"Harus pagi banget ya kak?"

"Sekalian abis dari rumah kita jalan-jalan"

Mendengar kata Jalan-jalan, Princess jadi bersemangat dan mengangguk tanpa ragu.

Ia sudah lama tak pergi jalan-jalan karna sibuknya bekerja. Meskipun hanya sebagai karyawan, tapi Princess nyaman dengan pekerjaannya itu.

Setidaknya dengan bekerja, Princess dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa merepotkan kedua orangtua'nya. Terutama Kevin ayah'nya masih sedang merajut bisnis baru, yang kemungkinan besar akan menguntungkan jika berhasil!

Doakan saja semoga keluarga Kevin bisa kembali kaya raya, karna ia tak tega melihat isteri dan anaknya terkadang melamun memikirkan ingin ini itu namun tak punya banyak uang.

Terutama Agnes sedang hamil lagi, jadi mereka membutuhkan banyak biaya untuk anak kedua mereka.

SAD GHOST GENERATION FIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang